JANGAN BERSEDIH
MANUSIA tidak akan terlepas dari teka-teki kehidupan dunia. Ada
saatnya bersukacita, ada saatnya pula berdukacita. Semua itu hadir sebagai
anugerah yang indah dari Yang Maha Mulia.Meski begitu, jangan bersedih manakala
sedan bersedih.
ANAS BIN MALIK RA menyatakan bahwa
ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari sifat gelisah, sedih, lemah, malas, kikir, pengecut, terlilit
utang, dan dari kekuasaan.” (HR Bukhari).
HADIS tadi menjelaskan tentang pentingnya bangkit dari kesedihan. Upaya pengelolaan diri adalah penting agar dapat bersikap tepat dalam menghadapi setiap keterpurukan. Kesedihan hendaknya tidak berlarut-larut hingga melahirkan keburukan.
RASULULLAH SAW mengajarkan
kita agar bersikap optimistis dalam mengarungi kehidupan. Kita mesti meniadakan
sikap pesimistis, hingga melahirkan spirit optimal dalam menghadapi setiap
keterpurukan. Ikhtiar, doa, dan tawakal secara maksimal karena-Nya menjadi
kunci utama lahirnya solusi setiap permasalahan.
SUNGGUH, Allah melarang kita bersikap lemah dan menganjurkan
kepada kita agar bersikap optimis. Sikap lemah hanya akan membuat diri kita
berputus asa dan larut dalam kesedihan. Bahkan, hingga berprasangka buruk
kepada-Nya.
ALLAH berfirman, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah
bersama kita.”(QS at-Taubah: 40).
SIKAP optimistis melekat pada pribadi mukmin sejati. Menjadikan
prasangka baik kepad Allah sebagai modal
dalam mengarungi peliknya kehidupan. Membuang jauh-jauh kesedihan yang
akan melahirkan keputusasaan.
ABU HURAIRAH RA menyatakan bahwa
ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman, 'Aku sesuai
dengan prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia
mengingat-Ku saat sendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia
mengingat-Ku di dalam suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di dalam kumpulan
yang lebih baik daripada itu (kumpulan malaikat).'” (HR Bukhari dan Muslim).
SEBAGAIMANA kita ketahui bahwa kesedihan merupakan suatu hal yang
paling disenangi oleh setan. Kesedihan adalah kondisi yang buruk dan tidak baik
untuk hati kita.
SUATU hal yang paling disenangi setan ialah membuat sedih setiap
hamba-Nya. Akhirnya, setan bisa
menghentikan kita dari beramal
baik. Pun pula setan bisa menghentikan kita
dari kebiasaan baik.
SUNGGUH, Allah tidak ingin melihat hamba-Nya bersedih, bahkan
hingga larut dalam kesedihan. Allah senantiasa menjamin setiap ciptaan-Nya agar
mendapatkan kebahagiaan.
ALLAH berfirman, “Kami
tidaklah menurunkan Alquran ini kepadamu untuk membuatmu susah.” (QS Thaha: 2).
ITULAH sebabnya, sungguh
beruntunglah orang yang menjadikan Alquran sebagai solusi setiap kesedihan dan
pedoman kebahagiaan dalam perjalanan kehidupan. Rasulullah SAW bersabda seperti
yang di bawah ini.
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran, maka baginya
satu pahala kebaikan. Setiap satu pahala kebaikan dilipatgandakan menjadi
sepuluh pahala kebaikan. Aku tidak berkata “Alif, lam, mim” itu satu huruf,
tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi).
Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih serta duka
cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta
sifat pengecut, dan beban utang serta tekanan orang-orang (jahat).
JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, KJAGA JARAK DAN MAKAN
TERATUR.