BANGUN PAGI DALAM KELUARGA
DI dalam keluarga, bangun pagi
harus dibudayakan, di samping sebagai ajaran agama. Seorang ayah, harus
membangunkan anaknya untuk salat subuh. Antara suami dan istri pun harus saling berpesan untuk saling
membangunkan jika ada anggota keluarga
yang bangun kesiangan. Insyaallah keluarga yang bangun pagi akan
mendapat keutamaan.
PAGI adalah masa awal sebuah hari. Bagi orang Indonesia, waktu pagi terbentang mulai tengah malam hingga matahari terbit. Dalam agama, waktu pagi identik dengan waktu subuh.
PERIHAL bangun pagi, Nabi Muhammad
SAW memberi informasi seperti yang berikut ini.
“Setan membuat tiga ikatan di
tengkuk (leher bagian belakang) pada salah seorang di antara kalian pada saat
tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, ‘Malam masih panjang, tidurlah!’
“Jika ia bangun lalu berzikir pada
Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian, jika dia berwudhu, lepaslah lagi satu ikatan.“
“Kemudian, jika dia mengerjakan
salat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan
bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi
malas.” (HR. Bukhari dan Muslim).
INILAH keutamaan bagi siapa saja yang bangun pagi.
1.
Terlepas
dari belenggu setan.
2.
Merasa
semangat dan bergembira.
SEMENTARA itu, bagi orang yang
meneruskan tidurnya, ia akan mendapatkan kerugian seperti yang berikut ini.
1.
Dia akan suram
mukanya dan tidak bergairah.
2.
Tidak salat
Subuh. Padahal salat Subuh disaksikan oleh para malaikat. Allah berfirman, “Dan dirikanlah salat Subuh.
Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh para malaikat)." (QS.
Al-Isra’: 78).
MALAIKAT yang menyaksikan hamba
Allah menunikan salat Subuh sangat banyak. Mereka itu adalah para malaikat yang
berjaga pada malam hari dan para malaikat yang berjaga pada siang hari.
NABI MUHAMMAD SAW bersabda, “Para
malaikat malam dan malaikat siang berkumpul di waktu subuh.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
DI dalam keluarga, bangun pagi
harus menjadi budaya, di samping sebagai ajaran agama. Seorang ayah, harus
mampu membangunkan anaknya untuk salat Subuh.
DI antara suami dan istri harus
saling berpesan untuk saling membangunkan apabila ada anggota keluarga yang bangun kesiangan. Insyaallah keluarga
yang bangun pagi akan mendapat pahala.
NABI MUHAMMAD SAW bersabda ketika
membangunkan Fatimah, puteri kesayangan beliau, "Wahai anakku, bangunlah.
Songsong rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk pribadi yang lalai. Sebab Allah memberi rezeki kepada
hamba-Nya di antara terbit fajar dengan terbit matahari.” (HR. Ahmad dan
Baihaki). Inilah pahala bangun pagi, beroleh rezeki.
SELANJUTNYA, orang yang bangun pagi
akan didoakan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini termaktub di dalam hadis yang
berikut ini.
“Ya Allah, berkahilah umatku pada
waktu pagi hari mereka (bangun fajar).” (HR. Ahmad
DARI semua informasi di atas, dapat
dimengerti bahwa bangun pagi menjadi penanda waktu dimulainya semua kebaikan.
Sementara itu, pada setiap kebaikan yang
dilakukan ada pahala tersendiri yang dijanjikan.
YANG dijanjikan itu pasti akan
diberikan oleh Allah. Hal itu tegaskan
dalam Alquran, "Sesungguhnya Allah
tidak menyalahi janji.” (QS. Ali Imran: 9).
Allaahumma innii as-aluka ‘ilmaan
naafi’an, warizqan thayyiban, wa’amalan mutaqabbalan. “Ya Allah. Sungguh, aku minta kepada-Mu ilmu ilmu yang manfaat,
rezeki yang baik, dan amal yang diterima.”
(HR. Ahmad, Ibnu Majah)
JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI
TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.