Friday, 19 February 2021

MENGINGAT KEBAIKAN ORANG LAIN KEPADA KITA DAN MENGINGAT KEBURUKAN KITA KEPADA ORANG LAIN

 

INI PENTING: MENGINGAT  KEBAIKAN ORANG LAIN KEPADA KITA DAN MENGINGAT KEBURUKAN KITA KEPAPA ORANG LAIN

RASULULLAH SAW bersabda, “Barangsiapa tidak berterimakasih kepada manusia, dia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi). Atas dasar hadis tersebut, maka sebaliknya  adalah barangsiapa berterima kepada manusia, berarti dia bersyukur kepada Allah . Itulah sebabnya, yuk kita perbanyak ingat akan  kebaikan orang lain kepada kita dan  kita perbanyak ingat akan keburukan kita kepada orang lain..

BERDASARKAN hal  tersebut, maka ada dua hal yang penting untuk kita ingat.  Yakni yang berikut ini.

1️  Kebaikan orang lain kepada kita.

2️ Keburukan kita kepada orang lain.

DI samping itu,  ada dua hal pula  yang perlu dilupakan. Yakni yang di bawah ini.

1️ Kebaikan kita kepada orang lain.

2️ Keburukan orang lain kepada kita.

SEBAGAI manusia,  kita sejak  lahir hingga saat ini tidak bisa berdiri sendiri. Itulah sebabnya, kita bisa tumbuh dan berkembang tidak lepas dari bantuan dan kebaikan orang lain.

UNTUK itulah, kita harus secara ikhlas mengingat kebaikan orang lain kepada kita walaupun sedikit. Selanjutnya, Selanjutnya kita beterima kasih kepadanya.

RASULULLAH SAW bersabda, “Barangsiapa  telah berbuat kebaikan kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mampu membalasnya,  berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah adalah Zat Yang Mahatahu Berterima kasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Thabrani).

ITULAH sebabnya, betapa  pentingnya kita perlu selalu mengenang kebaikan atau keutamaan orang lain kepada kita. Hal itu sesuai dengan firman Allah yang  di bawah ini.

“..dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 237).

SELANJUTNYA, agar  bisa terjaga hidup kita,  kita seharusnya (bahkan wajib atau menjadi kebutuhan utama kita) melupakan kebaikan kita kepada orang lain. Hal itu dapat memudahkan kita untuk meraih keikhlasan, di samping kita juga bisa menghindari diri dari pamer dan ujub.

APABILA  kita pamer dan ujub, kebaikan sebanyak berapa pun yang telah kita lakukan akan menjadi sia-sia. Apa sebabnya? Karena terbakar dengan sendirinya.

RASULULLAH SAW bersabda, “Ada tiga perkara yang dapat membinasakan manusia (hamba), yaitu: sikap bakhil yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan kekaguman seseorang kepada diri sendiri.” (HR. Thabrani).

BERDASARKAN hal tersebut,  wajar kita mengetahui trend baru orang beramal (memberi)  dengan menyebut  sebagai Hamba Allah. Harapannya,  mereka (pemberi) menyamakan pemberian mereka dengan ungkapan “tangan kanan memberi, tangan kirinya tidak tahu”.

MAKA, kita harus ekstra-berhati-hati baik terhadap orang lain maupun terhadap diri kita sendiri yang terkait dengan kebaikan dan keburukan. Semuanya menjadi relatif.

KEDUDUKAN amal perbuatan di hadapan Tuhan sangat ditentukan oleh sikap kita. Akhirnya menjadi baik atau buruk di mata Tuhan, Allah. tentu yang menjadi obsesi kita, apa pun kondisi dan konteksnya pada akhirnya harus baik di mata Allah,

ALLAH berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu hilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti (perasan penerimanya)." (QS Al-Baqarah : 264 ).

Jazakallahu khairan. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. (HR. At-Tirmidzi)

JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...