Tuesday 22 November 2022

Kunci Jawaban Post Assessment Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah - Bimtek Semangat Guru 2


 

Quiz Post-Assessment Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah

Apa yang bukan dibicarakan dalam definisi berpikir kritis?

A. Mengambil keputusan.

B. Keyakinan terhadap keputusan.

C. Menolak, menerima, menunda informasi.

D. Membuat gagasan yang orisinal.

 

Apa hubungan berpikir kritis dengan penyelesaian masalah?

A. Penyelesaian masalah merupakan prasyarat berpikir kritis.

B. Berpikir kritis merupakan salah satu syarat keberhasilan problem solving.

C. Berpikir kritis dan problem solving sama-sama bukan higher order thinking.

D. Berpikir Kritis sama dengan problem solving.

 

Tiga tahap proses berpikir kritis adalah

A. Follow the evidence, be inquisitive, metacognition.

B. Be inquisitive, follow the evidence, metacognition.

C. Metacognition, follow the evidence, be inquisitive.

D. Metacognition, be inquisitive, follow the evidence.

 

Apa itu follow the evidence?

A. Menelusuri fakta vs. opini.

B. Mempertanyakan semua hal.

C. Berpikir tentang berpikir.

D. Menerima, menolak, dan menunda keputusan.

 

Apa itu be inquisitive?

A. Menelusuri fakta vs. opini.

B. Mempertanyakan semua hal.

C. Berpikir tentang berpikir.

D. Menerima, menolak, dan menunda keputusan.

 

Apa itu metacognition?

A. Menelusuri fakta vs. opini.

B. Mempertanyakan semua hal.

C. Berpikir tentang berpikir.

D. Menerima, menolak, dan menunda keputusan.

 

Untuk apa praktik follow the evidence?

A. Menemukan informasi yang kredibel dan tidak kredibel.

B. Mengetahui besar celah kekurangan informasi.

C. Untuk mengenal proses berpikir umumnya pada manusia dan kesalahan berpikir kita.

D. Menemukan gagasan baru.

 

Untuk apa pratik be inquisitive?

A. Menemukan informasi yang kredibel dan tidak kredibel.

B. Mengetahui besar celah kekurangan informasi.

C. Untuk mengenal proses berpikir umumnya pada manusia dan kesalahan berpikir kita.

D. Menemukan gagasan baru.

 

Untuk apa metacognition?

A. Menemukan informasi yang kredibel dan tidak kredibel.

B. Mengetahui besar celah kekurangan informasi.

C. Untuk mengenal proses berpikir umumnya pada manusia dan kesalahan berpikir kita.

D. Menemukan gagasan baru.

 

Bagaimana praktik tiga tahap membantu mengasah berpikir kritis?

A. Melambatkan proses berpikir.

B. Mempercepat proses berpikir.

C. Memotong proses berpikir.

D. Memperpanjang proses berpikir

Thursday 10 November 2022

Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya - Modul Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

 

Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya



Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu sebagai guru, kita ingin memberikan pengaruh-pengaruh yang baik di masa depan murid. Video ini mengajak kita memproyeksikan menjadi guru seperti apa di masa depan?

Referensi:

Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.

Penerbit:

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013



Latihan Pemahaman

Berikut ini hal-hal yang dilakukan guru untuk menginspirasi muridnya, kecuali:

a.      bertutur kata lembut kepada murid

b.      mendengarkan pendapat murid

c.      mempermalukan di depan murid lain

d.      memotivasi untuk gemar dan senang belajar

 

Jika Anda bisa kembali ke masa di mana Anda menjadi murid di bangku sekolah, siapa guru yang ingin Anda belajar dengannya?

Jawaban : .

Jika saya bisa kembali ke masa saya menjadi murid di bangku sekolah, guru yang ingin saya belajar dengannya adalah semua guru, karena masing-masing guru memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi ada yang paling ingin saya senangi waktu itu adalah guru biologi.

Wednesday 9 November 2022

Apa Peran Saya Sebagai Guru II Modul 1 Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

 


Apa Peran Saya Sebagai Guru

Tidak dipungkiri bahwa peran guru amatlah penting bagi perkembangan murid. Video ini mengajak kita berefleksi bersama terkait peran sebagai guru selama ini.

Referensi:

Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.

Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013



 

Latihan Pemahaman

Sebagai guru, tindakan yang perlu dilakukan adalah

a.      menyelaraskan peran guru yang relevan dengan konteks murid dan zaman

b.      melanjutkan peran guru sebagai pusat sumber pengetahuan

c.      menghukum murid jika melaakukan kesalahan

d.      mengajari murid berdasarkan pengalaman mengajar guru

 

Cerita Reflektif : Menurut Anda, guru seperti apa Anda di mata murid-murid Anda?

