Saturday, 30 January 2021

HIKMAH MENEBAR SALAM

 

HIKMAH MENEBAR SALAM

SALAH satu tuntunan agama ialah  bertegur sapa antarorang beriman. Nabi Muhammad SAW mencontohkan, jika seorang muslim berjumpa dengan muslim lainnya, hendaklah mengucapkan salam,  As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh, artinya Salam damai untukmu dan semoga rahmat serta keberkahan Allah menyertaimu. Subhanallah...! Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan agama Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

BAHKAN, dalam suatu kesempatan Nabi Muhammad SAW menggambarkan tindakan mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran agama yang lebih baik. Menebar salam disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam kesusahan.

PESAN Rasulullah SAW tersebut seperti yang di bawah ini.

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ

 تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِف

“Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, ’Manakah ajaran Islam yang lebih baik?' Rasulullah SAW bersabda, ‘Hendaklah engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak.’” (HR Bukhari)

PADA hadis lain dijelaskan hubungan antara mengucapkan salam dengan saling mencintai. Saling mencintai antara satu muslim dengan muslim lainnya.

KEMUDIAN, hubungan antara saling mencinta dengan keimanan. Pun pula, hubungan antara orang beriman dengan izin dari Allah untuk masuk surga, negeri keabadian yang penuh dengan kesenangan abadi. Hadis tentang hubungan tersebut seperti di bawah ini.

ABU HURAIRAH RADHIYALLAHU ’ANHU menyatakan bahwa  Rasulullah SAW bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Kalian tidak beriman secara sempurna sehingga kalian saling mencinta. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang jika kalian lakukan akan saling mencinta? Biasakanlah mengucapkan salam di antara kalian (apabila berjumpa).” (HR Muslim)

DENGAN kata lain,  Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa kumpulan muslim yang tidak suka saling menebar salam, maka tidak akan saling mencinta. Jika atmosfer saling mencinta tidak ada,  keimanan seorang mukmin (beriman) diragukan keberadaannya. Jika keimanannya diragukan, maka kemungkinan masuk surga pun menjadi kecil.

MAKA, yuk kita berlomba-lomba untuk masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam antara muslim yang satu dengan muslim yang lain. Sungguh sederhana, namun sebagian kita enggan melakukannya.

PADAHAL akibat yang ditimbulkannya menjadi idaman pada setiap muslim. Yakni masuk surga! Bukankah ini bentuk kompetisi satu-satunya yang dibenarkan oleh Allah untuk diperebutkan di antara sesama Muslim?

HAL  di atas sesuai dengan pesan Alquran, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran ayat 133).

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu akan Ridha-Mu dan Surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari Murka-Mu dan neraka-Mu.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...