DEBAT TENTANG PENYEBAB TERJADINYA BENCANA
PARA pakar dan pemimpin sedang berdebat tentang penyebab
terjadinya bencana yang akhir-akhir ini melanda berbagai wilayah Indonesia.
Mereka juga berdebat tentang penyebab terjadinya musibah lainnya. Terkadang
perdebatan mereka malah menjadi tontonan
yang tidak lucu. Coba andai kita mau membuka kitab suci agama,
jawabannya tentu akan sederhana dan
pasti.
TAHUN 2021 diawali dengan berbagai peristiwa duka di tengah
pandemi Covid-19 yang terus menjangkiti Indonesia. Kabar duka muncul lantaran
terjadinya sejumlah bencana alam yang merenggut korban jiwa di sejumlah daerah
di Indonesia.
SEJUMLAH bencana alam yang terjadi di awal 2021: pesawat terbang Jatuh; longsor di Sumedang, Jawa Barat; banjir bandang di Kalimantan Selatan; gempa di Sulawesi Barat; banjir dan longsor di Manado; erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
KADANG-KADANG perdebatan mereka malah menjadi tontonan yang tidak lucu bagi masyarakat luas. Coba
andai kita mau membuka kitab suci agama, jawabannya tentu akan sederhana dan pasti.
SEMUA yang terjadi di alam dunia ini, yakni yang berupa gempa, banjir,
longsor, dan peristiwa alam lainnya yang
menimbulkan bahaya bagi para hamba serta menimbulkan berbagai macam penderitaan
adalah disebabkan oleh perbuatan syirik dan maksiat.
FAKTOR penyebabnya antara
lain ketidakberdayaan manusia akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat.
Hal itu menyebabkan kerugian keuangan
dan struktural, bahkan kematian.
ALQURAN Surah Ar-Rum ayat
41 menginformasikan seperti yang di bawah ini.
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ
وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟
لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ,
"ẓaharal-fasādu fil-ba-wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi
liyużīqahum ba'ḍallażī 'amilụ la'allahum yarji'ụn."
ARTI:NYA: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).”
SEMENTARA itu, Rasulullah SAW bersabda seperti berikut ini.
“Apabila kekuasaan dianggap keuntungan, amanat dianggap ghanimah
(rampasan), membayar zakat dianggap merugikan, beiajar bukan karena agama
(untuk meraih tujuan duniawi semata), suami tunduk pada istrinya, durhaka
terhadap ibu, menaati kawan yang menyimpang dari kebenaran, membenci ayah,
bersuara keras (menjerit jerit) di masjid, orang fasig menjadi pemimpin suatu
bangsa, pemimpin diangkat dari golongan yang rendah akhlaknya,….”
“Maka hendaklah mereka waspada karena pada saat itu akan terjadi
hawa panas, gempa,longsor dan kemusnahan. Kemudian diikuti oleh tanda-tanda
(kiamat) yang lain seperti untaian permata yang berjatuhan karena terputus
talinya (semua tanda kiamat terjadi).” (HR. Tirmidzi)
JIKA kita cermati hampir semua penyebab bencana yang disebut
Rasulullah SAW dalam hadis tersebut tengah melanda bangsa ini. Adalah masalah kepemimpinan, amanah dan penguasa.
KETIKA masyarakat memilih
pemimpin yang tidak memenuhi syarat, baik (salih), cakap/cerdas dan kompeten
serta amanah, maka kebangkrutan dan kehancuran sebuah bangsa tinggal menunggu waktu saja.
SEBAB, pemimpin seperti itu menganggap bahwa kekuasaan bukan
sebagai amanah untuk menciptakan kesejahteraan dan ketentraman rakyatnya,,
melainkan sebagal sarana dan kesempatan untuk memperkaya diri dan bersenang-senang.
HAL tersebut mengakibatkan perilaku korupsi merajalela, penindasan
dan pemiskinan menjadi pemandangan yang lumrah, serta kebangkrutan moral
menjadi hal yang sangat sulit untuk dihindari. Oleh karena itu, memilih pemimpin
atau pejabat harus hati-hati dan selektif, sebab mereka akan memanggul amanah
yang sangat berat.
ABU HURAIRAH RA menyatakan bahwa
Rasulullah saw bersabda, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah
saatnya (kehancuran)." Abu Hurairah bertanya; 'Bagaimana amanah itu
disia-siakan wahai Rasulullah?' Beliau
menjawab, "Jika suatu urusan diserahkan pada orang yang bukan ahlinya
(tidak memenuhi syarat)'.” ( HR Bukhari).
MARI kita renungkan firman Allah seperti yang berikut ini.
”Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh
perbuatan tangan kalian sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy Syuura : 30).
”Nikmat apa pun yang kamu terima, maka itu dari Allah dan bencana
apa saja yang menimpamu, maka itu karena (kesalahanmu) dirimu sendiri.” (QS. An Nisaa : 79).
SEMUA yang terjadi di alam dunia ini, yakni yang berupa gempa,
banjir, longsor, dan peristiwa alam
lainnya yang menimbulkan bahaya bagi para hamba serta menimbulkan berbagai
macam penderitaan adalah disebabkan oleh perbuatan syrik dan maksiat.
Allahumma innii a'uudzubika min zawaali ni'matika,
watahawwuli'aafiyatika, wafaj-ati niqmatika, wajamii'i sakhatika. "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, dari beralihnya keselamatan (yang merupakan
anugerah)-Mu; dari datangnya siksa-Mu (bencana) secara mendadak, dan dari semua
kemurkaan-Mu”. (HR.Muslim)