JANGAN SALAH BAHWA SAKIT ITU WUJUD KASIH SAYANG ALLAH
DENGAN sakit, Allah
memperlihatkan kasih sayang-Nya kepada kita. Setelah sembuh dari sakit, kita tersadar bahwa besar nikmat yang telah
Allah anugerahkan kepada kita, di samping dosa-dosa kita akan diampuni oleh
Allah.
TIGA keadaan yang dilalui manusia selama hidupnya, yaitu, sehat,
sakit, dan mati. Nabi sebagai utusan Tuhan di bumi, maupun sebagai manusia
biasa, pun akan mengalami ketiga hal
tersebut. Begitupun dokter, walaupun tugasnya mengobati orang sakit, namun
tetap ia akan terkena sakit.
ADA perbedaan sikap yang ditunjukkan oleh manusia ketika menyikapi sehat dan menyikapi sakit. Mereka menganggap bahwa sehat sebagai suatu anugerah yang sarat makna. Sebaliknya, sakit dianggap sebagai musibah yang jauh dari makna.
ITULAH sebabnya, tidak
mengherankan, jika kemudian mereka hanya bersyukur ketika diberi sehat.
Namun, saat sakit, alih alih (boro-boro)
bersyukur, mereka malah berburuk sangka kepada Allah.
MEREKA menganggap bahwa sakit adalah sebagai kutukan Allah yang tidak ada hikmahnya sama sekali. Orang
yang beranggapan demikian ini jelas telah melakukan kekeliruan.
HAL yang seperti itu dibantah oleh Allah, sebagaimana firman-Nya di dalam Alquran, "Sebab,
tidak semata-mata Allah menciptakan sesuatu, kecuali disertai dengan
hikmahnya." (QS. Shaad : 27).
NAMUN demikian, tidaklah dibenarkan seseorang mengharapkan sakit.
Meskipun begitu, jika jatuh sakit, tidak
ada satu kekuatan pun yang bisa menolaknya.
AGAMA memandang bahwa sakit merupakan cobaan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya.
Apabila dengan sakit seseorang masih tetap mau melaksanakan perintah-Nya, maka
ia lulus ujian dan akan diangkat derajatnya di sisi Allah.
SEBALIKNYA, jika dengan sakit, bukan hanya perintah-Nya ditinggalkan,
namun seseorang juga berburuk sangka kepada Allah, maka ia gagal menghadapi
ujian dan akan mendapatkan murka dari Allah. Dalam hal ini, Nabi Muhammad
SAW bersabda seperti yang di bawah ini.
"Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, dicobanya dengan
berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, dia akan memperoleh keridhoan
Allah. Dan barangsiapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan
Allah." (HR. Ibnu Majah dan At
Turmudzi).
LEBIH dari itu, di dalam sakit pun
terkandung pahala dan ampunan dari Allah. Aisyah pernah meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda seperti yang berikut ini.
"Tidak ada musibah yang menimpa diri seorang muslim, kecuali
Allah mengampuni dosa-dosanya, walau sakit yang disebabkan oleh tertusuk duri
sekalipun.: (HR. Bukhari).
DALAM riwayat yang
lain, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit,
gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah hapuskan akan
dosa-dosanya." (H.R. Bukhari dan
Muslim).
HIKMAH lain dari sakit adalah untuk mengingatkan manusia terhadap
nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya. Allah memberikan penyakit, agar
manusia dapat menyadari bahwa selama ini ia telah diberi nikmat sehat yang
begitu banyak.
NAMUN demikian, seringkali manusia lupa akan hal itu. Perihal
manusia lupa akan hal tersebut, Nabi
Muhammad SAW bersabda seperti yang di bawah ini.
"Ada dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh banyak
manusia, yaitu nikmat sehat dan nikmat kesempatan." (HR. Turmudzi).
PADAHAL, tidak diragukan lagi bahwa kesehatan bukan segalanya.
Namun segalanya tidak akan berarti apa-apa tanpa kesehatan seseorang.
DI samping itu, sakit pun digunakan Allah untuk mengingatkan manusia atas segala
dosa dan perbuatan jahatnya. Kalau awalnya seseorang yang banyak berbuat
kesalahan tidak pernah berpikir tentang dosa dan pahala, maka pada saat sakit,
biasanya ia akan teringat akan dosa-dosanya.
DENGAN demikian, ia
berusaha untuk bertobat dan memohon ampunan kepada Allah.
Maka, tidak seharusnya pada saat sakit manusia mengeluh, apalagi
menyalahkan Allah.
SEBAB, dengan sakit, Allah memperlihatkan kasih sayangnya kepada
kita. Setelah sembuh dari sakit, bukan hanya akan timbul kesadaran akan
besarnya nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, di samping dosa-dosa
kita pun akan diampuni oleh-Nya.
Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku,
selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.”
(HR Muslim).