Sunday 28 November 2021

Soal dan Jawaban Studi Kasus Asesmen Pasca Aktivitas Penyusunan Program Literasi dan Numerasi berdasarkan Profil Peserta Didik

 2.c.3. Studi Kasus Asesmen Pasca Aktivitas Penyusunan Program Literasi dan Numerasi berdasarkan Profil Peserta Didik

 

Question 1

Bu Rita adalah seorang guru yang rajin membuat program literasi dan numerasi. Program ini sangat tampak pada RPP yang ia buat. Namun, ia merasa sedih karena semakin rajin ia membuat RPP, semakin ia merasa bahwa RPP yang dibuatnya tidak berguna. Ia kerap mengubah rencana di tengah proses belajar. Mari bantu Bu Rita berefleksi agar masalah ini tidak terulang lagi. Apa yang menyebabkan Bu Rita mengalami masalah ini?

Bu Rita tidak memetakan profil peserta didik terlebih dahulu

Bu Rita tidak memetakan minat peserta didik

Bu Rita tidak memetakan tahapan perkembangan numerasi peserta didik

Bu Rita tidak memetakan gaya belajar peserta didik

Bu Rita tidak memetakan tahapan perkembangan literasi peserta didik

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

Bu Rita tidak memetakan profil peserta didik terlebih dahulu

 

Question 2

Correct

Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text

Ibu Ani sedang curhat pada kepala sekolah. Ibu Ani memilih curhat pada kepala sekolah, karena ia merasa bahwa kepala sekolah mahir membuat program literasi dan numerasi. Ibu Ani menyampaikan bahwa ia pusing dengan keluhan peserta didik-peserta didiknya hari itu. peserta didik-peserta didik mengeluhkan bahwa pengajaran berbasis literasi dan numerasi yang Ibu Ani laksanakan terlalu sulit. Padahal Ibu Ani menyampaikan bahwa Ia telah memetakan profil peserta didik. Untuk membantu Ibu Ani, kepala sekolah pun menyampaikan hasil analisisnya terhadap masalah ini. Apa hasil analisis kepala sekolah?

Ibu Ani tidak menggunakan hasil pemetaan terhadap tahapan perkembangan literasi dan numerasi

Ibu Ani tidak memetakan minat peserta didik

Ibu Ani tidak memetakan tahapan perkembangan literasi dan numerasi peserta didik

Ibu Ani tidak menggunakan hasil pemetaan terhadap tahapan perkembangan literasi peserta didik

Ibu Ani tidak memetakan gaya belajar peserta didik

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

Ibu Ani tidak menggunakan hasil pemetaan terhadap tahapan perkembangan literasi dan numerasi

 

Question 3

Correct

Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text

Pak Ayi adalah seorang guru SMP. Ia sedang kebingungan karena mendengar celetukan peserta didik yang menyampaikan bahwa program literasi dan numerasi yang dirancangnya terlalu mudah. Mengapa ada celetukan seperti itu?

Keliru menentukan tujuan

Peserta didik senang belajar dengan Pak Ayi

Keliru menentukan konten pembelajaran

Program literasi dan numerasinya tidak sesuai tahapan perkembangan literasi dan numerasi peserta didik

Program literasi dan numerasinya sesuai tahapan perkembangan literasi dan numerasi peserta didik

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

Keliru menentukan tujuan

 

Question 4

Correct

Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text

Bu Atin merasa bingung melihat perilaku-perilaku peserta didik di kelasnya. Ia merasa telah membuat program literasi dan numerasi dengan baik. Ia pun telah memetakan profil peserta didik. Namun, ia merasa peserta didik-peserta didiknya tidak benar-benar mempedulikan program yang telah dirancangnya. Apa penyebabnya?

Bu Atin tidak menggunakan hasil pemetaan gaya belajar peserta didik

Bu Atin tidak memetakan minat peserta didik

Bu Atin tidak menggunakan hasil pemetaan profil peserta didik

Bu Atin tidak menggunakan hasil pemetaan minat peserta didik

Bu Atin tidak memetakan gaya belajar peserta didik

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

Bu Atin tidak menggunakan hasil pemetaan minat peserta didik

 

Question 5

Correct

Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text

Guru Desi tampak murung. Meskipun sebagian peserta didiknya mendapatkan hasil belajar yang baik, namun ia tetap merasa sedih. Ia sedih karena sebagian peserta didiknya mendapatkan hasil belajar yang belum bisa dikatakan baik. Apa yang dapat menyebabkan hal ini?

