Mengidentifikasi
benda-benda di sekitar
Di lingkungan sekitar terdapat
banyak sekali benda yang bersifat alamiah. Seperti batu, pasir, logam, dan
udara. Benda-benda di sekitar. selain bersifat alamiah, juga bersifat buatan
atau hasil kerja manusia, seperti pensil, baju, bahan makanan, ban mobil, kaca,
sepeda, motor, dan mobil. Benda-benda hasil buatan manusia bahan dasarnya
berasal dari bahan alam. Seperti wajan untuk memasak terbuat dari tembaga yang
merupakan bahan alam, pensil terbuat dari bahan karbon, dan sebagainya.
Benda-benda tersebut ada yang bersifat sederhana dan ada pula yang bersifat
kompleks. Misalnya sebuah mobil bersifat kompleks karena terdiri atas berbagai
bahan, antara lain besi, alumunium, karet, kaca, kulit sintetis, dan beberapa
bahan lainnya.
Setiap jenis benda mempunyai sifat
atau ciri yang membedakannya dari jenis benda lainnya, yaitu bentuk benda,
ukuran benda, warna benda, keadaan permukaan benda, dan bahan penyusun benda. Manusia
akan terus berinovasi untuk terus memproduksi berbagai jenis benda dari bahan
alam maupun buatan untuk keperluan hidupnya..
Membedakan
Makhluk Hidup dan Tak Hidup
Manusia, hewan, dan tumbuhan
merupakan kelompok makhluk hidup. Antara makhluk hidup dengan benda tak hidup
atau benda mati dibedakan dengan adanya gejala kehidupan. Makhluk hidup menunjukkan
adanya ciri-ciri atau gejala-gejala kehidupan, sedangkan (benda mati) tidak
menunjukkan gejala-gejala kehidupan.
Secara umum, ciri-ciri yang
ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh
dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang,
serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
1)
Bernapas
Setiap
saat kita bernapas, yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Kita dapat merasakan kebutuhan bernapas dengan cara menahan untuk tidak
menghirup udara selama beberapa saat. Tentunya kita akan merasakan lemas
sebagai tanda kekurangan oksigen.
2)
Memerlukan Makanan dan Minuman
Untuk
beraktivitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari manakah energi
tersebut diperoleh? Untuk memperoleh energi tersebut, makhluk hidup memerlukan
makanan dan minuman.
3)
Bergerak
Kita
dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Hal ini merupakan
ciri bergerak. Tubuhmu kita dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem
gerak. Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja
sama membentuk sistem gerak.
4)
Tumbuh dan Berkembang
Perhatikan
tubuhmu, samakah tinggi dan berat badanmu sekarang dengan waktu masih kecil?
Hewan juga mengalami hal yang sama. Kupu-kupu bertelur, telur tersebut menetas
menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong berubah bentuk menjadi kupu-kupu
muda, dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.
5)
Berkembang Biak (Reproduksi)
Sebagai
contoh, kita lahir dari ayah dan ibu, ayah dan ibu kita masing-masing juga
mempunyai orang tua yang dipanggil kakek, nenek dan seterusnya sehingga diperoleh
keturunan. Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut
berkembang biak. Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan keturunannya agar
tidak punah.
6)
Peka terhadap Rangsang (Iritabilitas)
Bagaimanakah
reaksi kita jika tiba- tiba ada sorot lampu yang sangat terang masuk ke mata?
Tentu secara spontan mata akan segera menutup. Dari contoh di atas menunjukkan
bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsang
yang diterima. Kemampuan menanggapi rangsang disebut iritabilitas.
7)
Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan
Kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut adaptasi.
Contoh: tumbuhan yang hidup di tempat kering memiliki daun yang sempit dan
tebal, sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat lembab memiliki daun lebar dan tipis.
Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa ada tujuh (7) Ciri-ciri makhluk hidup. Ketujuh ciri-ciri tersebut adalah
sebagai berikut. a) Bernapas, b) Memerlukan makanan dan minuman, c) Bergerak, d)
Tumbuh dan berkembang, e) Berkembang biak (reproduksi), f) Peka terhadap
rangsang (iritabilitas), serta g) Menyesuaikan diri terhadap lingkungan..
Mengelompokkan
Mahluk Hidup Berdasarkan Prinsip Klasifikasi
Makhluk hidup di Bumi sangat banyak
dan beranekaragam. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelompokan berdasarkan
ciri tertentu yang dikenal dengan istilah klasifikasi. Sistem klasifikasi mengenalkan
adanya tingkatan kelompok-kelompok makhluk hidup mulai dari kelompok besar,
kelompok kecil, hingga tingkat individu. Tingkatan ini disebut sebagai takson.
Tingkatan takson pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dengan
tingkatan dari tertinggi ke tingkatan terendah. Tingkatan tersebut adalah
sebagai berikut
Kingdom
è Divisio (Tumbuhan), Phylum (Hewan) è Classisè Ordo è Familia è Genus è Species
Semakin tinggi tingkatan takson,
maka persamaan ciri yang dimiliki semakin sedikit. Begitupula jumlah
anggotanya, semakin rendah tingkatannya, maka jumlah anggotanya semakin
mengerucut.
Berdasarkan sistem klasifikasi yang
dikenalkan oleh R.H. Whittaker, makhluk hidup dibagi menjadi 5 kingdom
yaitu sebagai berikut.
1) Kingdom Monera, yaitu
kelompok makhluk hidup uniseluler, prokariotik, dan mikroskopik
seperti bakteri dan ganggang hijau biru.
2) Kingdom Protista, yaitu
kelompok makhluk hidup eukariotik dan sebagian besar uniseluler,
tetapi sudah memiliki ciri seperti tumbuhan, hewan, atau jamur. Misalnya
Euglena.
3) Kingdom Fungi (Jamur) yaitu,
kelompok makhluk hidup eukariotik dan tidak berklorofil. Contoh: jamur tiram.
4) Kingdom Plantae (tumbuhan) yaitu
kelompok makhluk hidup eukariotik, multiseluler, berdinding sel
yang mengandung selulosa, berklorofil, dan dapat berfotosintesis, dan autotrof.
Contohnya, padi.
5) Kingdom Animalia yaitu kelompok
makhluk hidup eukariotik, multiseluler, tidak berklorofil, dan heterotrof.
Contohnya, gajah.
Setiap kingdom tersebut, kemudian
dibagi-bagi lagi berdasarkan persamaan ciri yang dimilikinya. Untuk membantu
mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompok tertentu dapat menggunakan
dua cara, yaitu dengan kunci dikotom dan kunci determinasi. Klasifikasi
dilakukan dengan mengidentifikasi ciri-ciri setiap makhluk hidup
sebanyak-banyaknya, kemudian mengerucutkannya berdasarkan ciri yang sama.
Makhluk hidup multiseluler umumnya dapat diamati secara langsung dengan indera.
Makhluk hidup uniseluler diamati dengan menggunakan alat bantu berupa
mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Ketika mengumpulkan sekelompok
makhluk hidup berdasarkan sifatnya, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut.
1)
Mengamati karakteristik dari makhluk hidup tersebut.
2)
Mencatat persamaan dan perbedaan sifat masing-masing makhluk hidup.
3)
Mengklasifikasikan makhluk hidup yang memiliki persamaan sifat.
4)
Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok makhluk hidup tersebut.