Saturday, 27 February 2021

BANGUN PAGI DALAM KELUARGA

 



BANGUN PAGI DALAM KELUARGA

DI dalam keluarga, bangun pagi harus dibudayakan, di samping sebagai ajaran agama. Seorang ayah, harus membangunkan anaknya untuk salat subuh. Antara suami dan  istri pun harus saling berpesan untuk saling membangunkan jika ada anggota keluarga  yang bangun kesiangan. Insyaallah keluarga yang bangun pagi akan mendapat keutamaan.

PAGI adalah masa awal sebuah hari. Bagi orang Indonesia, waktu pagi terbentang mulai tengah malam hingga matahari terbit. Dalam agama,  waktu pagi identik dengan waktu subuh.

PERIHAL bangun pagi, Nabi Muhammad SAW memberi informasi seperti yang berikut ini.

“Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) pada salah seorang di antara kalian pada saat tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, ‘Malam masih panjang, tidurlah!’

“Jika ia bangun lalu berzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian, jika dia berwudhu, lepaslah lagi satu ikatan.“

“Kemudian, jika dia mengerjakan salat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari dan Muslim).

INILAH  keutamaan bagi siapa saja  yang bangun pagi.

1.      Terlepas dari belenggu setan.

2.      Merasa semangat dan bergembira.

SEMENTARA itu, bagi orang yang meneruskan tidurnya, ia akan mendapatkan kerugian seperti yang berikut ini.

1.      Dia akan suram mukanya dan tidak bergairah.

2.      Tidak salat Subuh. Padahal salat Subuh disaksikan oleh para malaikat. Allah  berfirman, “Dan dirikanlah salat Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh para malaikat)." (QS. Al-Isra’: 78).

MALAIKAT yang menyaksikan hamba Allah menunikan salat Subuh sangat banyak. Mereka itu adalah para malaikat yang berjaga pada malam hari dan para malaikat yang berjaga pada siang hari.

NABI MUHAMMAD SAW bersabda, “Para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul di waktu subuh.” (HR. Bukhari dan Muslim).

DI dalam keluarga, bangun pagi harus menjadi budaya, di samping sebagai ajaran agama. Seorang ayah, harus mampu membangunkan anaknya untuk salat Subuh.

DI antara suami dan istri harus saling berpesan untuk saling membangunkan apabila ada anggota keluarga  yang bangun kesiangan. Insyaallah keluarga yang bangun pagi akan mendapat pahala.

NABI MUHAMMAD SAW bersabda ketika membangunkan Fatimah, puteri kesayangan beliau, "Wahai anakku, bangunlah. Songsong rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk pribadi  yang lalai. Sebab Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya di antara terbit fajar dengan terbit matahari.” (HR. Ahmad dan Baihaki). Inilah pahala bangun pagi, beroleh rezeki.

SELANJUTNYA, orang yang bangun pagi akan didoakan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini termaktub di dalam hadis yang berikut ini.

“Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi hari mereka (bangun fajar).” (HR. Ahmad

DARI semua informasi di atas, dapat dimengerti bahwa bangun pagi menjadi penanda waktu dimulainya semua kebaikan. Sementara itu,  pada setiap kebaikan yang dilakukan ada pahala tersendiri yang dijanjikan.

YANG dijanjikan itu pasti akan diberikan oleh  Allah. Hal itu tegaskan dalam Alquran,  "Sesungguhnya Allah tidak menyalahi  janji.”  (QS. Ali Imran: 9).

Allaahumma innii as-aluka ‘ilmaan naafi’an, warizqan thayyiban, wa’amalan mutaqabbalan.  “Ya Allah. Sungguh,  aku minta kepada-Mu ilmu ilmu yang manfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.”  (HR. Ahmad, Ibnu Majah)

JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...