Friday, 5 February 2021

ORANG MUTAKIN ITU DIJAMIN KEMUDAHAN HIDUP DAN KEKAYAAN

 

ORANG MUTAKIN ITU DIJAMIN KEMUDAHAN HIDUP DAN KEKAYAAN

 

BANYAK  keistimewaan  diberikan kepada orang yang bertakwa (mutakin). Setidaknya mutakin mendapat dua jaminan dari Allah, yakni kemudahan hidup dan kekayaan. Alquran menjelaskan, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia (Allah) akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya." (QS At-Thalaq: 2-3).

 

LUAR biasa ayat di atas karena memberikan jaminan bagi orang  yang termasuk kategori  bertakwa (mutakin).  Jaminan itu berupa  kemudahan hidup (jalan keluar) dan kekayaan materi. Bukankah, dua hal ini yang kita semua cari-cari dalam hidup ini, dari zaman dulu hingga sekarang?

 

NAMUN demikian, mengapa banyak  sekali orang tidak yang mendapatkannya (kemudahan hudup dan kekayaan). Pun pula, banyak sekali orang sulit meraihnya.

 

KALAU kita membaca Alquran dan hadis, banyak definisi dan pengertian tentang takwa. Mulai pengertian bahwa takwa adalah menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

 

DEMIKIAN juga pengertian bahwa takwa  adalah beriman dan menafkahkan sebagian rezeki di jalan Allah, serta masih banyak lagi definisi yang lainnya kali  ini diandaikan bahwa pengertian takwa adalah orang yang takut kepada Allah dari berbuat dosa.

 

MENURUT  Imam Al-Ghazali, yang mudah dan ringan adalah  dosa. Sementara itu, yang sulit dan berat adalah  amanah. Yang dekat adalah  kematian dan yang cepat adalah waktu.

 

DARI penjelasan Imam Al-Ghazali di atas jelas bahwa dosa itu sangat mudah dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Dosa itu  tidak mengenal status sosial, jabatan, kedudukan, jenis kelamin, keturunan, dan seterusnya.

 

DOSA-DOSA itulah yang seringkali ada dalam keseharian kita dalam beraktivitas di rumah, di kantor, di masyarakat, maupun di tempat lain dari zaman dulu hingga sekarang. Itulah sebabnya, dosa merupakan jihad tersendiri di era milenial ini.

 

KARENA mudah dan ringan, maka barangsiapa yang mampu mengendalikan dosa dalam hal apa pun dan di mana pun, orang tersebut  sudah menjadi pribadi takwa.  Kita bisa lihat gambaran di sekitar kita. Banyak  orang mudah berbuat dosa.

 

DARI  dosa  kecil, dosa sedang sampai dengan dosa besar, seperti korupsi, dusta, syirik, membunuh dan sejenisnya. Inilah yang mestinya dihindari agar rahmat-Nya bersama kita.

 

SEBAB,  orang yang terbiasa berbuat kotor dan ada di lingkungan kotor, bau busuk pun tidak tercium. Berbeda dengan orang yang terbiasa hidup bersih (berbuat baik), ada kotoran sedikit saja sudah merasa kotor sekali.

 

OLEH karena itu, untuk bisa meraih kemudahan hidup dan jaminan kaya hanya satu resepnya, yakni  berhati-hati berbuat dosa.  Mudahkah? Tentu tidak mudah, karena perlu rem yang pakem. Rem pakem ini bisa dirawat dengan puasa.

 

MISALNYA, puasa wajib maupun puasa sunah seperti puasa Senin-Kamis, puasa tengah bulan, dan lainnya. Karena dengan puasa inilah “self reminder” (pengingat diri) paling kuat agar tidak (menghindari) berbuat dosa.

 

DARI sini, hubungan antara takwa dan kaya sangat erat dan ada kausalitasnya (hukum sebab-akibat). Makin takwa, tentu akan makin kaya. Jangan sampai terbalik, kaya dulu baru takwa.

 

ORANG yang berhati-hati berbuat dosa itu mustahil miskin, mustahil sengsara, dan mustahil menderita. Kalau toh terjadi, itu hanya tangga sementara menuju kaya yang sebenarnya.

 

MAKA, perlu sabar untuk meraihnya. Di era pandemi  virus korona.ini, mari tingkatkan takwa dengan tidak berbuat dosa agar mudah hidup kita dan kaya akibatnya.

 

Rabbighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba’dii innaka antal wahhaab.  “Ya Tuhanku. Ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi. (Alquran Surah Shaad ayat 35)

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...