1.b.3.
Studi Kasus Konsep Dasar Numerasi
Setelah mempelajari
miskonsepsi literasi dan konsep numerasi, pada bagian ini Anda akan diberikan
beberapa kasus yang berkaitan dengan numerasi. Diskusikan apakah
kasus-kasus berikut ini dapat mengukur kemampuan numerasi peserta didik.
Kasus
1
Perhatikan ilustrasi
berikut ini.
- Pak Yoga memiliki 15 meter kayu.
Dia ingin membuat beberapa buah rak buku. Setiap rak buku membutuhkan 4
meter kayu dalam proses pembuatannya. Berapa banyak rak buku yang dapat
dibuat oleh Pak Yoga?
- 15 orang anak akan pergi ke sebuah
toko buku. Mereka berencana untuk memesan taksi. Taksi tersebut
hanya dapat membawa paling banyak 4 orang penumpang. Berapa banyak taksi
yang mereka butuhkan?
- Kegiatan jalan santai yang akan diselenggarakan
di bulan Agustus akan menempuh jarak 15 km. Lintasan tersebut akan dibagi
menjadi 4 sublintasan. Berapa panjang jarak setiap
sublintasan?
Pertanyaan:
- Apakah yang menarik dari ketiga
ilustrasi tersebut?
- Terdapat dua orang murid A dan
murid B memberikan jawaban terhadap ketiga pertanyaan
tersebut.
- Murid A menjawab pertanyaan a, b
dan c dengan jawaban yang sama yaitu 3,75. Sementara murid B
menjawab untuk pertanyaan a dengan jawaban 3 rak buku, pertanyaan b
dengan jawaban 4 taksi dan pertanyaan c dengan jawaban 3,75 km.
- Berdasarkan jawaban kedua murid
tersebut, manakah menurut Anda yang memiliki kemampuan numerasi yang lebih
baik. Jelaskan alasan Anda dan diskusikan dengan teman sejawat Anda.
Kasus
2
Seorang anak diminta untuk
menghitung nilai mean, median dan modus suatu data. Anak tersebut kemudian
menggunakan kalkulator atau alat hitung semacamnya untuk melakukan perhitungan
tersebut.
Jika seseorang mengerjakan
permasalahan matematika kontekstual seperti permasalahan di atas tetapi
menghitung dengan alat hitung misalnya kalkulator apakah dapat dikatakan
memiliki literasi matematika yang baik?
Kasus
3
Permasalahan yang sering
muncul dalam pembelajaran matematika adalah sering ditemukan beberapa murid
yang mampu mengerjakan perhitungan matematika secara formal, ketika dihadapkan
dengan permasalahan kontektual yang sedikit berbeda walapun masih menggunakan
konsep matematika yang sama, sering mengalami kesulitan untuk menyelesaikan
masalah kontekstual tersebut.
Diskusikan dengan peserta
lainnya, tentang hal tersebut.
Apakah kasus seperti
ini ada hubunganya dengan kemampuan numerasi? Jelaskan.
- Klik add a new topic
/tambah topik baru untuk berkolaborasi/mengajukan pertanyaan
- Klik Reply pada
topik diskusi yang diberikan peserta lain untuk memberikan komentar.
- Klik Advance untuk
melampirkan file jika diperlukan.
- Klik Post to Forum jika
sudah selesai memberikan topik baru atau komentar.
Alternatif
Jawaban
Kasus
1 :
Menurut saya
1.
Menariknya
kasus di atas adalah menggunakan angka / jumlah yang sama namun digunakan dalam
konteks yang berbeda.
2.
A
menjawab 3,75, berarti konsep yang digunakan adalah konsep Matematika.
Sementara si B memberikan jawaban yang berbeda di setiap kasus, dia menerapkan
kosep numersai sesuai dengan kontekstual. B memiliki kemapuan numerasi lebih
baik.
Kasus
2 :
Menurut saya walaupun
menggunakan alat bantu kalkulator dia masih termasuk literasi matematika,
karena menggunakan kalkulator jika tidak mengetahui konsep matematika tidak
bisa mengerjakan
Kasus
3 :
Menurut saya, kasus
seperti ini ada hubungannya dengan numerasi karena berdasarkan pengertiannya
numerasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan konsep maupun prosedur
matematika dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari pada berbagai konteks
yang relevan. Jadi apabila ditemukan beberapa murid yang mampu mengerjakan
perhitungan matematika secara formal, tetapi ketika dihadapkan dengan
permasalahan kontekstual yang sedikit berbeda walapun masih menggunakan konsep
matematika yang sama, sering mengalami kesulitan untuk menyelesaikan masalah.