HIKMAH MENEBAR SALAM
SALAH satu tuntunan agama
ialah bertegur sapa antarorang beriman.
Nabi Muhammad SAW mencontohkan, jika seorang muslim berjumpa dengan muslim
lainnya, hendaklah mengucapkan salam,
As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh, artinya Salam damai
untukmu dan semoga rahmat serta keberkahan Allah menyertaimu. Subhanallah...!
Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan agama Allah kepada hamba-hamba-Nya
yang beriman.
BAHKAN, dalam suatu kesempatan Nabi Muhammad SAW menggambarkan tindakan mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran agama yang lebih baik. Menebar salam disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam kesusahan.
PESAN Rasulullah SAW tersebut
seperti yang di bawah ini.
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ
تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى
مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِف
“Sesungguhnya seorang laki-laki
bertanya kepada Nabi SAW, ’Manakah ajaran Islam yang lebih baik?' Rasulullah
SAW bersabda, ‘Hendaklah engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada
orang yang kamu kenal dan yang tidak.’” (HR Bukhari)
PADA hadis lain dijelaskan hubungan
antara mengucapkan salam dengan saling mencintai. Saling mencintai antara satu
muslim dengan muslim lainnya.
KEMUDIAN, hubungan antara saling
mencinta dengan keimanan. Pun pula, hubungan antara orang beriman dengan izin
dari Allah untuk masuk surga, negeri keabadian yang penuh dengan kesenangan
abadi. Hadis tentang hubungan tersebut seperti di bawah ini.
ABU HURAIRAH RADHIYALLAHU ’ANHU
menyatakan bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Kalian tidak
beriman secara sempurna sehingga kalian saling mencinta. Maukah kalian aku
tunjukkan suatu perkara yang jika kalian lakukan akan saling mencinta?
Biasakanlah mengucapkan salam di antara kalian (apabila berjumpa).” (HR Muslim)
DENGAN kata lain, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa kumpulan
muslim yang tidak suka saling menebar salam, maka tidak akan saling mencinta.
Jika atmosfer saling mencinta tidak ada,
keimanan seorang mukmin (beriman) diragukan keberadaannya. Jika
keimanannya diragukan, maka kemungkinan masuk surga pun menjadi kecil.
MAKA, yuk kita berlomba-lomba untuk
masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam antara muslim yang satu
dengan muslim yang lain. Sungguh sederhana, namun sebagian kita enggan
melakukannya.
PADAHAL akibat yang ditimbulkannya
menjadi idaman pada setiap muslim. Yakni masuk surga! Bukankah ini bentuk
kompetisi satu-satunya yang dibenarkan oleh Allah untuk diperebutkan di antara
sesama Muslim?
HAL
di atas sesuai dengan pesan Alquran, “Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran ayat 133).
Ya Allah, aku mohon kepada-Mu akan
Ridha-Mu dan Surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari Murka-Mu dan neraka-Mu.