Guru Desi kurang lama mengajarnya

Program yang dibuatnya belum mengakomodir gaya belajar seluruh peserta didik

Program literasi yang dirancangnya telah memiliki aktivitas yang bervariasi

Program numerasi yang dirancangnya telah memiliki aktivitas yang bervariasi

Guru Desi terlalu baik pada peserta didik-peserta didiknya

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

Program yang dibuatnya belum mengakomodir gaya belajar seluruh peserta didik

 

Question 6

Correct

Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text

Kanvas RPP Merdeka Belajar adalah …

contoh

semua benar

kerangka berpikir

template

kertas

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

kerangka berpikir

 

Question 7

Correct

Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text

Perhatikan kata-kata di bawah ini!

A.    Menyusun aktivitas belajar

B.    Menentukan asesmen

C.    Menentukan materi pelajaran

D.    Memetakan profil peserta didik

E.    Menentukan tujuan

Urutan tahapan penyusunan program yang benar adalah …

E - D - A - C - B

A - B - C - D - E

C - B - A - D - E

D - E - B - A - C

E - D - C - A - B

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

D - E - B - A - C

 

Question 8

Correct

Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text

Kanvas RPP Merdeka Belajar adalah …

kertas

kerangka berpikir

template

contoh

blangko

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

kerangka berpikir

 

Question 9

Correct

Mark 1.00 out of 1.00

Flag question

Question text

Pak Ayi adalah seorang guru SMP. Ia sedang kebingungan karena mendengar celetukan peserta didik yang menyampaikan bahwa program literasi dan numerasi yang dirancangnya terlalu mudah. Mengapa ada celetukan seperti itu?

Keliru menentukan konten pembelajaran

Program literasi dan numerasinya tidak sesuai tahapan perkembangan literasi dan numerasi peserta didik

Keliru menentukan tujuan

Peserta didik senang belajar dengan Pak Ayi

Program literasi dan numerasinya sesuai tahapan perkembangan literasi dan numerasi peserta didik

Feedback

Jawaban anda benar.

The correct answer is:

Keliru menentukan tujuan

 

Sumber ;

https://litnum01-gurubelajar.simpkb.id/mod/quiz/review.php?attempt=192233&cmid=375

Soal dan Alternatif Jawaban Studi Kasus 2 di SMP

 

2.a.3.2.b. Studi Kasus 2 di SMP

 

Pak Sehat adalah guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMP Harapan Bangsa. Menurut Pak Sehat, pelaksanaan Ebtanas, Ujian Nasional, hingga Asesmen Nasional yang baru-baru ini ramai dibahas, tidak ada hubungannya sama sekali dengan mata pelajaran yang diampunya. Pak Sehat diam-diam bersedih karena merasa terabaikan di tengah gencarnya penguatan literasi nasional.

Diskusikanlah dalam forum antar Bapak Ibu Guru yang tersedia mengenai anggapan dan perasaan Pak Sehat terkait  pembelajaran Penjaskes, berdasarkan materi mengenai Literasi dalam Modul 1 dan Modul 2 ini!


  • Klik add a new topic /tambah topik baru untuk berkolaborasi/mengajukan pertanyaan
  • Klik Reply pada topik diskusi yang diberikan peserta lain untuk memberikan komentar. 
  • Klik Advance /Lanjutkan untuk melampirkan file jika diperlukan.
  • Klik Post to Forum jika sudah selesai memberikan topik baru atau komentar.

 

Alternatif jawaban

Saya tidak setuju dengan pak Sehat karena sebenarnya semua mata pelajran termasuk PJOK  juga meliputi literasi dan numerasi. Dalam PJOK juga terdapat teori dan praktik yang berhubungan dengan literasi dan numerasi, kemampuan literasi siswa yang baik akan memberikan dampak yang baik bagi siswa dalam memahami semua mata pelajaran. Pak Sehat tidak perlu merasa sedih dan terabaikan dengan beranggapan bahwa pelaksanaan EBTANAS, Ujian Nasional, hingga Assemeen tidak ada hubungannya sama sekali dengan mata pelajaran yang diampunya, karena materi soal dalam Ebtanas, Ujian Nasional hingga Asesmen mencakup bahasan materi semua mata pelajaran   

 

Sumber;

https://litnum01-gurubelajar.simpkb.id/mod/forum/view.php?id=363

Soal dan Alternatif Jawaban Studi Kasus 1 di SMP

 

2.a.3.2.a. Studi Kasus 1 di SMP

 

Menerapkan strategi memahami bacaan dari Harvey dan Goudvis (2000)

 

Tiga Perbedaan Kutub Utara dan Kutub Selatan, Serupa Tapi Tak Sama!

