Monday 30 July 2018

PENILAIAN SIKAP KURIKULUM 2013



Penilaian Sikap         
1. Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku peserta didik sesuai butir-butir nilai sikap dari KI-1 dan KI-2.

2. Teknik Penilaian
Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang relevan, Teknik penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar observasi, atau buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Teknik penilaian lain yang dapat digunakan adalah penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian diri dan penilaian antar teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
a. Observasi
Penerapan teknik observasi dapat dilakukan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi merupakan instrumen yang dapat digunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam membuat laporan hasil pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap yang diamati adalah sikap yang tercantum dalam indikator pencapaian kompetensi pada KD untuk mata pelajaran PABP dan PPKn. Pada mata pelajaran selain PABP dan PPKn, sikap yang diamati tercantum pada KI-1 dan KI-2.
Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati sikap dapat berupa:
Observasi terbuka, yaitu pendidik mengamati perilaku secara langsung peserta didik yang diobservasinya. Pendidik dapat mencatat butir-butir inti dari perilaku peserta didik yang diamati secara terbuka. Hasil catatan tersebut kemudian dikonstruksi kembali di akhir pengamatan. Cara terbaik untuk melakukan observasi adalah menyusun catatan sefaktual mungkin dan tidak melakukan
interpretasi apa pun sehingga hasil observasi valid.
Observasi tertutup, yaitu pendidik mengamati peserta didik melalui panduan yang sudah disiapkan sebelum pengamatan. Panduan tersebut dapat berupa rating scale (skala rentang) atau daftar cek dsb. Dalam melakukan observasi terhadap sikap, hal yang perlu direkam adalah suasana atau keadaan ketika suatu perilaku terekam. Informasi tersebut penting karena perilaku itu terekam dalam suasana bebas tetapi terencana. Suasana terencana yang dimaksud adalah suasana yang tercipta sebagai kegiatan dalam proses pembelajaran yang direncanakan oleh pendidik, seperti pada proses pembelajaran di kelas atau ulangan.
Hasil pengamatan sikap dituangkan dalam bentuk catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan yang dikenal dengan jurnal. Jurnal adalah catatan yang dibuat pendidik selama melakukan pengamatan terhadap peserta didik pada waktu kegiatan pembelajaran tertentu. Jurnal biasanya digunakan untuk mencatat perilaku peserta didik yang “ekstrim.” Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung oleh pendidik, walikelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.
Pengamatan dengan jurnal mencatat perilaku peserta didik yang muncul secara alami selama satu semester. Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan butir sikap yang terdapat dalam aspek sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi dengan waktu teramatinya perilaku tersebut, serta perlu dicantumkan tanda tangan peserta didik.
Apabila seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang baik, jika pada kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik. Dengan demikian, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat baik, tapi juga setiap perkembangan menuju sikap yang diharapkan.
Berdasarkan kumpulan catatan tersebut pendidik membuat deskripsi penilaian sikap untuk satu semester. Berikut ini contoh lembar observasi selama satu semester. Pendidik dapat menggunakan lembar observasi dengan format lain, misalnya dengan menambahkan kolom saran tindak lanjut.
Tabel Jurnal Perkembangan Sikap.
No
Tanggal
Nama Peserta Didik
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Tindak Lanjut
1.





2.





3.





4.





5.





Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan teknik observasi:
1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester.
2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya; bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di bawah bimbingannya.
3) Perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik dapat dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah.
4) Peserta didik yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik atau kurang baik secara alami (peserta didik yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal).
5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya secara alami.
6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan) sikap peserta didik segera setelah mereka menyaksikan dan/atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik sangat baik/kurang baik yang ditunjukkan peserta didik secara alami.
7) Apabila peserta didik tertentu PERNAH menunjukkan sikap kurang baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai) menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal.
8) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkan ringkasan tersebut kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut.

Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual oleh Walil Kelas dan Guru BK
Nama Sekolah           : SMP Negeri 1 Weru
Kelas/Semester          : VII/1
Tahun pelajaran       : 2016/2017
No
Tanggal
Nama Peserta Didik
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ttd
Tndak Lanjut
1.
15/09/16
Bahtiar
Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.
Ketaqwaan

Pembinaan


Rumonang
Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin
Ketaqwaan

Pembinaan
2.
20/09/16
Burhan
Mengajak temannya untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah
Ketaqwaan

Teruskan


Andreas
Mengingatkan temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah.
Toleransi
beragama

Teruskan
3.
10/10/16
Dinda
Ikut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.
Toleransi
beragama

Teruskan
4.
12/10/16
Rumonang
Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Ketaqwaan

Teruskan
5.
5/11/16
Ani
Mengajak temannya untuk berdoa sebelum praktik memasak di ruang keterampilan.
Ketaqwaan

Teruskan

Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Weru
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2016/2017

No
Tanggal
Nama Peserta Didik
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ttd
Tndak Lanjut
1.
15/09/16
Bahtiar
Menolong orang lanjut usia
untuk menyeberang jalan di
depan sekolah
Kepedulian

Teruskan
2.
20/09/16
Burhan
Berbohong ketika ditanya
alasan tidak masuk sekolah
di ruang guru.
Kejujuran

Pembinaan
3.
05/10/16
Andreas
Menyerahkan dompet yang
ditemukannya di halaman
sekolah kepada Satpam
sekolah.
Kejujuran

Teruskan
4.
10/10/16
Dinda
Tidak menyerahkan surat
ijin tidak masuk sekolah dari
orangtuanya kepada guru.
Tanggung
jawab

Pembinaan
5.
12/10/16
Rumonang
Terlambat mengikuti upacara
di sekolah.
Kedisiplinan

Pembinaan
6.
5/11/16
Ani
Mempengaruhi teman untuk
tidak masuk sekolah.
Kedisiplinan

Pembinaan
7.
15/11/16
Dinda
Memungut sampah yang berserakan di halaman
sekolah.
Kebersihan

Teruskan
8.
17/11/16
Dinda
Mengkoordinir teman-teman
sekelasnya mengumpulkan
bantuan untuk korban
bencana alam.
Kepedulian

Teruskan

Apabila catatan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu ditambahkan satu kolom KETERANGAN di sebelah kanan kolom butir sikap untuk menuliskan apakah perilaku tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL.

Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Weru
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2016/2017

No
Tanggal
Nama Peserta Didik
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket
Ttd
Tndak Lanjut
1.
15/09/16
Bahtiar
Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di
sekolah
Ketaqwaan
Spiritual

Pembinaan
2.
20/09/16
Burhan
Menolong orang
lanjut usia untuk
menyeberang jalan di
depan sekolah..
Kepedulian
Sosial

Teruskan
3.
05/10/16
Andreas
Mempengaruhi teman
untuk tidak masuk
sekolah..
Kedisiplinan
Sosial

Pembinaan
4.
10/10/16
Dinda
Mengingatkan
temannya untuk
melaksanakan sholat
Dzuhur di sekolah..
Toleransi beragama
Spiritual

Teruskan
5.
12/10/16
Rumonang
Ikut membantu temannya untuk mempersiapkan
perayaan keagamaan
yang berbeda dengan
agamanya di sekolah.
Toleransi beragama
Spiritual

Teruskan
6.
5/11/16
Ani
Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di
sekolah..
Ketakwaan
Spiritual

Teruskan
7.
15/11/16
Dinda
Memungut sampah yang
berserakan di halaman
sekolah.
Kebersihan
Sosial

Teruskan

Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Pendidik
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Weru
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2016/2017

No
Tanggal
Nama Peserta Didik
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket
Positif/ Negatif
Tndak Lanjut
1.
15/09/16
Bahtiar
Meninggalkan
laboratorium tanpa
membersihkan meja,
alat, dan bahan yang
sudah dipakai
Tanggung jawab
Sosial
-

Diberi pembinaan dan dipanggil untuk membersihkan meja, alat, dan bahan yang
sudah dipakai
2.
20/09/16
Burhan
Mengambil cerita dari internet dan diakui sebagai karyanya sendiri.
Kejujuran
Sosial
-
Diberi pembinaan
agar tidak melakukan
plagiarisme
3.
05/10/16
Andreas
Melarang teman yang
beragama lain untuk
beribadah.
Toleransi beragama
Spiritual
-
Diberi pembinaan
agar menjadi lebih toleran
4.
10/10/16
Dinda
Menjadi petugas
pengibar bendara saat
upacara kemerdekaan..
Nasionalisme
Sosial
+
Diberi apresiasi atas kegiatannya dalam kelompok kesenian tersebut

b. Penilaian Diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri (peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data konfirmasi perkembangan sikap peserta didik. Selain itu penilaian diri peserta didik juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri.
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG DIHARAPKAN dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

Lembar Penilaian Diri Peserta didik
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang () pada kolom Ya atau Tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No
Pernyataan
Ya
Tidak
1.
Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.


2.
Saya sholat lima waktu tepat waktu.


3.
Saya tidak mengganggu teman saya yang bergama lain berdoa sesuai agamanya.


4.
Saya berani mengakui kesalahan saya.


5.
Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.


6.
Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.


7.
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.


8.
Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.


9.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.


10.
Saya datang ke sekolah tepat waktu.



Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai.

Lembar Penilaian Diri Peserta didik
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang () pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.

No
Pernyataan
1
2
3
4
1.
Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.




2.
Saya sholat lima waktu tepat waktu.




3.
Saya tidak mengganggu teman saya yang bergama lain berdoa sesuai agamanya.




4.
Saya berani mengakui kesalahan saya.




5.
Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.




6.
Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.




7.
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.




8.
Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.




9.
Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.




10.
Saya datang ke sekolah tepat waktu.





Hasil penilaian diri perlu ditindak lanjuti oleh pendidik dengan melakukan fasilitasi terhadap peserta didik yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.

c. Penilaian Antar Teman
Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang peserta didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan sikap/perilaku peserta didik yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antar teman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian antar teman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai.

Instrumen penilaian antar teman dapat berupa lembar penilaian antar teman yang berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG DIHARAPKAN dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian antar teman dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

Lembar Penilaian Antar Teman
Nama Teman yang Dinilai : ………………………………….
Nama Penilai : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang () pada kolom Ya atau Tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

No
Pernyataan
Ya
Tidak
1.
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.


2.
Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.


3.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang bergama lain berdoa sesuai agamanya.


4.
Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan


5.
Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas..


6.
Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya..


7.
Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya.


8.
Teman saya meminta maaf jika melakukan kesalahan.


9.
Teman saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.


10.
Teman saya datang ke sekolah tepat waktu.


Jumlah



Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai.

Lembar Penilaian Antar Teman
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang () pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.

No
Pernyataan
1
2
3
4
1.
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.




2.
Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.




3.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang bergama lain berdoa sesuai agamanya.




4.
Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan




5.
Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas..




6.
Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya..




7.
Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya.




8.
Teman saya meminta maaf jika melakukan kesalahan.




9.
Teman saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.




10.
Teman saya datang ke sekolah tepat waktu.




Jumlah





Hasil penilaian antar teman perlu ditindak lanjuti oleh pendidik dengan memberikan bantuan fasilitasi terhadap peserta didik yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.

3. Perencanaan Penilaian
a. Mata pelajaran Pendidikan Agama Budi Pekerti dan PPKn
Berdasarkan Permendikbud No. 24 Tahun 2016, mengenai kompetensi inti dan kompetensi dasar, diketahui bahwa KD dari KI-1 dan KI-2 hanya ada pada mata pelajaran PABP dan PPKn, sedangkan pada mata pelajaran lainnya tidak dikembangkan KD. Penilaian sikap pada mapel PABP dan PPKn akan diturunkan dari KD pada KI-1 dan KI-2, yang kemudian dirumuskan indikatornya. Indikator sikap ini diamati dan dicatat pada jurnal seperti pada mata pelajaran lainnya.
Nilai-nilai yang akan diobservasi terkait dengan KD dan indikator yang dikembangkan di mapel PABP dan PPKn. Selanjutnya pendidik menentukan teknik penilaian sikap, yaitu terutama teknik observasi. Teknik penilaian diri dan penilaian antar teman juga dapat dipilih. Penentuan teknik penilaian harus diikuti dengan mempersiapkan instrumen penilaian.

b. Mata pelajaran selain Pendidikan Agama Budi Pekerti dan PPKn
Penilaian sikap pada mata pelajaran selain Pendidikan Agama Budi Pekerti (PABP) dan PPKn tetaplah harus melalui perencanaan. Perencanaan diawali dengan mengidentifikasi sikap yang ada pada KI-1 dan KI-2 serta sikap yang diharapkan oleh sekolah yang tercantum dalam KTSP. Sikap yang dinilai oleh guru mata pelajaran selain PABP dan PPKn adalah sikap spiritual dan sikap sosial yang muncul secara alami selama pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
Berikut ini contoh sikap spiritual yang dapat digunakan dan dinilai pada semua mata pelajaran:
a) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
b) menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
c) memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan;
d) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
e) mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri;
f ) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu;
g) berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau berusaha;
h) memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
i) bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia;
j) menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai agamanya.

Berikut contoh sikap sosial untuk semua mata pelajaran:
a) Jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, misalnya:
• tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
• tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber);
• mengungkapkan perasaan apa adanya;
• menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang berwenang;
• membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
• mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
b) Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan, misalnya:
• datang tepat waktu;
• patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah;
• mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
c) Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa,misalnya:
• melaksanakan tugas individu dengan baik;
• menerima resiko dari tindakan yang dilakukan;
• tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
• mengembalikan barang yang dipinjam;
• mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
• menepati janji;
• tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan karena tindakan dirinya sendiri;
• melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
d) Santun, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain, misalnya:
• menghormati orang yang lebih tua;
• tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur;
• tidak meludah di sembarang tempat;
• tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;
• mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
• bersikap 3S (salam, senyum, sapa);
• meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan
barang milik orang lain;
• memperlakukan orang lain seperti diri sendiri ingin diperlakukan
e) Percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan, misalnya:
• berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu;
• mampu membuat keputusan dengan cepat;
• tidak mudah putus asa;
• tidak canggung dalam bertindak;
• berani presentasi di depan kelas;
• berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
f ) Peduli, adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki penyimpangan dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan), misalnya:
• Membantu orang yang memerlukan
• Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan orang lain
• Melakukan aktivitas sosial untuk membantu orang-orang yang memerlukan
• Memelihara lingkungan sekolah
• Membuang sampah pada tempatnya
• Mematikan kran air yang mengucurkan air
• Mematikan lampu yang tidak digunakan
• Tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah

Indikator untuk setiap butir sikap dapat dikembangkan sesuai keperluan satuan pendidikan. Indikator-indikator tersebut dapat berlaku untuk semua mata pelajaran.
Guru mata pelajaran selain PABP dan PPKn dapat memilih teknik penilaian observasi, tetapi juga dapat memilih teknik penilaian diri maupun penilaian antar teman. Penggunaan penilaian diri dan penilaian antar teman dapat digunakan minimal satu kali dalam satu semester. Penentuan teknik penilaian sikap harus diikuti dengan penentuan instrumen penilaian. Pendidik dapat memilih jurnal sebagai instrumen penilaian atau instrumen lain yang relevan.

4. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran). Penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap spiritual dan sosial di dalam kelas maupun diluar jam pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan sikap spiritual dan sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku peserta didik.
Sebagaimana disebutkan pada uraian terdahulu, apabila seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang baik, jika pada kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik. Dengan demikian, untuk peserta didik yang punya catatan kurang baik, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat baik saja, tetapi juga setiap perkembangan sikap menuju sikap yang diharapkan.
Sikap dan perilaku peserta didik yang teramati oleh pendidik ini dan tercacat dalam jurnal, akan lebih baik jika dikomunikasikan kepada peserta didik yang bersangkutan dan kepadanya diminta untuk paraf di jurnal, sebagai bentuk “pengakuan” sekaligus merupakan upaya agar peserta didik yang bersangkutan segera menyadari sikap dan perilakunya serta berusaha untuk menjadi lebih baik.

5. Pengolahan Hasil Penilaian
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama satu semester:
1) Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap pada jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
2) Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.
3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.
4) Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.

Berikut adalah rambu-rambu rumusan predikat dan deskripsi perkembangan sikap selama satu semester:
a) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
b) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku peserta didik yang sangat baik dan/atau baik dan yang mulai/sedang berkembang.
c) Deskripsi sikap spiritual “dijiwai” oleh deskripsi pada mata pelajaran PABP, sedangkan deskripsi mata pelajaran lainnya menjadi penguat.
d) Deskripsi sikap sosial “dijiwai” oleh deskripsi pada mata pelajaran PPKn, sedangkan deskripsi mata pelajaran lainnya menjadi penguat.
e) Predikat dalam penilaian sikap bersifat kualitatif, yakni: Sangat Baik, Baik, Cukup, dan Kurang.
f ) Predikat tersebut ditentukan berdasarkan judgement isi deskripsi oleh pendidik.
g) Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut diasumsikan BAIK.
h) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai/perkembangan sikap peserta didik didasarkan pada sikap peserta didik pada masa akhir semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang.
i) Apabila peserta didik memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap peserta didik tersebut dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir semester. Rapat dewan guru menentukan kesepakatan tentang predikat dan deskripsi sikap KURANG yang harus dituliskan, dan juga kesepakatan tindak lanjut pembinaan peserta didik tersebut. Tindak lanjut pembinaan sikap KURANG pada peserta didik sangat bergantung pada kondisi sekolah, guru dan keterlibatan orang tua/wali murid.

Berikut adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial.
Sikap spiritual:
Predikat
Deskripsi
Sangat baik
Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan, dan toleran pada pemeluk agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.




Sikap sosial:
Predikat
Deskripsi
Baik
Santun, peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab meningkat..
Cukup
Santun, kurang peduli, percaya diri, tidak jujur, kurang disiplin, dan tanggungjawab mulai meningkat. Perlu pendampingan dan pembinaan secara intensif.

Keterangan:
Meskipun sikap BAIK peserta didik pada aspek spiritual dan sosial tidak dicatat dalam jurnal, pendidik tetap menuliskan deskripsinya dalam rapor.

6. Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Perilaku sikap spiritual dan sosial yang teramati dan tercatat dalam jurnal guru, wali kelas maupun guru BK harus menjadi dasar untuk tindak lanjut oleh pihak sekolah. Bila perilaku sikap yang kurang termasuk dalam sikap spiritual maupun sikap sosial, maka tindak lanjut berupa pembinaan terhadap peserta didik dapat dilakukan oleh semua pendidik di sekolah.
Hasil penilaian sikap sebaiknya segera ditindak lanjuti, baik saat pembelajaran maupun setelah pembelajaran. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi bentuk penguatan bagi peserta didik yang telah menunjukkan sikap baik, dan dapat memotivasi peserta didik untuk memperbaiki sikap yang kurang baik.
Guru BK secara terprogram dapat mengembangkan layanan konseling dan pendampingan pada peserta didik yang memiliki kekurangan pada perilaku sikap spiritual maupun sikap sosial. Pembinaan terhadap perilaku sikap yang tergolong kurang, sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah perilaku diamati.


Pengembangan Kompetensi Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Mengajar

  Pada tanggal 19 Desember 2023 GTK Kemdikbudristek telah merilis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Meng...