Jawaban : Menurut murid saya, saya adalah guru idola. Banyak disukai karena inovasi, sabar, tidak mudah marah, dekat dengan murid.

Sunday 6 November 2022

Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik - Modul 1 Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

 

MODUL

Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

 

Pada modul ini, kita akan belajar dua hal:

1.      Merefleksikan diri dan peran sebagai pendidik

2.      Memproyeksikan diri menjadi guru seperti apa di masa depan

Daftar Materi:

·           Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

·           Apa Peran Saya Sebagai Guru

·           Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya

Langkah Penyelesaian Modul

1.      Belajar materi

2.      Refleksi pembelajaran

3.      Post Test

Dikembangkan oleh

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta ditinjau oleh Simon Petrus Rafael dan Monika Irayati

Simon Rafael dan Monika Irayati berpengalaman di bidang pendidikan dan kepelatihan guru, salah satunya adalah Program Guru Penggerak

 

Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Video ini mengajak Ibu dan Bapak Guru merefelksikan kekuatan dan kelemahan yang kita punyai, lalu bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik murid-murid kita.

Referensi:

Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013.

Penerbit:

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013



 

Latihan Pemahaman

Sebelum memerdekakan murid dalam belajarnya, berikut yang dapat dilakukan guru?

a.      Meminta murid belajar sendiri sesuai keinginannya

b.      Tidak merasa perlu meningkatkan kompetensinya

c.      Memaknai dan menghayati diri sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar

d.      Mempercayakan kepada murid proses belajar tanpa bimbingan

 

Cerita Reflektif :

Peran apa yang paling dominan Anda lakukan kepada murid-murid Anda?

Jawaban : 

Untuk dapat mengenali karakteristik dan kebutuhan murid, tentu saja seorang Pendidik harus dapat berkomunikasi dengan murid, baik didalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran. Sisi positif keberlangsungan komunikasi dengan guru dan murid akan menimbulkan sisi positif lainnya yaitu senang belajar dengan belajar yang menyenangkan.

Membangun komunikasi dengan para murid-murid sehingga guru lebih dapat memahami apa yang dibutuhkan murid-murid untuk kemajuan pembelajaran

 

Thursday 4 August 2022

Assesmen Bab I Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah

 

ASSESMEN HAKIKAT ILMU SAINS DAN METODE ILMIAH

 

1.      Fariz berencana membuat smoothies mangga. Ia membutuhkan 300 gram buah mangga sebagai bahan utama. Ia juga membutuhkan bahan lain, seperti yoghurt rasa mangga sebanyak 200 gram, susu cair sebanyak 250 mL, dan es batu sebanyak 200 gram. Selama mempersiapkan bahan-bahan smoothies mangga, Fariz melakukan pengukuran dengan beberapa besaran. Besaran yang diukur Fariz adalah ....

a.   Volume dan suhu

b.   Panjang dan suhu

c.   Massa dan volume

d.   Panjang dan massa

Pembahasan;

300 gram merupakan besaran pokok massa, 250 mL merupakan besaran turunan volume.

Saturday 30 July 2022

Pelaporan Hasil Percobaan - Bab I Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah

 E. Pelaporan Hasil Percobaan

Setelah melakukan percobaan, kalian akan melaporkan hasil percobaan. Menurut kalian, untuk apa dan siapa kita melaporkan hasil percobaan?

 

1. Penyajian Data Percobaan

Setelah melakukan pengukuran dalam penyelidikan, hasilnya perlu kita tunjukkan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pembaca. Oleh karena itu digunakan bentuk tabel yang dilengkapi dengan besaran dan satuan. Hasil pengukuran ini sering disebut sebagai data percobaan.

Dalam tabel hasil percobaan, variabel bebas dituliskan pada kolom sebelah kiri dan variabel terikat pada kolom sebelah kanan. Masing-masing perlu dilengkapi dengan satuan, yang dituliskan dalam kurung setelah besaran yang diukur. Data dalam satu kolom yang sama dinyatakan dalam satuan yang sama dan jika menggunakan angka desimal, maka jumlah angka di belakang koma haruslah sama. Perhatikanlah contoh tabel data percobaan di bawah ini.

Tabel 1.7 Data Pengukuran untuk Percobaan Menyelidiki Suhu Teh Setelah Didiamkan Beberapa Saat



Monday 25 July 2022

Pengukuran - Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah

 D. Pengukuran

Dari percobaan yang dilakukan Ayu pada Aktivitas 1.9 dan 1.10, apakah pengukuran yang harus ia lakukan? Adakah hal lain yang dapat ia amati ketika melakukan percobaan tersebut?