Sama seperti planet lain, Bumi juga memiliki dua kutub yang berada di dua sisi berlawanan, yaitu Kutub Selatan dan Kutub Utara. Sama-sama es, sama-sama dingin, dan sama-sama berada di ujung dunia, banyak orang beranggapan jika kedua kutub ini sama saja dan hanya berbeda lokasinya. Meskipun sekilas terlihat sama, sebenarnya kedua kutub ini sangat berbeda satu sama lain lho! Dilansir dari livescience.com, berikut ini tiga dari banyak antara perbedaan kutub utara dan selatan yang jarang diketahui!

1. Kutub Selatan jauh lebih dingin dari Kutub Utara Kedua kutub memang memiliki udara yang sanggup bikin badan beku. Tapi jika ditanya mana yang paling dingin, maka Kutub Selatan atau Antartika adalah jawabannya. Di Kutub Selatan, suhu rata-rata mencapai -49 derajat celcius, bahkan pernah mencapai suhu -89,6 derajat celcius di Stasiun Vostok. Sedangkan Kutub Utara yang merupakan lautan beku memiliki suhu -34 derajat celcius dan suhu ini akan makin hangat saat musim panas tiba.

2. Kutub Selatan adalah tanah tak bertuan, Kutub Utara justru memiliki banyak tuan Kutub Utara memang cuma lautan dengan bongkahan es besar, tapi lucunya banyak negara menguasai wilayah ini. Mulai dari Kanada, Norwegia, Greenland, Islandia, Rusia hingga Amerika Serikat. Karena dimiliki banyak negara, Kutub Utara memiliki populasi yang cukup mencengangkan yakni sekitar 4 juta jiwa. Kebanyakan adalah penduduk kota atau desa-desa kecil. Selain itu, Kutub Utara juga dihuni oleh suku asli mereka seperti suku Inuit, Inupiat, Yupik, Chukchi, Kalaallit, dan Sami. Kebalikan dari Kutub Utara, Kutub Selatan adalah wilayah tak bertuan. Mungkin karena suhunya jauh lebih menggigit, sehingga hanya ada seribu hingga empat ribu jiwa yang tinggal di sini, itu pun kebanyakan adalah peneliti. 3. Tidak ada pinguin di Kutub Utara, dan tidak ada beruang di Kutub Selatan Perbedaan lain yang dimiliki oleh dua kutub ini adalah hewan-hewan yang tinggal di sini. Kebanyakan orang mungkin berpikir jika pinguin dan beruang tinggal di tempat yang sama. Tapi faktanya, keduanya tinggal di tempat yang berbeda. Beruang kutub tinggal di Kutub Utara bersama dengan hewan lainnya seperti rusa kutub, rubah, kelinci bersalju, hingga burung hantu. Sedangkan pinguin hanya akan ditemukan di wilayah selatan. Coba bayangkan, jika pinguin tinggal di Kutub Utara juga, mereka mungkin akan punah dalam waktu cepat. Jadi, meski sama-sama wilayah es tapi kedua kutub ini memiliki banyak perbedaan. Tapi terlepas dari apa pun perbedaannya, manusia memiliki tugas yang sama yaitu menjaga agar es di dua kutub ini tidak mencair. Karena seandainya saja es di kutub Bumi mencair, akan ada banyak masalah yang akan muncul, termasuk kenaikan permukaan laut yang akan menimbulkan banyak bencana. Sumber: https://www.idntimes.com/science/discovery/lia-89/perbedaan-kutub-utara-dankutub-selatan-c1c2/6

 

Ingin jadi Animator? Kenali dulu Jenis Animasinya

Oleh: Fourida Masruroh BPPTIK –

 

