HARAPAN BARU PADA TAHUN BARU
KURANG LEBIH sepekan yang
lalu, tahun 2020 telah berakhir. Kini,
kita berada pada tahun baru 2021. Banyak hal bisa kita rasakan, kita alami, dan
kita lakukan di 2020. Virus korona yang mulai masuk Indonesia pada akhir
Januari 2020 dan merebak di pertengahan Maret 2020 memberikan banyak hikmah dan
pelajaran berharga.
BAHWA ketika manusia menyatakan, abai, bahkan teledor akan kebersihan dan kesehatan, mereka dihajar alam. Kita bisa baca substansi hal itu pada firman Allah seperti yang di bawah ini.
. ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ
فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم
بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ,
ẓaharal-fasādu fil-barri
wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi liyużīqahum ba'ḍallażī 'amilụ la'allahum
yarji'ụn.
ARTI ayat tersebut: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan oleh perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum: 41)
SELAIN itu, pandemi (wabah penyakit yang menyerang banyak korban,
serempak di berbagai negara) telah mengubah dunia yang fana ini juga memberikan
pesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semuanya serba mungkin
atas izin Allah.
ORANG yang sebelumnya kaya raya, tiba-tiba jatuh miskin. Pekerja
yang selama ini menikmati gaji setiap bulan, tiba-tiba berhenti. Perusahaan
besar ternama yang biasanga diagung-agungkan, tiba-tiba mengumumkan
kebangkrutannya.
SEBAGAI muslim, apakah kita tetap pesimistis pada 2021? Ataukah
pada kita ada optimisme baru memasuki 2021? Inilah yang membedakan kita
sebagai umat Rasulullah SAW dibanding
umat lain.
SEJAK lahir, kita meyakini sebagai umat yang unggul. Semangat
optimisme tinggi inilah yang seharusnya saat ini ada di setiap sanubari kita.
Dengan demikian, perubahan yang lebih baik di 2021 tetap bisa diharapkan
terwujud.
OPTIMISME atau sikap optimistis merupakan keyakinan dalam diri
manusia. Sikap otimisme tersebut
merupakan salah satu sikap unggul yang lebih disukai Allah.
ALLAH berfirman, “Janganlah
kamu benar-benar lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.” (QS Ali-Imran: 139).
DARI sinilah, sikap optimistis harus dimiliki oleh setiap manusia
pada 2021, khususnya seorang muslim. Sebab,
dengan optimistis, seorang muslim akan selalu senantiasa berusaha
semaksimal mungkin mencapai cita-cita dan harapan dengan penuh keikhlasan
karena Allah.
SEKALI lagi atas izin Allah. Sebab, tanpa izin-Nya, tidak mungkin
harapan dan optimisme itu bisa menjadi kenyataan. Rencana demi rencana bisa
kita tulis di 2021.
NAMUN demikian, keputusan dan hasilnya mutlak milik Allah. Tugas
kita hanyalah meluruskan niat, memaksimalkan ikhtiar, dan tetap optimistis di
jalan-Nya.
OLEH karena itu, kita harus menyakini ketika kita perjuangkan
dalam hidup itu baik dan benar. Maka, kita tidak boleh surut mundur. Optimisme
adalah nyawa.
Ya Allah, Tuhan kami. Kami mohon ampun atas perbuatan kami pada tahun lalu yang kami belum sempat bertobat. Itulah sebabnya, kami sekali lagi memohon ampun kepada-Mu. Ya Allah, Tuhan kami. Kami mohon kepada-MU agar pada tahun ini kami terhindar dari godaan setan serta kami mohon pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan.