MESKI TERCIPTA DARI TULANG
RUSUK LELAKI, DERAJAT WANITA BUKAN DI
BAWAH LELAKI
WANITA diciptakan dari tulang rusuk lelaki. Meski begitu,
agama tidak pernah menyatakan bahwa
derajat wanita berada di bawah derajat
lelaki. Hal itu menunjukkan bahwa
agama (Islam) sangat menghargai dan memuliakan kaum wanita. Maka, wajar jika
wanita itu selalu berada di hati pencintanya.
ADA dua wanita yang selalu berada pada hati pecintanya. Dua wanita tersebut adalah
ibu dan istri.
SEJARAH telah mencatat
bahwa banyak orang hebat yang lahir dari
ibu yang juga hebat. Tidak pernah ada cacat pada peran keibuan.
TIDAK pernah ada cela pada predikat seorang ibu. Seseorang tidak
akan bisa menjadi hebat tanpa sentuhan dari seorang ibu.
ITULAH sebabnya, tidak
berlebihan jika ada ungkapan "al-Jannatu tahta aqdami
al-ummahat." Ungkapan tersebut
berarti "surga berada di bawah
telapak kaki ibu."
KEDUDUKAN seorang ibu itu lebih mulia daripada kedudukan seorang
ayah. Seorang sahabat Rasulullah
SAW bertanya kepada Rasulullah SAW
perihal orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik,
“Wahai Rasulullah siapakah di antara manusia yang paling berhak
untuk aku berbuat baik kepadanya? Tanyanya."
RASULULLAH SAW pun
menjawab, "Ibumu.”
KEMUDIAN, orang tersebut bertanya lagi, “Lalu siapa?”
“Ibumu,” jawab Rasulllah SAW.
KEMBALI orang itu bertanya, “Kemudian siapa?”
“Ibumu,” jawab Rasulullah
SAW.
KEMUDIAN, “Siapa lagi,”
tanya orang itu lagi.
“Ayahmu,” jawab Rasulullah
SAW. (HR Bukhari dan Muslim)
BERKAITAN dengan wanita
sebagai istri, kita teringat akan peran besar sosok istri Nabi Muhammad SAW,
Khadijah binti Khuwailid bin As’ad bin Abd Al-Uzza. Ia tidak bisa dilupakan.
IA turut berperan besar dalam kesuksesan dakwah Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, seluruh hidupnya
diberikan untuk mendukung dan membela dakwah Nabi Muhammad SAW bersama para
sahabatnya.
MAKA, tidak ada alasan untuk tidak memuliakan dan menghormati dua
wanita, yaitu ibu dan istri. Melalui ibu, seseorang lahir ke dunia ini; dan
dengan istri, anak-anak dan rumah tangga terurus dan tertata dengan baik.
SEMOGA Allah membimbing kaum laki-laki agar dapat memuliakan dan
menghormati ibu dan istri. Pun pula, Allah membimbing kaum wanita agar dapat
memerankan diri sebagai ibu bagi anak-anak dan istri bagi suami sehingga layak
untuk dimuliakan.
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī
shaghīrā. "Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku.
Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."