Umumnya, animasi dikenali sebagai kartun. Sejatinya di dunia hiburan, animasi bukan hanya kartun, melainkan segala objek atau karakter yang terlihat bergerak. Sebut saja kartun Walt Disney, pesawat ruang angkasa Falcon di Star Wars, special effects dalam film Avatar, pergerakan teks judul di saluran berita, pergerakan ikon pada aplikasi ponsel, spanduk LED yang berkedip di stasiun kereta, dan banyak lainnya. Lalu bagaimana animasi dibuat? Bagaimana objek atau karakter berpindah dari satu titik ke titik yang lain sehingga terlihat bergerak? Animasi dibuat oleh animator dengan menggunakan frames. Setiap frame digambar atau dibuat, kemudian dijalankan dengan kecepatan tertentu untuk menciptakan ilusi gerakan. Secara umum, animasi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu traditional animation, stopmotion animation, dan computerized animation. Traditional animation merupakan jenis animasi yang pertama kali digunakan di dunia hiburan sejak tahun 1930-an. Objek atau karakter digambar manual langsung menggunakan tangan di atas kertas. Untuk membuat pergerakan sebuah objek atau karakter, dibutuhkan berpuluh-puluh gambar manual dengan hanya sedikit sekali perbedaan antar gambar tersebut. Sehingga, ketika puluhan gambar tersebut dilihat secara berurutan, maka terciptalah ilusi pergerakan. Kertas yang digunakan untuk menggambar disebut “Cell”. Sehingga, teknik ini disebut juga sebagai Cell Animation. Setelah gambar selesai dibuat, gambar kemudian difoto menggunakan kamera rostrum. Kamera rostrum adalah kamera yang dirancang khusus untuk digunakan dalam produksi televisi dan pembuatan film, untuk menghidupkan (animate) gambar atau objek diam. Traditional animation banyak digunakan pada abad ke-20. Seiring kemunculan computerized animation, traditional animation menjadi usang. Beberapa contoh film yang menggunakan traditional animation antara lain The Jungle Book (1967), My Neighbor Totoro (1988), The Lion King (1994), dan The Simpsons Movie (2007). Stop-motion animation menggunakan beberapa foto objek tertentu sebagai model dengan sedikit perbedaan posisi objek pada setiap foto. Kemudian, seluruh foto tersebut disatukan dan diolah menjadi video clip. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi pembuat film pada masa sebelum era animasi modern. Stop-motion animation memungkinkan terjadinya adegan ajaib atau adegan yang sulit dilakukan. Contoh film yang dihasilkan dari stop-motion animation adalah Shaun the Sheep dan Lego movies. Computerized animation adalah kombinasi antara traditional animation dan stop-motion. Seperti stop-motion, animator menggunakan model yang kemudian dikembangkan menggunakan program perangkat lunak animasi. Sama seperti traditional animation yang menggunakan frames, computerized animation juga menggunakan teknik frame by frame. Singkatnya, semuanya dilakukan dengan menggunakan komputer. Komputer memungkinkan pergerakan-pergerakan objek atau karakter yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya. Mulai dari menggambar karakter dan adegan untuk menghidupkannya, semuanya dapat dilakukan di komputer. Ada perangkat lunak yang dirancang khusus untuk setiap proses. Perangkat lunak seperti After Effect, Maya, 3ds Max banyak digunakan untuk animasi. Computerized animation lebih banyak digunakan karena menghemat waktu dan memotong biaya produksi. Computerized animation dikategorikan menjadi 2D Vector-based animation, 3D computer animation, Motion graphic animation, dan Typography animation. Beberapa contoh Computerized animation diantaranya Zootopia (2016), dan Ralph Breaks the Internet (2018). (bpptik/fm/lpa)

 

Sumber: In Artikel / 26 Desember 2019/Ingin jadi Animator? Kenali dulu Jenis Animasinya - BPPTIK (kominfo.go.id)

 

  1. Perhatikanlah dua teks bacaan dalam tautan yang tersedia! Mata pelajaran apa sajakah yang dapat menggunakan materi bacaan tersebut?
  2. Jika Bapak Ibu Guru diminta untuk memilih salah satu dari keduanya sebagai bahan ajar atau stimulus soal, bacaan yang berjudul apakah yang dipilih? Mengapa?
  3. Berdasarkan salah satu bacaan yang dipilih, lengkapilah kalimat-kalimat di bawah ini terkait bacaan tersebut!
    • Hubungan bacaan dengan diri anda adalah….
    • Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari saya terkait bacaan adalah….

