Bimtek
Guru Belajar Seri AKM Tingkat SMP
Orientasi
Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
Selamat datang dan selamat bergabung dalam Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Semoga Anda telah dalam keadaan siap untuk mengikuti program ini!
Guru
Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum terdiri dari 3 tahap, yaitu: Orientasi
dan Bimtek, serta Pengimbasan. Saat ini, Anda berada pada tahap pertama,
Orientasi. Pada tahap ini, peserta akan mendapatkan pemahaman terkait latar
belakang, tujuan umum, kebijakan, dan alur Program Guru Belajar seri Asesmen
Kompetensi Minimum. Program ini bertujuan untuk menjawab berbagai persoalan
guru dalam menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum, diantaranya:
1.
Berkembangnya
miskonsepsi tentang asesmen nasional
2.
Adanya
malpraktik pembelajaran dalam melakukan persiapan menghadapi asesmen
nasional
3.
Guru
belum mengetahui cara membaca hasil asesmen nasional
4. Guru belum memahami bagaimana menindaklanjuti hasil asesmen nasional
Anda
akan melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara mandiri melalui program
pembelajaran otomatisasi dengan alokasi waktu selama 32 jam pertemuan yang
dapat Anda atur secara fleksibel. Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum disusun dengan memadukan tahapan dan pendekatan modular yang
memfasilitasi peserta melakukan personalisasi pembelajaran. Selain itu, program
ini dapat mendorong guru untuk saling belajar dengan guru yang lain dalam hal
berbagi praktik baik pembelajaran. Selamat belajar!
Latar Belakang dan Kebijakan Asesmen Nasional
Hasil
PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan menengah
kurang memadai. Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi literasi
membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan sains,
71% siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk matematika dan 60% siswa di
bawah kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor PISA Indonesia stagnan
dalam 10-15 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah
satu negara yang konsisten dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana
pendapat Anda?
Menanggapi
kondisi tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong peningkatan
kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh dibutuhkan.
Untuk itu pada tahun 2021 mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi
diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ujian Nasional (UN)
sudah tidak lagi diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga
terkait.
Dalam
hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan.
Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada
pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk tindak
lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.
Kebijakan terkait
penerapan Asesmen Nasional (AN) ini telah disampaikan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Anda dapat mendengarkan penjelasannya lebih detail dengan
menyaksikan video yang disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Nadiem Makarim. Silakan cermati dengan seksama dan mencatat poin
penting yang Anda peroleh.
Apa Pentingnya Asesmen Nasional?
Pada
aktivitas sebelumnya, telah dijelaskan bahwa Asesmen Nasional perlu dilakukan
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pertanyaannya, mutu pendidikan seperti apa
yang diharapkan? Apakah mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional
saja seperti yang selama ini terjadi?
Peningkatan
mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa dalam
menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya.
Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi
siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era
transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut siswa
menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai
tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan belajar dan berinovasi,
kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan
berkontribusi pada masyarakat.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengukur kompetensi tersebut? Ya, menggunakan Asesmen Nasional. Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai konteks yang relevan.
Selain
tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan
pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar
pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21. Karakter
pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh siswa yaitu:
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
- Berkebhinekaan global
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
- Gotong royong
Silakan membaca penjelasan lebih rinci mengenai profil pelajar Pancasila melalui tautan berikut ini Profil Pelajar Pancasila
Untuk itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengadopsi proses pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kompetensi. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari pemahaman konsep, dan keterampilan menerapkan konsep dalam berbagai konteks. Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai konten semata, tetapi lebih menguasai pemahaman secara mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di berbagai konteks kehidupan. Hal ini yang diharapkan sebagai peningkatan hasil pembelajaran siswa. Capaian kompetensi siswa secara holistik inilah yang ingin dievaluasi melalui Asesmen Nasional.
Bagaimana keterkaitan
Asesmen Nasional dengan kecakapan abad 21 dan profil pelajar Pancasila? Simak
penjelasannya pada materi yang telah disediakan berikut ini.
Refleksi
Orientasi
Aktivitas
sebelumnya merupakan aktivitas terakhir pada tahapan orientasi ini. Selamat!
Itu artinya, Anda telah mempelajari seluruh materi pada topik orientasi
program.
Sebelum melanjutkan ke
tahapan Bimtek, mari merefleksikan apa yang telah Anda pelajari.
Terima
kasih! Anda telah berkomitmen menyelesaikan topik ini hingga selesai. Setelah
ini, Anda dapat melanjutkan proses belajar ke tahap berikutnya, yaitu Bimtek
Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum sesuai dengan jenjang pendidikan
yang Bapak dan Ibu ampu.
Selamat belajar!