Wednesday, 6 January 2021

HARAPAN BARU PADA TAHUN BARU

HARAPAN BARU PADA TAHUN BARU

 

KURANG LEBIH sepekan  yang lalu,  tahun 2020 telah berakhir. Kini, kita berada pada tahun baru 2021. Banyak hal bisa kita rasakan, kita alami, dan kita lakukan di 2020. Virus korona yang mulai masuk Indonesia pada akhir Januari 2020 dan merebak di pertengahan Maret 2020 memberikan banyak hikmah dan pelajaran berharga.

 

 

BAHWA ketika manusia menyatakan, abai, bahkan teledor akan kebersihan dan kesehatan, mereka dihajar  alam. Kita bisa baca substansi hal itu pada firman Allah seperti yang di bawah ini.

 

.           ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم

بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ,

 

  ẓaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi liyużīqahum ba'ḍallażī 'amilụ la'allahum yarji'ụn.

 

ARTI ayat tersebut: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh  perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum: 41)

 

SELAIN itu, pandemi (wabah penyakit yang menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara) telah mengubah dunia yang fana ini juga memberikan pesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semuanya serba mungkin atas izin Allah.

 

ORANG yang sebelumnya kaya raya, tiba-tiba jatuh miskin. Pekerja yang selama ini menikmati gaji setiap bulan, tiba-tiba berhenti. Perusahaan besar ternama yang biasanga diagung-agungkan, tiba-tiba mengumumkan kebangkrutannya.

 

SEBAGAI muslim, apakah kita tetap pesimistis pada 2021? Ataukah pada kita ada optimisme baru memasuki 2021? Inilah yang membedakan kita sebagai  umat Rasulullah SAW dibanding umat lain.

 

SEJAK lahir, kita meyakini sebagai umat yang unggul. Semangat optimisme tinggi inilah yang seharusnya saat ini ada di setiap sanubari kita. Dengan demikian, perubahan yang lebih baik di 2021 tetap bisa diharapkan terwujud.

 

OPTIMISME atau sikap optimistis merupakan keyakinan dalam diri manusia. Sikap otimisme tersebut  merupakan salah satu sikap unggul yang lebih disukai Allah.

 

ALLAH  berfirman, “Janganlah kamu benar-benar lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”  (QS Ali-Imran: 139).

 

DARI sinilah, sikap optimistis harus dimiliki oleh setiap manusia pada 2021, khususnya seorang muslim. Sebab,  dengan optimistis, seorang muslim akan selalu senantiasa berusaha semaksimal mungkin mencapai cita-cita dan harapan dengan penuh keikhlasan karena Allah.

 

SEKALI lagi atas izin Allah. Sebab, tanpa izin-Nya, tidak mungkin harapan dan optimisme itu bisa menjadi kenyataan. Rencana demi rencana bisa kita tulis di 2021.

 

NAMUN demikian, keputusan dan hasilnya mutlak milik Allah. Tugas kita hanyalah meluruskan niat, memaksimalkan ikhtiar, dan tetap optimistis di jalan-Nya.

 

OLEH karena itu, kita harus menyakini ketika kita perjuangkan dalam hidup itu baik dan benar. Maka, kita tidak boleh surut mundur. Optimisme adalah nyawa.

 

Ya Allah, Tuhan kami. Kami mohon ampun atas perbuatan kami pada tahun lalu yang kami belum sempat bertobat. Itulah sebabnya, kami sekali lagi  memohon ampun kepada-Mu.  Ya Allah, Tuhan kami. Kami mohon kepada-MU agar pada tahun ini kami  terhindar dari godaan setan serta kami mohon pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan. 

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...