    • Gambar yang muncul dalam pikiran saya terkait bacaan adalah….

    • Informasi terpenting dari bacaan tersebut yaitu tentang….

    • Kesimpulan dari bacaan yang tersedia  adalah….

 

Alternatif Jawaban

1.      Mata pelajaran  yang dapat menggunakan bahan bacaan tersebut adalah Bahasa Indonesia, IPA, IPS, SBdP.

2.      Bacaan yang berjudul : tiga perbedaan kutub utara dan selatan. serupa tapi tak sama karena judul tersebut menarik dan mampu menumbuhkan minat atau rasa ingin tahu peserta didik.

3.      Jawabannya

Berdasarkan salah satu bacaan yang dipilih, lengkapilah kalimat-kalimat di bawah ini terkait bacaan tersebut!
a. Hubungan bacaan dengan diri anda adalah memperkaya ilmu pengetahuan tentang dunia, khususnya kutub utara dan selatan. 

b. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari saya terkait bacaan adalah Bagaimana masyarakat di kutub utara dapat bertahan hidup. 
c. Gambar yang muncul dalam pikiran saya terkait bacaan adalah Kondisi geografis dan keadaan masyarakat di kutub
d. Informasi terpenting dari bacaan tersebut yaitu tentang perbedaan kondisi geografis dan masyarakat di dua kutub
e. Kesimpulan dari bacaan yang tersedia adalah kutub utara dan selatan memiliki perbedaan  kondisi geografis dan budaya masyarakat.

 

Sumber ;

https://litnum01-gurubelajar.simpkb.id/mod/forum/view.php?id=362

Soal dan Alternatif Jawaban Studi Kasus SD

 

2.a.3.1. Studi Kasus SD

 

1. Studi Kasus SD Kelas Rendah

Bu Warna dan Bu Warni adalah guru-guru kelas 1 di Sekolah Dasar Tunas Harapan. Bu Warna sangat mendukung kebijakan internasional bahwa berdasarkan kajian Psikologi Perkembangan, peserta didik baru dapat  belajar membaca secara formal mulai kelas 1 Sekolah Dasar. Jadi peserta didik kelas 1 SD belum ada tuntutan berliterasi. Bu Warni justru menganggap ketika masuk ke jenjang SD kelas 1 peserta didik seharusnya sudah dapat membaca. Bahkan, Bu Warni menunjukkan bahwa di situs Pusmenjar tentang Asesmen Kompetensi Minimal (https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/), salah satu tuntutan kompetensi di kelas 1 dan 2 adalah: Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

 

2. Studi Kasus SD Kelas Tinggi

Pak Amal adalah guru SD kelas 5 di kabupaten X. Meskipun Ia senang mengajarkan mapel Bahasa Indonesia, Pak Amal tetap beranggapan bahwa semua mata pelajaran lainnya harus dapat ikut andil menguatkan literasi. Bagaimana pendapat Bapak Ibu Guru mengenai pendapat Pak Amal? Bagaimana contoh pembelajaran yang ideal untuk dilaksanakan  Pak Amal jika ingin mengajak kerjasama guru dari semua guru kelas dan guru  mapel, untuk menguatkan literasi?

Apa yang yang bisa Bapak dan Ibu refleksikan dari kedua studi kasus tersebut terkait penerapan praktik literasi? Silakan tuliskan di kotak diskusi!

Tetap semangat dan selamat melanjutkan aktivitas selanjutnya di modul 2 ini.

 

  Klik add a new topic /tambah topik baru untuk berkolaborasi/mengajukan pertanyaan

  Klik Reply pada topik diskusi yang diberikan peserta lain untuk memberikan komentar. 

  Klik Advance /Lanjutkan untuk melampirkan file jika diperlukan.

  Klik Post to Forum jika sudah selesai memberikan topik baru atau komentar.

