Tuesday, 12 January 2021

JANGAN SALAH BAHWA SAKIT ITU WUJUD KASIH SAYANG ALLAH

 

JANGAN SALAH BAHWA SAKIT ITU WUJUD KASIH  SAYANG ALLAH

 

DENGAN  sakit, Allah memperlihatkan kasih sayang-Nya kepada kita. Setelah sembuh dari sakit,  kita tersadar bahwa besar nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita, di samping dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah.

 

TIGA keadaan yang dilalui manusia selama hidupnya, yaitu, sehat, sakit, dan mati. Nabi sebagai utusan Tuhan di bumi, maupun sebagai manusia biasa, pun  akan mengalami ketiga hal tersebut. Begitupun dokter, walaupun tugasnya mengobati orang sakit, namun tetap ia akan terkena sakit.

 

ADA  perbedaan sikap yang ditunjukkan oleh manusia ketika menyikapi sehat dan menyikapi sakit. Mereka menganggap bahwa  sehat sebagai suatu anugerah yang sarat makna. Sebaliknya, sakit  dianggap sebagai musibah yang jauh dari makna.

 

ITULAH sebabnya,  tidak mengherankan, jika kemudian mereka hanya bersyukur ketika diberi sehat. Namun,  saat sakit, alih alih (boro-boro) bersyukur, mereka malah berburuk sangka kepada Allah.

 

MEREKA  menganggap  bahwa sakit adalah sebagai kutukan Allah  yang tidak ada hikmahnya sama sekali. Orang yang beranggapan demikian ini jelas telah melakukan kekeliruan.

 

HAL yang seperti itu dibantah oleh Allah, sebagaimana  firman-Nya di dalam Alquran, "Sebab, tidak semata-mata Allah menciptakan sesuatu, kecuali disertai dengan hikmahnya." (QS. Shaad : 27).

 

NAMUN demikian, tidaklah dibenarkan seseorang mengharapkan sakit. Meskipun begitu, jika jatuh  sakit, tidak ada satu kekuatan pun yang bisa menolaknya.

 

AGAMA memandang bahwa sakit merupakan cobaan yang diberikan Allah  kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Apabila dengan sakit seseorang masih tetap mau melaksanakan perintah-Nya, maka ia lulus ujian dan akan diangkat derajatnya di sisi Allah.

 

SEBALIKNYA, jika dengan sakit, bukan hanya perintah-Nya ditinggalkan, namun seseorang juga berburuk sangka kepada Allah, maka ia gagal menghadapi ujian dan akan mendapatkan murka dari Allah. Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW  bersabda seperti yang di bawah ini.

 

"Dan sesungguhnya apabila Allah  mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barangsiapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah." (HR.  Ibnu Majah dan At Turmudzi).

 

LEBIH dari itu, di dalam sakit pun  terkandung pahala dan ampunan dari Allah. Aisyah pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda seperti yang berikut ini.

 

"Tidak ada musibah yang menimpa diri seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, walau sakit yang disebabkan oleh tertusuk duri sekalipun.:  (HR. Bukhari).

 

DALAM riwayat yang  lain,  Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah hapuskan akan dosa-dosanya."  (H.R. Bukhari dan Muslim).

 

HIKMAH lain dari sakit adalah untuk mengingatkan manusia terhadap nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya. Allah memberikan penyakit, agar manusia dapat menyadari bahwa selama ini ia telah diberi nikmat sehat yang begitu banyak.

 

NAMUN demikian, seringkali manusia lupa akan hal itu. Perihal manusia lupa akan hal tersebut,   Nabi Muhammad SAW bersabda seperti yang di bawah ini.

 

"Ada dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh banyak manusia, yaitu nikmat sehat dan nikmat kesempatan." (HR. Turmudzi).

 

PADAHAL, tidak diragukan lagi bahwa kesehatan bukan segalanya. Namun segalanya tidak akan berarti apa-apa tanpa kesehatan seseorang.

 

DI samping itu, sakit pun digunakan  Allah untuk mengingatkan manusia atas segala dosa dan perbuatan jahatnya. Kalau awalnya seseorang yang banyak berbuat kesalahan tidak pernah berpikir tentang dosa dan pahala, maka pada saat sakit, biasanya ia akan teringat akan dosa-dosanya.

 

DENGAN demikian, ia  berusaha untuk bertobat dan memohon ampunan kepada Allah.

Maka, tidak seharusnya pada saat sakit manusia mengeluh, apalagi menyalahkan Allah.

 

SEBAB, dengan sakit, Allah memperlihatkan kasih sayangnya kepada kita. Setelah sembuh dari sakit, bukan hanya akan timbul kesadaran akan besarnya nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, di samping dosa-dosa kita pun akan diampuni oleh-Nya.

 

Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii. “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.” (HR Muslim).

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...