NASIHAT RASULULAH SAW UNTUK KAUM WANITA
DENGAN penuh rasa cinta, Rasulullah SAW berabad-abad yang lampau
telah memberikan wejangan atau nasihat
untuk kaum wanita. Nasihatnya tetap relevan pada zaman kini karena tidak
hanya menyangkut kepentingan dunia, tetapi juga kepentingan akhirat.
ALKISAH, Aisyah, istri Rasulullah SAW, dikunjungi oleh seorang
wanita yang memiliki dua anak perempuan. Tamu Aisyah tadi
meminta makanan.
SAAT itu, Aisyah hanya memiliki sebiji kurma dan tanpa ragu
langsung memberikannya. Kemudian, wanita tersebut membagi sebiji kurma yang baru diterimanya
itu kepada kedua anaknya di rumah tanpa
sedikit pun ia makan.
KETIKA bersua Rasulullah SAW, Aisyah menceritakan kejadian tersebut. Rasulullah SAW pun kemudian bersabda, “Barangsiapa diuji dalam pengasuhan anak-anak perempuan, lalu ia dapat mengasuh mereka dengan baik, maka anak perempuannya itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka kelak.” (HR Muslim).
AYO kita perhatikan! Seorang wanita yang memberikan sebiji kurma
tanpa mencicipi sedikit pun. Demikianlah sikap seorang ibu yang terkadang rela
menanggung lapar asalkan anaknya bisa kenyang.
SABDA Rasulullah SAW yang lain, “Barangsiapa dapat mengasuh dua
orang anak perempuannya hingga dewasa, maka aku akan bersamanya pada hari
kiamat kelak.” Beliau, Rasulullah SAW, lantas merapatkan kedua
jarinya." (HR Muslim).
PADA lain kesempatan, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah wanita
bepergian dalam perjalanan tiga hari atau lebih, kecuali bersama bapak, atau
saudara, atau anak laki-laki, atau suami, atau mahramnya.” (HR Ibnu Majah).
BANYAK pihak yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak lagi
relevan. Jika kita berpikir secara jernih, kejadian yang membahayakan wanita
masih juga terjadi meskipun tidak bepergian jauh.
KEJADIAAN yang membahayakan wanita misalnya adalah pelecehan
seksual, pemerkosaan, dan tindakan kriminalitas lainnya. Alangkah bijak apabila
kaum wanita tidak mengabaikan pesan
Rasulullah SAW tersebut.
DALAM riwayat lain, Rasulullah SAW pernah mengisahkan seorang
wanita yang mengurung kucing sampai mati kelaparan. Wanita itu pun masuk neraka
karena tidak memberinya makan dan minum (HR al-Bukhari).
PELAJARAN yang dapat dipetik dari kisah di atas adalah bahwa
wanita yang memelihara binatang pun harus menunjukkan kasih sayang. Jangan
sampai seseorang menelantarkan binatang
karena bisa membuat orang tersebut terjerembap ke neraka.
RASULULLAH SAW pernah juga mengabarkan tentang wanita pezina dari
Bani Israil. Wanita tersebut, jelas Rasulullah, melihat seekor anjing yang
sedang berputar-putar dekat sebuah sumur dan hampir mati karena kehausan.
DISEBABKAN telah membantu anjing itu mendapatkan air untuk
diminum, wanita tadi diampuni dosanya (HR al-Bukhari). Ternyata, belas kasih
terhadap binatang bisa pula mengundang ampunan Allah.
PINTU ampunan Allah selalu terbuka lebar. Selama bukan dosa
syirik, Allah dengan rahmat-Nya bisa mengampuni pelaku dosa lewat perbuatan
baik yang terkadang dianggap sepele. Sekalipun berbuat baik kepada binatang,
hal itu tetap perbuatan mulia yang akan memperoleh balasannya.
Wahai Tuhan kami. Beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang
telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tugan kami.
Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hasyr: 10)
JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, JAGA JARAK.