Gambar 1.14 Beberapa alat ukur yang sering digunakan di laboratorium IPA

 

1. Pengamatan Selama Eksperimen

Seperti telah kalian pelajari pada Bagian C sebelumnya, variabel terikat diamati atau diukur pada saat kita melakukan percobaan. Demikian pula para ilmuwan mencatat hasil pengamatan mereka dalam bentuk tabel agar dapat lebih mudah dibaca dan dipahami.

Pengamatan yang dilakukan selama percobaan dapat dilakukan secara kualitatif, yaitu deskripsi dengan menggunakan kata-kata saja. Contohnya, ketika kalian memanaskan air, kalian bisa melihat ada gelembung udara saat air mendidih, juga ada asap tipis di bagian atas air tersebut. Jika kalian manaruh tangan kalian di bagian atas panci air yang sedang dipanaskan, kalian juga merasakan suhu yang lebih panas. Gelembung udara juga ada ketika kalian menuang minuman bersoda ke dalam gelas, ada suara fizz juga. Karena itulah minuman bersoda disebut juga dengan fizzy drink. Semua hal di atas adalah contoh pengamatan kualitatif.

 

Pengamatan juga dapat dilakukan secara kuantitatif atau dinyatakan dalam angka-angka. Contohnya, sebelum memasukkan air yang akan dipanaskan ke dalam panci, kalian mengukur volume air dengan menggunakan gelas ukur, yaitu sebanyak 200 mL. Kemudian setelah 3 menit memanaskan air, kalian mengukur suhu air tersebut dan mencatat suhu air mencapai 70°C. Hal inilah yang disebut sebagai pengukuran dalam percobaan.

 

Pengukuran sangat penting dilakukan dalam suatu eksperimen untuk dapat memperoleh jawaban atas tujuan percobaan kita. Pengukuran sangat erat kaitannya dengan besaran dan satuan dalam Sains.

Monday 18 July 2022

Merancang Percobaan - Bab I Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah

 C. Merancang Percobaan

 

Dari percobaan memanaskan cairan dalam tabung reaksi yang kalian lakukan sebelumnya, hal apa saja yang kalian amati? Ceritakanlah pada orang yang ada di dekat kalian.

Ilmuwan Sains bekerja seperti detektif dalam hal mengamati, bertanya, melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti-bukti lalu menyimpulkan. Cara kerja seperti ini disebut sebagai metode ilmiah. “Metode ilmiah adalah cara atau pendekatan yang dipakai dalam penelitian suatu ilmu” (https://kbbi.web. id/metode, 23 September 2020). Sebagai calon ilmuwan masa depan, kalian akan belajar menggunakan metode ilmiah. Sesungguhnya langkah-langkah dalam metode ilmiah juga digunakan pada berbagai bidang pekerjaan.

Jika waktu SD kalian melakukan percobaan yang telah dirancang oleh guru kalian, maka di tingkat SMP, kalian sendiri yang akan merancang, melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan dengan menggunakan metode ilmiah. Untuk itu, mari kita pelajari dulu tahapan-tahapan dalam metode ilmiah yang tercantum dalam alur pada Gambar 1.10 berikut ini.



Gambar 1.10 Alur metode ilmiah.

 

Tahapan-tahapan dalam metode ilmiah tersebut dilakukan secara berurutan, yaitu sebagai berikut.

1. Melakukan pengamatan atau observasi.

2. Membuat hipotesis dan mengidentifikasi variabel.

3. Membuat rancangan percobaan.

4. Melakukan eksperimen atau percobaan.

5. Mengumpulkan dan menyajikan data.

6. Menarik kesimpulan.

 

Kita akan membahas satu per satu. Mari kita mulai dengan tahapan yang pertama.

1. Pengamatan dalam Sains

Pada saat menciptakan suatu penemuan, ide para ilmuwan Sains biasanya diilhami dari pengamatan yang mereka lakukan di lingkungan sekitarnya. Dari pengamatan mereka inilah, munculnya pertanyaan yang akan mereka teliti. Pertanyaan ini mereka uji dalam suatu penelitian. Inilah tahapan pertama dalam metode ilmiah.

