Monday, 8 February 2021

JANGAN BERSEDIH

 

JANGAN BERSEDIH

 

MANUSIA tidak akan terlepas dari teka-teki kehidupan dunia. Ada saatnya bersukacita, ada saatnya pula berdukacita. Semua itu hadir sebagai anugerah yang indah dari Yang Maha Mulia.Meski begitu, jangan bersedih manakala sedan bersedih.

 

ANAS BIN MALIK RA menyatakan bahwa  ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat gelisah, sedih, lemah, malas, kikir, pengecut, terlilit utang, dan dari kekuasaan.” (HR Bukhari).

 

HADIS tadi menjelaskan tentang pentingnya bangkit dari kesedihan. Upaya pengelolaan diri adalah penting agar dapat bersikap tepat dalam menghadapi setiap keterpurukan. Kesedihan hendaknya tidak berlarut-larut hingga melahirkan keburukan.

 

RASULULLAH SAW  mengajarkan kita agar bersikap optimistis dalam mengarungi kehidupan. Kita mesti meniadakan sikap pesimistis, hingga melahirkan spirit optimal dalam menghadapi setiap keterpurukan. Ikhtiar, doa, dan tawakal secara maksimal karena-Nya menjadi kunci utama lahirnya solusi setiap permasalahan.

 

SUNGGUH, Allah melarang kita bersikap lemah dan menganjurkan kepada kita agar bersikap optimis. Sikap lemah hanya akan membuat diri kita berputus asa dan larut dalam kesedihan. Bahkan, hingga berprasangka buruk kepada-Nya.

 

ALLAH berfirman, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”(QS at-Taubah: 40). 

 

SIKAP optimistis melekat pada pribadi mukmin sejati. Menjadikan prasangka baik kepad Allah sebagai modal  dalam mengarungi peliknya kehidupan. Membuang jauh-jauh kesedihan yang akan melahirkan keputusasaan.

 

ABU HURAIRAH RA menyatakan bahwa  ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman, 'Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat sendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di dalam suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di dalam kumpulan yang lebih baik daripada itu (kumpulan malaikat).'” (HR Bukhari dan Muslim).

 

SEBAGAIMANA kita ketahui bahwa kesedihan merupakan suatu hal yang paling disenangi oleh setan. Kesedihan adalah kondisi yang buruk dan tidak baik untuk hati kita.

 

SUATU hal yang paling disenangi setan ialah membuat sedih setiap hamba-Nya. Akhirnya, setan bisa  menghentikan kita  dari beramal baik. Pun pula setan bisa menghentikan kita  dari kebiasaan baik.

 

SUNGGUH, Allah tidak ingin melihat hamba-Nya bersedih, bahkan hingga larut dalam kesedihan. Allah senantiasa menjamin setiap ciptaan-Nya agar mendapatkan kebahagiaan.

 

ALLAH  berfirman, “Kami tidaklah menurunkan Alquran ini kepadamu untuk membuatmu susah.” (QS Thaha: 2).

 

ITULAH sebabnya,  sungguh beruntunglah orang yang menjadikan Alquran sebagai solusi setiap kesedihan dan pedoman kebahagiaan dalam perjalanan kehidupan. Rasulullah SAW bersabda seperti yang di bawah ini.

 

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran, maka baginya satu pahala kebaikan. Setiap satu pahala kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh pahala kebaikan. Aku tidak berkata “Alif, lam, mim” itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi).

 

Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban utang serta tekanan orang-orang (jahat).

 

JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, KJAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...