ASSESMEN HAKIKAT ILMU SAINS DAN METODE
ILMIAH
1.
Fariz
berencana membuat smoothies mangga. Ia
membutuhkan 300 gram buah mangga sebagai bahan utama. Ia juga membutuhkan bahan
lain, seperti yoghurt rasa mangga
sebanyak 200 gram, susu cair sebanyak 250 mL, dan es batu sebanyak 200 gram. Selama
mempersiapkan bahan-bahan smoothies
mangga, Fariz melakukan pengukuran dengan beberapa besaran. Besaran yang diukur
Fariz adalah ....
a.
Volume
dan suhu
b.
Panjang
dan suhu
c. Massa dan volume
d.
Panjang
dan massa
Pembahasan;
300 gram merupakan besaran pokok massa, 250 mL merupakan besaran turunan volume.
2.
Aceh
memiliki tradisi unik dalam pernikahan. Ketika seorang laki-laki ingin menikahi
perempuan Aceh, laki-laki tersebut harus memberikan mahar berupa emas. Keunikan
dalam tradisi tersebut dengan menggunakan satuan mayam untuk mendefinisikan
ukuran emas sebagai mahar. Mayam merupakan satuan tidak baku dari besaran ....
a.
Berat
b. Massa
c.
Massa
jenis
d.
Panjang
(diameter)
Pembahasan;
Emas dalam takaran mayam yaitu 1 mayam=
3,33 gram. Jadi mayam merupakan besaran massa.
3.
Pada
tahun 1631, sebuah alat ukur ditemukan di Oranam, Perancis. Alat ukur ini
ditemukan oleh Pierre Vernier yang merupakan seorang ahli matematika dan sains
berkebangsaan Perancis. Alat ini merupakan alat ukur besaran panjang yang
memiliki dua skala pengukuran. Salah satu skalanya disebut skala vernier. Alat ukur
tersebut adalah ....
a.
Metlin
b.
Stadiometer
c. Jangka sorong
d.
Mikrometer
sekrup
Pembahasan;
Jangka
sorong pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan matematika asal Prancis yang
juga ahli teknik bernama Pierre Vernier kelahiran 19 Agustus
1584. Ia mempublikasikan penemuan alat ukur ini pada tahun 1631 yang menjadi
alat ukur panjang yang akurat, yaitu jangka sorong atau dengan nama lain
Vernier calipers. Dalam
jangka sorong terdapat dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala
nonius (vernier).
Cara
membaca jangka sorong;
Dua langkah
pembacaan:
1.
Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis
merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier
persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1
cm.
2.
Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat
satu garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala
vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala
vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai
pengukuran diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm =
21,3 mm atau 2,13 cm.
4.....Sebelum melakukan
pengukuran, alat ukur yang digunakan sebaiknya dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi
dilakukan agar hasil pengukuran dengan alat ukur tersebut akurat. Berikut ini
langkah-langkah kalibrasi mikrometer sekrup yang masih acak urutannya.
i.
Putar
ratchet hingga terdengar bunyi ‘’tik’’.
ii.
Putar
secara perlahan thimble hingga anvil bersentuhan dengan spindle.
iii.
Agar
tidak bergeser, kunci spindle dengan lock nut.
iv.
Bersihkan
bagian-bagian mikrometer sekrup dengan kain bersih, khususnya bagian anvil dan spindle.
v.
Jika
titik 0 pada thimble dengan garis outer sleves sudah sejajar atau berada
dalam satu garis lurus, maka mikrometer sekrup telah terkalibrasi dengan baik.
Urutan kalibrasi mikrometer sekrup yang
benar adalah ....
a. iv-ii-i-iii-v
b.
iv-i-iii-ii-v
c.
iv-ii-iii-i-v
d.
iv-iii-ii-i-v
Pembahasan ;
Urutan kalibrasi mikrometer sekrup;
- Pertama, bersihkan terlebih dahulu Anvil (poros
tetap) dan Spindel (poros gerak) dengan kain yang
bersih.
- Putar batang Thimble secara
perlahan (jangan berlebihan) sampai anvil dan spindle saling
bersentuhan.
- Putar Ratchet sampai
berbunyi “tik”. Putar ratchet 2-3 kali sampai diperoleh
penekanan yang cukup kuat.
- Kunci Spindle dengan Lock
Nut agar tidak bergeser.
- Mikrometer sudah terkalibrasi
dengan benar apabila titik 0 thimble sudah
lurus dengan garis pada outer sleeve
Sumber
;
https://www.fajarpendidikan.co.id/
https://www.studiobelajar.com/
Nor
Shalina Saputri dan Annisa Kusumaningrum. 2022. Esensi Ilmu Pengetahuan Alam.
Mediatama. Surakarta.