Pengamatan adalah hal-hal atau kejadian yang kalian ingat. Kita menggunakan kelima indra kita untuk mengamati. Bayangkanlah kalian sebagai seorang detektif yang memasuki tempat kejadian perkara setelah dilaporkan ada pencurian di rumah tetangga kalian. Kalian pasti akan menggunakan indra penglihatan kalian untuk mengamati keadaan di sana, seperti keadaan pintu atau jendela, posisi barang-barang di ruangan, termasuk juga jejak kaki di lantai. Kalian juga bisa mengamati bau yang tercium di tempat tersebut, baik bau parfum yang tertinggal, bau kabel yang terbakar atau bau masakan. Kalian juga bisa mewawancarai tetangga lain apabila mereka mendengarkan suara-suara yang tidak biasa dari rumah tersebut. Cobalah berlatih melakukan pengamatan dengan melakukan Aktivitas 1.6 berikut ini.

 

Ayo Amati

Aktivitas 1.6

Berdirilah di halaman sekolah atau rumah kalian, lalu perhatikan keadaan di sekeliling kalian. Catatlah dua pengamatan yang kalian lakukan dengan menggunakan alat indra yang berbeda.

 

2. Penentuan Tujuan Percobaan

Dari pengamatan di lingkungan sekitar, maka kita menentukan dulu masalah yang akan diteliti. Dalam konteks percobaan IPA, masalah ini dapat dituliskan dalam bentuk pertanyaan atau dalam bentuk pernyataan untuk diuji, yang disebut juga dengan tujuan percobaan.

Tujuan percobaan haruslah dapat diuji, dapat dilakukan dan bukan merupakan pendapat pribadi. Seandainya dari pengamatan di sekitar sekolah, kalian menyebutkan bahwa bunga warna merah lebih bagus dibandingkan bunga warna kuning, maka apakah hal itu adalah tujuan percobaan yang baik? Mengapa demikian?

Tujuan percobaan yang disebutkan tadi merupakan pendapat pribadi sehingga ini bukan tujuan percobaan yang dapat diuji. Adapun jika kalian menuliskan tujuan berupa, “Apakah tanaman yang terkena cahaya matahari langsung akan menghasilkan warna bunga yang lebih cerah dibandingkan yang tidak terkena matahari?” Nah ini contoh tujuan percobaan yang dapat diuji. Cobalah berlatih menentukan tujuan percobaan dengan melakukan Aktivitas 1.7 berikut.

 

Ayo Buat

Aktivitas 1.7

Dari pengamatan yang telah kalian lakukan pada Aktivitas 1.6, buatlah satu pertanyaan yang bisa menjadi sebuah tujuan percobaan. Ingatlah bahwa tujuan percobaan harus dapat diuji, dapat dilakukan dan bukan merupakan pendapat pribadi.

 

3. Menuliskan Hipotesis (Dugaan)

Setelah menentukan masalah atau tujuan percobaan berdasarkan pengamatan awal, maka kalian bisa menuliskan hipotesis. Hipotesis merupakan perkiraan sementara atau dugaan dari jawaban terhadap tujuan percobaan yang akan diselidiki. Misalnya ketika kalian menjadi detektif yang mengamati tempat kejadian perkara pencurian, kalian mendapati tidak ada pintu atau jendela yang rusak, dan tidak ada barang yang terjatuh, maka muncul dugaan bahwa pencurian dilakukan oleh orang yang sudah mengenal keluarga tersebut dan mengetahui keadaan di rumah itu. Inilah contoh hipotesis.

Contoh lainnya jika kalian melihat Gambar 1.11 terjadi di suatu tempat pada siang hari, apa yang kalian amati? Apakah kalian menduga sesuatu akan terjadi?



Gambar 1.11 Keadaan cuaca mendung dengan awan yang tebal.

Sumber: kompas.com/Lasti Kurnia (2019)

 

Tentunya kalian bisa memperkirakan bahwa akan terjadi hujan, bukan? Dugaan ini kita buat berdasarkan pada pengetahuan atau pengalaman yang telah kalian miliki sebelumnya. Dengan kata lain, hipotesis itu harus bersifat logis atau masuk akal. Hipotesis semakin lengkap apabila didukung oleh alasan dari segi ilmu Sains atau ilmiah. Pada saat mendung, ada banyak uap air yang terkandung di awan. Semakin banyak uap air maka awan yang terbentuk semakin tebal, sehingga uap tersebut akan diturunkan dalam bentuk hujan.

 

Nah sebagai ilmuwan cilik, mari kita berlatih membuat dugaan sementara dalam Aktivitas 1.8 berikut.

Ayo Amati

Aktivitas 1.8

Amatilah gambar di bawah ini. Jika kalian akan melakukan penyelidikan, apakah tujuan percobaan dan hipotesisnya berdasarkan pengamatan kalian? Ingatlah bahwa hipotesis didukung oleh alasan yang ilmiah.