 

Alternatif Jawaban

1. Studi Kasus SD Kelas Rendah
Saya setuju dengan pendapat Bu Warni, pada siswa kelas 1 literasi layak dilaksanakan tetapi dengan cara lisan dan literasi yang digunakan adalah literasi sederhana dan menyenangkan seperti pengenalan diri, lingkungan sekolah, keluarga dan diri sendiri.

2. Studi Kasus SD Kelas Tinggi
Pada siswa kelas atas, kelas 5 SD sudah bisa menerapkan literasi karena siswa SD kelas 5 sudah memiliki bekal pelajaran sebagai bahan literasi. Kerjasama semua guru merupakan hal yang tepat dalam mensukseskan literasi.

Soal dan Alternatif Jawaban Studi Kasus Proses Pemrofilan Perkembangan Literasi

 

1.e.3. Studi Kasus Proses Pemrofilan Perkembangan Literasi

 

Setelah mempelajari Proses Pemrofilan Perkembangan Literasi , pada bagian ini Bapak Ibu akan diberikan beberapa kasus yang berkaitan dengan Proses Pemrofilan Perkembangan Literasi. 

  • Amati hasi pemrofilan  yang dilakukan SDN Karya Mulya 2 Kota Cirebon.
  • Deskripsikan hasil profilnya.
  • Diskusikanlah ketiga kasus tersebut dengan peserta lain dalam forum ini.

 





 

  Klik add a new topic /tambah topik baru untuk berkolaborasi

  Klik Reply pada topik diskusi yang diberikan peserta lain untuk memberikan komentar. 

  Klik Advance untuk melampirkan file jika diperlukan.

  Klik Post to Forum jika sudah selesai memberikan topik baru atau komentar.

 

Alternatif Jawaban ;

Berdasarkan studi kasus 1, 2 dan 3, dapat kita lihat bahwa ketiga anak tersebut sudah dapat menceritakan kegemaran atau hobbi mereka masing-masing, dengan menuliskan jawaban di kertas. Tentunya anak usia 12 tahun sudah mampu bercerita dan menuliskan hobbi mereka masing-masing dan mampu mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang diberikan. Sudah terdapat identitas diri dengan baik, ada nama dan umur, serta menceritakan kegemaran mereka masing-masing dengan menggunakan bahasa yang sudah dapat dipahami oleh orang lain.

Untuk anak usia 12-14 tahun kemampuan menulisnya kurang, namun sudah mampu bercerita mengenai hobinya dan asal usul hobinya. kemampuan bernalar sudah bagus namun kemampuan menuangkan pikiran ke tulisan perlu diasah terutama dari tata bahasa dan ejaan

Pada dasarnya semua siswa sudah kemampuan dasar literasi,namun masih harus dikembangkan lagi karena siswa belum bisa menceritakan ceritanya secara runtut. Dalam ceritanya masih ada bagian-bagian yang terlewat dan tidak dijelaskan.

 

Sumber ; https://litnum01-gurubelajar.simpkb.id/mod/forum/view.php?f=63

 

Soal dan Alternatif Jawaban Studi Kasus Perkembangan Numerasi

 

1.d.3. Studi Kasus Perkembangan Numerasi

 

Setelah mempelajari perkembangan numerasi, pada bagian ini Bapak Ibu akan diberikan beberapa kasus yang berkaitan dengan tahapan perkembangan numerasi. Diskusikanlah dua kasus tersebut dengan peserta lain dalam forum ini.

 



 



 

  • Klik add a new topic /tambah topik baru untuk berkolaborasi
  • Klik Reply pada topik diskusi yang diberikan peserta lain untuk memberikan komentar. 
  • Klik Advance untuk melampirkan file jika diperlukan.
  • Klik Post to Forum jika sudah selesai memberikan topik baru atau komentar.

 

Alternatif Jawaban ;

Menurut saya

Kasus 1 : Tia lebih baik perkembangannya dari pada Dina, karena sesuai jumlah secara kontekstual 

Kasus 2 : C lebih baik perkembangannya dari pada lainnya, karena lebih bisa dimengerti dan tepat secara kontekstual

Soal dan Alternatif Jawaban Miskonsepsi Perkembangan Numerasi

 

1.d.1. Miskonsepsi Perkembangan Numerasi

Selamat datang pada Modul Perkembangan Numerasi. Di sesi pembelajaran ini, mari kita menengok ke belakang sebentar pengalaman dan pemahaman pribadi kita sebagai pendidik mengenai Perkembangan Numerasi.  Di bawah ini, terdapat beberapa pertanyaan yang dapat membantu proses pemahaman awal perkembangan numerasi. Silakan menuliskan jawaban pada kolom yang tersedia. 

