KETIKA DOA SEBAGAI OBAT BENCANA
KEHIDUPAN tidak selamanya
indah. Terkadang hadir di tengah-tengah kita berbagai-bagai musibah (bencana).
Bencana datang melanda tanpa diduga, apalagi memberi kabar. Dalam kondisi
demikian, doa akan memerangi, mengobati, mencegah, dan menghilangkan atau mengurangi
bencana Maka, yuk kita berdoa agar
bencana dapat dicegah.
DALAM dua pekan terakhir, misalnya, banyak musibah menimpa saudara kita. Longsor,
banjir, pesawat jatuh, gunung meletus (erupsi),
dan gempa bumi telah menewaskan puluhan korban jiwa. Keluarga, kerabat,
juga kita tentu berduka, dan sedih.
BENCANA alam maupun bencana non-alam bisa saja menimpa setiap manusia ketika hidupnya. Karena itu, doa menjadi sangat perlu dilakukan ketika sudah terjadi bencana maupun untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
DOA termasuk obat yang sangat bermanfaat sekaligus musuh bagi
bencana. Doa akan memerangi, mengobati, mencegah, menghilangkan, atau
mengurangi bencana yang menimpa umat manusia.
DOA merupakan senjata kaum Mukminin. Rasulullah SAW bersabda, “Doa
adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan
bumi." (HR Abu Ya’la). Doa juga
merupakan otak atau inti ibadah, lanjut Rasulullah, “Doa itu adalah otaknya
ibadah.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
KEHIDUPAN manusis sejatinya
tidak pernah luput dari ujian. Kebahagiaan dan kesedihan nyatanya terus
dipergilirkan, datang silih berganti.
SUKA dan duka menjadi hiasan kehidupan dunia. Tidaklah seorang
yang berilmu sempurna keilmuannya, sebelum dia menerima ujian sebagai nikmat
dan nikmat sebagai ujian.
ORANG yang ditimpa ujian itu sebenarnya sedang menanti datangnya
nikmat. Sementara itu, orang yang dikarunia nikmat, boleh jadi
dia sedang menanti ujian.
KETAHUILAH bahwa tidak ada
sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tanpa seizin-Nya. Allah berfirman, “Dan jika Allah menimpakan suatu
bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika
Dia mendatangkan terima kasih, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS
al-An'am: 17).
SESUNGGUHNYA setiap ujian yang datang dari Allah memiliki manfaat.
Hanya, kita sering luput menyingkap gambar tersebut. Ujian berupa bencana atau
musibah memiliki peran penting bagi kehidupan manusia.
SABDA Rasulullah SAW, “Tidaklah seorang muslim itu sendiri-mata
ditimpakan musibah dengan keletihan, kesulitan, penyakit, kesedihan, bahkan
dengan tusukan sebuah duri meskipun, kecuali Allah akan dianggap sebagai
penebus dosa dan kesalahan-kesalahannya.” (HR Bukhari).
ADA hikmah yang bisa kita
ambil dari setiap musibah. Di antara hikmah tresebut adalah yang di bawah ini.
Pertama, sebagai peringatan yang mengajak manusia untuk kembali
mendekat kepada-Nya. Sehebat apa pun kita saat ini, tak ada yang bisa menolak datangnya
musibah. Karena itu, mari dekatkan diri kita kepada Allah yang merajai alam
semesta.
Kedua, Allah satu-satunya
pelindung. Sungguh, manusia amat lemah tanpa pertolongan dan perlindungan-Nya.
Sadari bahwa Allahlah tempat berlindung dari segala musibah.
Ketiga, menyadarkan
seseorang dari kelalaian dan kemalasan. Jika selama ini kita terlalu disibukkan
oleh urusan dunia hingga lalai pada perintah-Nya, segeralah bertobat. Sebab
musibah dan kematian tidak pernah diketahui kedatangannya.
Keempat, membersihkan noda
dan dosa serta mengangkat derajat manusia di hadapan-Nya. Jadikan kesabaran
sebagai bekal dalam menghadapi setiap masalah.
Kelima, menumbuhkan rasa
peduli dan kasih sayang sesama manusia untuk membantu mereka yang terkena bencana.
Allahumma inni a’udzu bika min zawali ni’matika, wa tahawwuli
“afiyatika, wa fuja’ati niqmatika, wa jami’i sakhathika’"Ya Allah,
Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, dari beralihnya
keselamatan (yang merupakan anugerah)-Mu; dari datangnya siksa-Mu (bencana)
secara mendadak, dan dari semua kemurkaan-Mu" (HR. Muslim).