 

Gambar 1.12 Dua perlakuan berbeda tanaman Agnes dan Ida.

 

4. Variabel-variabel

Sebagai ilmuwan cilik, kalian juga akan melakukan berbagai percobaan, seperti para ilmuwan Sains, untuk menyelidiki hubungan antara sebab dan akibat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan di alam sekitar. Para ilmuwan tersebut merancang percobaan untuk mengubah satu kondisi atau suatu hal yang mengakibatkan ada hal lain yang berubah. Nah kedua hal tadi sudah tercantum dalam hipotesis. Kondisi, hal atau faktor-faktor ini disebut sebagai variabel.

Suatu variabel adalah faktor, kondisi, unsur, yang dapat berupa angka atau jenis-jenis yang menentukan dalam suatu percobaan. Suatu percobaan memiliki tiga macam variabel, yaitu variabel bebas, terikat dan kontrol. “Variabel bebas adalah faktor, hal, atau unsur yang dianggap dapat menentukan variabel lainnya” (https://kbbi.web.id/variabel, 23 September 2020). Sedangkan “variabel terikat adalah gejala yang muncul atau berubah dalam pola yang teratur dan biasa diamati atau karena berubahnya variabel lain” (https://kbbi.web.id/variabel, 23 September 2020). Adapun variabel kontrol adalah faktor yang dibuat tetap sama selama percobaan.

 

Dalam penyelidikan atau percobaan, kita akan mengubah-ubah suatu faktor yang diuji (variabel bebas) dan kita mengamati atau mengukur apa yang terjadi karena perubahan itu, atau kita sebut sebagai variabel terikat. Sementara itu kita mengusahakan untuk menjaga faktor-faktor lainnya tetap, tidak mengalami perubahan. Hal ini dilakukan sehingga benar-benar faktor yang diuji hanya satu, yaitu variabel bebas. Tidak ada efek dari faktor lain selain variabel bebas yang dapat memengaruhi hasil percobaan. Faktor-faktor yang tetap ini disebut sebagai variabel kontrol. Bacalah ilustrasi berikut sebagai contoh untuk mengidentifikasi variabel-variabel dalam suatu percobaan.

Dari ilustrasi di atas, kalian mengetahui bahwa Ketut akan menguji tiga jalur yang berbeda dari rumahnya ke sekolah, maka variabel bebasnya adalah jalur yang ditempuh dari rumah ke sekolah. Dalam percobaan ini Ketut mengukur waktu yang ia perlukan untuk berjalan pada jalur-jalur tersebut, artinya variabel terikatnya adalah waktu tempuh dari rumah ke sekolah. Dia akan memperoleh tiga macam waktu yang mungkin saja sama atau berbeda. Sementara itu semua faktor lain harus diusahakan sama sehingga tidak memengaruhi waktu tempuh, misalnya orang yang berjalan harus sama, yaitu hanya Ketut seorang. Ketut akan menyelidiki jalur yang dapat ia tempuh dalam waktu terpendek (paling cepat) untuk berjalan dari rumahnya ke sekolah. Misalnya ada tiga jalur berbeda yang akan ia coba. Satu hari ia mencoba satu jalur. Ia mengukur waktu yang ditempuh dari rumahnya ke sekolah pada tiap jalur tersebut. Karena Ketut hanya ingin mencari tahu jalur yang tercepat, maka ia sendiri yang akan berjalan menempuh setiap jalur tersebut.

Pasti kalian dapat memikirkan variabel kontrol lainnya kan? Misalnya keadaan jalan yang ia lalui. Kalau ada jalur yang berbatu, namun pada jalur lain ada ia berjalan di trotoar, maka hal ini bisa memengaruhi waktu tempuh padahal yang ia ingin uji hanya jalur yang berbeda. Demikian juga keadaan Ketut apakah dia sudah makan pagi atau belum tentunya juga dapat memengaruhi kecepatan melangkah. Sehingga variabel perlu dikontrol juga adalah kecepatan melangkah. Karena kecepatan melangkah sulit untuk dikontrol, maka untuk mengukur kecepatan, dapat digunakan alat yang lebih akurat, yaitu spidometer. Spidometer adalah alat untuk mengukur kecepatan kendaraan.



Gambar 1.13 Spidometer

Sumber: unsplash.com/Chris Liverani (2018)

Ayo berlatih menentukan variabel dalam percobaan dengan melakukan Aktivitas 1.9 berikut ini.

 

Ayo Rancang

Aktivitas 1.9

 

Ayu membantu ibunya menanam tanaman tomat, cabe dan bawang. Ia ingin mengetahui tanaman mana yang paling cepat tumbuh. Tentukanlah variabel bebas, variabel terikat dan tiga macam variabel kontrol dalam penyelidikan Ayu ini.