Question 1

Apakah numerasi mulai bisa dikenalkan ketika anak berusia 2 tahun?

Pernah membaca atau melihat sebuah tulisan yang mengatakan bahwa perkembangan numerasi seorang anak dimulai ketika memasuki tahapan early childhood, yaitu ketika berumur 2-6 tahun, seperti sebuah flyer di bawah ini? 

Apakah bapak/ibu setuju dengan pernyataan tersebut?

Feedback

Tak ada yang salah dengan pernyataan di atas, hanya saja mungkin sedikit kurang tepat. Kenapa? Karena sebenarnya tahap perkembangan numerasi sudah bisa dilihat sejak anak masih berusia di di bawah 1 tahun. Banyak yang berasumsi bahwa numerasi sebatas kemampuan tentang mengenal angka-angka atau ilmu berhitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang baru bisa dipelajari atau diperkenalkan ketika anak sudah memasuki usia pra-sekolah. Padahal, numerasi tidak hanya sebatas itu saja. Perkembangan numerasi bahkan bisa dilihat dari contoh-contoh sederhana yang sering terlihat pada seorang bayi, yang mungkin selama ini dianggap bukan bagian dari perkembangan numerasi. Misalnya, menurut Canadian Child Care Federation (2009), ekspresi terkejut dari seorang anak yang berumur 2-4 bulan ketika sebuah boneka meloncat lebih banyak dari yang biasanya mereka lihat, sudah memperlihatkan adanya perkembangan numerasi pada anak tersebut. Hal ini mengisyaratkan bahwa semenjak bayi, seorang anak sudah mampu mengenali pola dengan mengamati apa yang ada di sekitarnya dan pola merupakan bagian dari numerasi.


Question 2

Apakah anak-anak di usia pra-sekolah sudah harus bisa menghitung dengan lancar dan mampu menghafal tabel perkalian?

Feedback

Beberapa orang tua juga terlihat khawatir ketika pada usia pra-sekolah seorang anak belum bisa melakukan operasi hitung dengan lancar sehingga memasukkan anaknya ke lembaga kursus agar bisa berhitung dengan cepat. Lagi-lagi tidak ada yang salah dengan keputusan ini. Hanya saja dikhawatirkan akan ada tahapan-tahapan perkembangan numerasi yang terlewatkan karena anak langsung diberikan konsep berhitung cepat dengan hafalan dan latihan (drill). Padahal, anak-anak di usia pra-sekolah ini diharapkan tidak hanya sekedar bisa menghafal angka-angka atau menghafal tabel perkalian, tapi lebih agar mereka bisa memahami konsep dasar serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dengan atau tanpa bantuan benda-benda konkrit. Hal-hal yang bersifat hafalan cenderung lebih mudah dilupakan dikarenakan otak manusia bekerja cerdas dengan membuang memori yang tidak bermanfaat. Beberapa kasus di bimbingan belajar, murid dilatih menghafal rumus/cara cepat untuk menghadapi ujian tanpa adanya penjelasan mengenai konsep dasar. Akibatnya, setelah ujian selesai maka rumus/cara cepat tersebut sudah dilupakan.

Question 3

Apakah numerasi adalah konsep matematika dasar yang hanya perlu dipelajari pada tingkatan sekolah dasar dan menengah pertama?


Feedback

Ada pandangan yang beranggapan bahwa untuk anak yang sudah berada di usia sekolah menengah atas atau orang dewasa sudah tidak perlu lagi mempelajari numerasi. Hal ini disebabkan karena numerasi dianggap sebatas ilmu dasar matematika yang hanya perlu dipelajari di tingkatan sekolah dasar. Anggapan ini tentu saja tidak tepat. Numerasi memang tidak memerlukan kemampuan matematika yang tinggi, namun ini tidak berarti bahwa kepercayaan diri kita terhadap kemampuan matematika dasar yang kita miliki sudah cukup untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa? Karena seringkali permasalahan yang kita hadapi dalam dunia nyata justru lebih kompleks sehingga memerlukan kemampuan numerasi yang baik (National Numeracy, 2012). Ini artinya, belajar numerasi sudah bisa dilakukan semenjak seorang anak baru lahir dan akan terus berlanjut sampai anak tersebut dewasa. Tentu saja dengan kemampuan-kemampuan numerasi yang berbeda pada setiap level perkembangannya. 


