Thursday, 31 December 2020

MESKI TERCIPTA DARI TULANG RUSUK LELAKI, DERAJAT WANITA BUKAN DI BAWAH LELAKI

 

MESKI  TERCIPTA DARI TULANG RUSUK LELAKI,  DERAJAT WANITA BUKAN DI BAWAH LELAKI

 

WANITA diciptakan dari tulang rusuk lelaki. Meski begitu, agama  tidak pernah menyatakan bahwa derajat wanita berada di bawah derajat  lelaki. Hal  itu menunjukkan bahwa agama (Islam) sangat menghargai dan memuliakan kaum wanita. Maka, wajar jika wanita itu selalu berada di hati pencintanya.

 

ADA dua wanita yang selalu berada pada hati pecintanya.  Dua wanita tersebut  adalah  ibu dan istri.

 

SEJARAH  telah mencatat bahwa  banyak orang hebat yang lahir dari ibu yang juga hebat. Tidak pernah ada cacat pada peran keibuan.

 

TIDAK pernah ada cela pada predikat seorang ibu. Seseorang tidak akan bisa menjadi hebat tanpa sentuhan dari seorang ibu.

 

ITULAH sebabnya,  tidak berlebihan jika ada ungkapan "al-Jannatu tahta aqdami al-ummahat."  Ungkapan tersebut berarti   "surga berada di bawah telapak kaki ibu."

 

KEDUDUKAN seorang ibu itu lebih mulia daripada kedudukan seorang ayah. Seorang sahabat  Rasulullah SAW  bertanya kepada Rasulullah SAW perihal orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik,

 

“Wahai Rasulullah siapakah di antara manusia yang paling berhak untuk aku berbuat baik kepadanya? Tanyanya."

 

RASULULLAH  SAW pun menjawab,  "Ibumu.”

 

KEMUDIAN, orang tersebut bertanya lagi, “Lalu siapa?”

 

“Ibumu,” jawab Rasulllah SAW.

 

KEMBALI orang itu bertanya, “Kemudian siapa?”

 

“Ibumu,”  jawab Rasulullah SAW.

 

KEMUDIAN, “Siapa lagi,”  tanya orang itu lagi.

 

“Ayahmu,”   jawab Rasulullah SAW. (HR Bukhari dan Muslim)

 

BERKAITAN dengan  wanita sebagai istri, kita teringat akan peran besar sosok istri Nabi Muhammad SAW, Khadijah binti Khuwailid bin As’ad bin Abd Al-Uzza. Ia tidak bisa dilupakan.

 

IA turut berperan besar dalam kesuksesan dakwah Nabi Muhammad  SAW. Tidak hanya itu, seluruh hidupnya diberikan untuk mendukung dan membela dakwah Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya.

 

MAKA, tidak ada alasan untuk tidak memuliakan dan menghormati dua wanita, yaitu ibu dan istri. Melalui ibu, seseorang lahir ke dunia ini; dan dengan istri, anak-anak dan rumah tangga terurus dan tertata dengan baik.

 

SEMOGA Allah membimbing kaum laki-laki agar dapat memuliakan dan menghormati ibu dan istri. Pun pula, Allah membimbing kaum wanita agar dapat memerankan diri sebagai ibu bagi anak-anak dan istri bagi suami sehingga layak untuk dimuliakan.

 

Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā. "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...