 

5. Prosedur Percobaan

Sebagai seorang siswa, sebelum berangkat ke sekolah, kita mempersiapkan tas, buku dan alat tulis agar ketika tiba di sekolah kalian dapat mengikuti jadwal pelajaran yang disiapkan sekolah. Demikian juga dalam merancang percobaan kita perlu mempersiapkan segala alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan dan membuat urutan langkah-langkah yang rinci yang akan dilakukan dalam percobaan tersebut, agar tidak ada yang terlupakan. Urutan langkah-langkah ini disebut juga dengan prosedur percobaan.

Lihatlah contoh daftar alat dan bahan serta prosedur pada bagian Percobaan (Aktivitas 1.5). Kemudian berlatihlah menuliskan daftar alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan serta menuliskan prosedur percobaan melalui Aktivitas 1.10 berikut ini.

 

Ayo Rancang

Aktivitas 1.10

Bantulah Ayu untuk dapat menjalankan percobaannya dalam menanam tomat, cabe dan bawang pada Aktivitas 1.9 dengan menuliskanlah alat-alat dan bahan yang akan ia butuhkan. Kemudian buat prosedur percobaan, berupa langkah-langkah percobaan yang harus Ayu lakukan, secara berurutan dan spesifik.

 

Mari kita melihat kembali, bagaimana tahapan dalam merancang suatu percobaan.

a. Menentukan tujuan percobaan berdasarkan pengamatan keadaan sekitar.

b. Menuliskan hipotesis atau dugaan sementara hasil percobaan.

c. Mengidentifikasi variabel-variabel terkait dalam percobaan.

d. Mendaftarkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

e. Menuliskan prosedur percobaan.

Nah sekarang kalian sudah bisa merancang suatu percobaan secara lengkap dengan menggunakan metode ilmiah. Marilah berlatih menjadi ilmuwan cilik dengan melakukan penyelidikan melalui Aktivitas 1.11 berikut ini.

 

Ayo Rancang

Aktivitas 1.11

Amatilah keadaan di dalam rumah kalian, kemudianlah buatlah suatu rancangan percobaan secara lengkap yang bisa dilakukan di rumah kalian. Rancangan percobaan kalian harus berisi:

a) Tujuan Percobaan

Dapat dituliskan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan, misalnya: “Menyelidiki pengaruh (variabel bebas) terhadap (variabel terikat)” atau “Bagaimana pengaruh (variabel bebas) terhadap (variabel terikat)?”

b) Hipotesis

Suatu perkiraan hasil percobaan berdasarkan variabel bebas dan terikat, disertai dengan alasan secara saintifik.

c) Variabel

Terdiri atas variabel bebas, terikat dan kontrol secara terperinci.

d) Alat dan Bahan

Daftar alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, disertai dengan jumlah alat/ bahan yang diperlukan.

e) Prosedur

Tuliskan langkah-langkah percobaan secara berurutan.

 

Setelah kalian mengumpulkan rancangan percobaan, maka guru kalian akan memeriksa rancangan kalian. Perbaikilah apabila diperlukan. Setelah perbaikan kalian memperoleh persetujuan guru, maka kalian boleh melakukan percobaan yang sudah kalian rancang itu di rumah.

Dari contoh-contoh yang telah kalian baca tentang langkah-langkah dalam metode ilmiah, kita menggunakan berbagai contoh kejadian. Hal ini semakin menunjukkan bahwa Sains memang ada di mana-mana, sangat dekat dengan kehidupan kita.

 

Untuk memperoleh ide dalam merencanakan percobaan di atas, kalian dapat mengakses tautan berikut ini: www.sciencefun.org/kidszone/ experiments/

 

Mari Uji Kemampuan Kalian

1.      Manakah yang merupakan tujuan percobaan yang dapat diselidiki?

a. Mobil berwarna putih lebih bagus daripada mobil berwarna hitam.

b. Kelelawar suka berkumpul di tempat yang gelap daripada tempat yang terang.

c. Musik dangdut lebih baik daripada musik rock.

d. Senar yang tipis memiliki suara yang lebih melengking dibandingkan senar yang tebal.

e. Manusia saat ini lebih tinggi daripada manusia purba.

2.      Dalam suatu percobaan yang bertujuan untuk menyelidiki apakah banyaknya pupuk yang ditambahkan memengaruhi pertumbuhan tanaman menjadi lebih besar, tentukanlah:

a. hipotesis dari percobaan ini

b. variabel bebasnya

c. cara mengukur variabel terikatnya

d. tiga macam variabel kontrol dalam percobaan ini.