Terima kasih sudah menuangkan jawaban dari pengalaman dan pengetahuan yang Bapak/Ibu miliki.

Untuk mengirimkan jawabannya silakan klik Finish kemudian klik tombol Submit all and finish.

Selanjutnya Bapak/Ibu dapat mencermati jawaban yang telah dikrimkan dan membandingkan dengan kunci jawaban  pada kolom yang tersedia.

Silakan refleksikan jawaban Bapak/Ibu apakah miskonsepsi atau tidak?

 

Sumber ; https://litnum01-gurubelajar.simpkb.id/mod/quiz/review.php?attempt=188707&cmid=341

Saturday 27 November 2021

Alternatif Jawaban Studi Kasus Perkembangan Literasi

 

1.c.3. Studi Kasus Perkembangan Literasi

 

Setelah mempelajari perkembangan literasi mari kita berlatih melihat perkembangan literasi berdasarkan konsep yang telah kita pelajari. Silakan menyimak video berikut ini.


Peserta didik pada video tersebut berusia 8 tahun. Menurut Anda perkembangan pengetahuan bahasa apa yang sudah muncul? Tuliskan pendapat Anda dalam satu paragraf!



  • Klik add a new topic /tambah topik baru untuk berkolaborasi
  • Klik Reply pada topik diskusi yang diberikan peserta lain untuk memberikan komentar. 
  • Klik Advance untuk melampirkan file jika diperlukan.
  • Klik Post to Forum jika sudah selesai memberikan topik baru atau komentar.

 

Alternatif jawaban

Menurut saya video tersebut memaparkan perkembangan  bahasa berbicara pada anak. Anak tersebut sudah pintar  dapat berbicara dengan lancar dan menarik dalam  menyajikan makanan dan membuat minuman  dengan bahasa sederhana namun tetap bisa diterima oleh pendengar. Pendengar bisa menerima informasi dari anak tersebut karena bisa mengkomunikasikan dengan bahasa yang baik dan runtut sesuai dengan apa yang dia lakukant. Anak tersebut memiliki literasi yang baik untuk seusianya

 

Sumber ; https://litnum01-gurubelajar.simpkb.id/mod/forum/view.php?id=339

Soal dan Jawaban Miskonsepsi Perkembangan Literasi 1

 

1.c.1. Miskonsepsi Perkembangan Literasi 1

 

Selamat datang pada Modul Perkembangan Literasi. Di sesi pembelajaran ini, mari kita menengok ke belakang sebentar pengalaman dan pemahaman pribadi kita sebagai pendidik mengenai Perkembangan Literasi.  Di bawah ini, terdapat beberapa pertanyaan yang dapat membantu proses pemahaman awal perkembangan literasi. Silakan menuliskan jawaban pada kolom yang tersedia.  

 

Anak masuk SD harus bisa membaca lancar 

Ya

Tidak

 

Ciri anak siap belajar di SD adalah mampu menangkap pesan lisan.

Ya

Tidak

 

Anak SMP kelas 1 harus dapat membaca mandiri

Tidak

Ya

 

Anak kelas 6 SD dapat menemukan pokok pikiran dalam bacaan sederhana.

Ya

Tidak

 

Tanda literasi berkembang adalah mampu menyelesaikan masalah dengan mengkomunikasikan. 

Ya

Tidak

 

Terima kasih sudah menuangkan jawaban dari pengalaman dan pengetahuan yang Bapak/Ibu miliki.

Untuk mengirimkan jawabannya silakan klik Finish kemudian klik tombol Submit all and finish.

Selanjutnya Bapak/Ibu dapat mencermati jawaban yang telah dikrimkan dan membandingkan dengan kunci jawaban  pada kolom yang tersedia.

Silakan refleksikan jawaban Bapak/Ibu apakah miskonsepsi atau tidak?

Pengembangan Kompetensi Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Mengajar

  Pada tanggal 19 Desember 2023 GTK Kemdikbudristek telah merilis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Meng...