Saturday, 13 February 2021

BERBAIK SANGKA

 

BERBAIK SANGKA

DI  tengah pandemi virus korona kita  seharusnya berpikiran positif alias berbaik sangka sekaligus melakukan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, serta  munajat kepada Allah. Salah satu hikmah berbaik sangka di masa kini adalah hadirnya anugerah di balik musibah pandemi virus korona.

KITA  berbaik sangka bahwa virus korona itu ada di seluruh dunia. Termasuk  juga di negara kita tercinta. Kita harus meyakini bahwa semua itu pasti ada obatnya.

KITA harus yakin akan sabda Rasulullah SAW, "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.”   (HR Bukhari).

BERBAIK sangka  alias berpikir positif akan menghasilkan energi positif pula. Yakni energi yang akan menghasilkan pemikiran dan sikap yang baik, bersemangat, optimistis, menemukan kebaikan di balik kesalahan, dan menemukan anugerah di balik musibah atau ‘berkah tersembunyi  ( blessing in disguise).

BERPIKIR positif dalam agama dikenal dengan istilah husnuzan (baik sangka), termasuk berbaik sangka kepada Allah. Kunci utamanya adalah zikir.

ZIKIR,  yaitu ingat kepada Allah dengan cara menghadirkan Allah  selalu ada dalam diri kita, meyakini bahwa Allah Mahatahu yang terbaik buat hamba-Nya, berbaik sangka kepada-Nya dan meyakini bahwa dalam kesulitan pasti ada kemudahan.

PERIHAL  menghadirkan Allah selalu ada  dalam diri kita,. Allah berfirman, “Dan Dia (Allah) bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”  (QS Al-Hadid: 4).

WALAUPUN singkat, ayat tadi seakan memberi pelajaran begitu luas. Ketika kita berbicara, Allah mendengar. Ketika kita diam, Allah melihat.

KETIKA kita berpikir, Allah mengetahui. Ketika kita sendiri, Allah bersama kita. Ketika kita melaksanakan dan menegakkan kebenaran, Allah akan membela kita.

KETIKA kita dizalimi, Allah akan memberi pertolongan. Ketika kita dalam kesulitan, Allah akan memberi kemudahan.

KETIKA kita dalam keadaan kebingungan, Allah akan memberi jalan keluar. Ketika kita bergelimang dosa, Allah membuka pintu tobat yang seluas-luasnya.

DI samping hal di atas, kita pun  meyakini bahwa Allah Mahatahu yang terbaik. Allah berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”  (QS Al-Baqarah: 216).

KITA juga harus berbaik sangka kepada Allah. Abu Hurairah RA menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda seperti yang di bawah ini.

“Allah berfirman, 'Aku bergantung persangkaan hamba kepada-Ku.'

'Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku.'

'Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku.'

'Kalau dia mengingat-Ku di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka.'

'Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta.'

'Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa.'

'Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR Bukhari No 7405 dan Muslim No 2675).

JANGAN ditinggalkan pula  keyakinan kita bahwa di dalam kesulitan pasti ada kemudahan. Allah berfirman,  “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al-Insyirah: 5-6).

Ya Allah, aku memohon pertolongan kepada-Mu untuk mengerjakan amal-amal yang Engkau cintai, aku memohon kepasrahan yang benar kepada-Mu, dan berperasangka yang baik kepada-Mu.

JANGAN LUPA MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...