 

 

Sumber ;

Victoriani Inabuy, dkk. IPA untuk SMP Kelas VII.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan  Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat. Cetakan pertama, 2021

Thursday 14 July 2022

Laboratorium IPA - BAB 1 Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah

 B. Laboratorium IPA

 

Dari subtopik sebelumnya, kalian mengetahui bahwa ilmuwan Sains biasanya melakukan penelitian di laboratorium. Menurut kalian apakah perbedaan ruang laboratorium dibandingkan dengan ruang kelas lainnya?

Apabila kalian mengamati ruangan dapur di rumah kalian, apa saja yang ada di situ? Pasti terlihat perbedaan dengan kamar mandi kalian, bukan? Setiap ruangan memiliki alat-alat khusus sesuai fungsi ruangan tersebut. Demikian pula ruang laboratorium IPA yang berbeda dibandingkan ruang kelas. Laboratorium biasanya digunakan untuk melakukan percobaan atau eksperimen.

 

1. Alat-alat Laboratorium IPA

Di dalam laboratorium terdapat alat-alat yang digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan eksperimen dan membuat pengamatan dengan tepat dan akurat. Mari mengenal beberapa alat laboratorium yang akan kalian gunakan untuk berbagai percobaan IPA pada tingkat SMP, seperti yang tercantum pada Gambar 1.4 berikut ini.



 

Gambar 1.4 Beberapa alat laboratorium IPA yang sering digunakan dalam percobaan.

Sumber: Pearson Heinemann/Wendy Gorton (2009)

 

Selain alat-alat di atas, ada lagi beberapa alat yang penting untuk diketahui. Mari lakukan Aktivitas 1.3 untuk mengetahui alat-alat laboratorium lainnya.

Ada banyak lagi alat-alat laboratorium yang akan kalian kenal dan gunakan pada bab-bab selanjutnya sepanjang tingkatan SMP, seperti mikroskop, cawan petri, cermin, lensa, garpu tala, berbagai jenis logam, kabel listrik dan bola lampu serta macam-macam alat ukur lainnya.

 

 

Ayo Cari

Aktivitas 1.3

 

Carilah gambar alat-alat berikut, yaitu corong saring, kaki tiga, kawat kasa, cawan penguap, batang pengaduk dan pembakar spiritus. Selain gambar, cari juga kegunaannya dari sumber internet atau buku yang ada di perpustakaan sekolah kalian. Tulislah hasil penelusuran informasi kalian di buku tulis.

2. Menggambar Diagram Alat-alat Laboratorium

Sering kali dalam membuat laporan percobaan, kalian perlu menggambarkan susunan alat yang digunakan dalam percobaan tersebut. Sesuai kesepakatan ahli Sains di seluruh dunia, diagram alat digambarkan dalam bentuk 2-dimensi (2D), yaitu berupa kurva dan garis. Coba perhatikan Gambar 1.5, mudah bukan? Kalian tidak perlu menjadi ahli gambar untuk dapat menggambar diagram alat laboratorium. Selalu gunakan pensil dan penggaris untuk menggambar diagram alat.



 

 

Gambar 1.5 Diagram alat digambarkan dalam bentuk 2-dimensi.

 

 

3. Menjaga Keselamatan di Laboratorium IPA

Tahukah kalian bahwa laboratorium IPA dapat menjadi tempat yang sangat berbahaya apabila kalian tidak berhati-hati? Mengapa begitu? Gambar simbol-simbol berikut terdapat pada berbagai bahan yang ada di laboratorium, ada juga yang terdapat pada ruangan laboratorium tertentu.



Gambar 1.6 Simbol-simbol berbahaya di laboratorium IPA.

 

 

Pada tingkatan SMP, kalian akan melakukan berbagai percobaan dengan menggunakan api, larutan asam yang bersifat korosif dan berbagai zat kimia yang beracun. Korosif artinya dapat merusak jaringan hidup serti kulit manusia. Karena itulah perlu ada peraturan khusus untuk menjaga keselamatan kalian selama berada di laboratorium IPA. Peraturan apa sajakah yang perlu diterapkan untuk menjaga keamanan di laboratorium? Lakukanlah Aktivitas 1.4 berikut ini untuk membuat peraturan tersebut.

 

Ayo Buat

Aktivitas 1.4

Buatlah peraturan keselamatan mengenai hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di laboratorium IPA. Perhatikan Gambar 1.7 dan Gambar 1.8 di bawah ini yang bisa membantu kalian menulis peraturan keselamatan tersebut. Diskusikanlah peraturan yang kalian buat bersama teman-teman kalian. Apakah menurut kalian ada peraturan lain yang perlu ditambahkan? Konsultasikanlah dengan guru kalian.



