INI PENTING: MENGINGAT KEBAIKAN ORANG LAIN KEPADA KITA DAN MENGINGAT
KEBURUKAN KITA KEPAPA ORANG LAIN
RASULULLAH SAW bersabda,
“Barangsiapa tidak berterimakasih kepada manusia, dia tidak bersyukur kepada
Allah.” (HR. Tirmidzi). Atas dasar hadis tersebut, maka sebaliknya adalah barangsiapa berterima kepada manusia,
berarti dia bersyukur kepada Allah . Itulah sebabnya, yuk kita perbanyak ingat
akan kebaikan orang lain kepada kita
dan kita perbanyak ingat akan keburukan
kita kepada orang lain..
BERDASARKAN hal tersebut, maka ada dua hal yang penting untuk
kita ingat. Yakni yang berikut ini.
1️⃣ Kebaikan orang lain kepada kita.
2️⃣ Keburukan
kita kepada orang lain.
DI samping itu, ada dua hal pula yang perlu dilupakan. Yakni yang di bawah
ini.
1️⃣ Kebaikan
kita kepada orang lain.
2️⃣ Keburukan orang lain kepada kita.
SEBAGAI manusia, kita sejak
lahir hingga saat ini tidak bisa berdiri sendiri. Itulah sebabnya, kita
bisa tumbuh dan berkembang tidak lepas dari bantuan dan kebaikan orang lain.
UNTUK itulah, kita harus secara
ikhlas mengingat kebaikan orang lain kepada kita walaupun sedikit. Selanjutnya,
Selanjutnya kita beterima kasih kepadanya.
RASULULLAH SAW bersabda,
“Barangsiapa telah berbuat kebaikan
kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mampu
membalasnya, berdoalah untuknya, hingga
kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah adalah Zat Yang Mahatahu
Berterima kasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR.
Thabrani).
ITULAH sebabnya, betapa pentingnya kita perlu selalu mengenang
kebaikan atau keutamaan orang lain kepada kita. Hal itu sesuai dengan firman
Allah yang di bawah ini.
“..dan janganlah kamu melupakan
keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 237).
SELANJUTNYA, agar bisa terjaga hidup kita, kita seharusnya (bahkan wajib atau menjadi
kebutuhan utama kita) melupakan kebaikan kita kepada orang lain. Hal itu dapat
memudahkan kita untuk meraih keikhlasan, di samping kita juga bisa menghindari
diri dari pamer dan ujub.
APABILA kita pamer dan ujub, kebaikan sebanyak berapa
pun yang telah kita lakukan akan menjadi sia-sia. Apa sebabnya? Karena terbakar
dengan sendirinya.
RASULULLAH SAW bersabda, “Ada tiga
perkara yang dapat membinasakan manusia (hamba), yaitu: sikap bakhil yang
dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan kekaguman seseorang kepada diri
sendiri.” (HR. Thabrani).
BERDASARKAN hal tersebut, wajar kita mengetahui trend baru orang
beramal (memberi) dengan menyebut sebagai Hamba Allah. Harapannya, mereka (pemberi) menyamakan pemberian mereka
dengan ungkapan “tangan kanan memberi, tangan kirinya tidak tahu”.
MAKA, kita harus
ekstra-berhati-hati baik terhadap orang lain maupun terhadap diri kita sendiri
yang terkait dengan kebaikan dan keburukan. Semuanya menjadi relatif.
KEDUDUKAN amal perbuatan di hadapan
Tuhan sangat ditentukan oleh sikap kita. Akhirnya menjadi baik atau buruk di
mata Tuhan, Allah. tentu yang menjadi obsesi kita, apa pun kondisi dan
konteksnya pada akhirnya harus baik di mata Allah,
ALLAH berfirman, “Wahai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu hilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebut
dan menyakiti (perasan penerimanya)." (QS Al-Baqarah : 264 ).
Jazakallahu khairan. Semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan. (HR. At-Tirmidzi)
JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI
TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.