Gambar 1.7 Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga keselamatan di laboratorium IPA.



Gambar 1.8 Hal-hal yang tidak boleh dilakukan di laboratorium IPA.

 

Mari Uji Kemampuan Kalian

1.   Apa saja alat-alat laboratorium yang digunakan untuk melakukan hal-hal di bawah ini?

a. Mengukur volume air sebanyak 25 mL.

b. Memanaskan air.

c. Mengukur suhu air setelah dipanaskan.

d. Mencampur bahan kimia dalam jumlah yang sedikit.

e. Mengambil garam untuk ditimbang sebelum digunakan.

f. Mengaduk garam agar dapat larut dalam air.

2.  Bandingkanlah alat-alat laboratorium berikut ini dengan menyebutkan persamaan dan perbedaannya.

a. Batang pengaduk dan spatula.

b. Gelas kimia dan labu Erlenmeyer.

c. Kawat kasa dan segitiga porselen.

d. Tabung reaksi dan cawan penguap.

3.    Perhatikanlah gambar berikut.



Gambar 1.9 Suasana di laboratorium IPA.

 

Apakah pendapat kalian mengenai kejadian pada gambar di atas? Tuliskanlah semua peraturan keselamatan yang dilanggar dan juga sarankan bagaimana memperbaikinya.

4.  Gambarlah diagram 2D untuk susunan alat-alat secara lengkap yang digunakan untuk memanaskan air yang suhunya akan diukur setiap 3 menit.

5.    Dalam kelompok kecil, pilihlah salah satu peraturan keselamatan laboratorium, lalu buatkan poster mengenai peraturan itu dengan tulisan yang mudah terbaca dari jauh dengan disertai gambar. Poster itu dapat ditempel di laboratorium, untuk mengingatkan kalian dengan teman-teman kalian tentang peraturan itu.

6.    Lakukanlah percobaan dari aktivitas 1.5 berikut ini bersama guru dan teman-teman kalian di laboratorium IPA dengan menjalankan peraturan keselamatan yang telah kalian tentukan. Setelah melakukan kegiatan percobaan, evaluasilah kembali langkah-langkah yang kalian lakukan dengan menjawab pertanyaan pada bagian Refleksi.

 

Percobaan

Aktivitas 1.5

Melaksanakan Peraturan Keamanan dalam Percobaan di Laboratorium IPA

Tujuan:

Memanaskan cairan dalam tabung reaksi dengan aman.

Alat-alat dan bahan:

• Pembakar spiritus

• Korek api

• Tabung reaksi

• Air

• Kacamata pengaman

• Penjepit tabung reaksi

• Pewarna makanan

 

 

 

Prosedur:

1.      Tuangkanlah air dari gelas kimia ke dalam tabung reaksi sampai terisi 2 cm dari bagian bawah tabung.

2.      Tambahkan 1 tetes pewarna makanan ke dalam tabung reaksi berisi air tersebut.

3.      Nyalakan pembakar spiritus, lalu panaskan tabung reaksi di atas api, yaitu di ujung atas api. Bagian atas tabung reaksi jangan diarahkan ke wajah kalian atau ke teman-teman. Harus diarahkan ke bagian kosong dalam ruangan.

4.      Tabung reaksi dijauhkan dari api lalu didekatkan lagi untuk mencegah air tumpah.

1.      5 Hentikan pemanasan pada saat air mulai mendidih.



 

Refleksi

1.      Apakah kalian telah menaati semua peraturan keselamatan di laboratorium yang sudah kalian dan teman-teman kalian buat bersama?

2.      Apakah ada bagian yang kalian langgar? Jika ada, yang mana? Bagaimana untuk memperbaikinya?

3.      Lihat lagi catatan kalian tentang peraturan keselamatan yang telah kalian buat, apakah perlu ada hal yang ditambahkan dalam peraturan tersebut? Mengapa demikian?

4.      Apakah hal menarik yang kalian pelajari dari percobaan ini?

5.      Apa peran kalian dalam kegiatan kerja kelompok ini? Sikap-sikap apa saja yang perlu dilakukan agar hasil pekerjaan kelompok lebih meningkat?

 

 

Sumber ;

Victoriani Inabuy, dkk. IPA untuk SMP Kelas VII.

Pusat Kurikulum dan Perbukuan  Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat. Cetakan pertama, 2021

Pengembangan Kompetensi Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Mengajar

  Pada tanggal 19 Desember 2023 GTK Kemdikbudristek telah merilis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Meng...