HIDUP DI DUNIA INI HANYA SEMENTARA, MAKA JANGAN LENGAH
LENGAHNYA manusia karena mereka menganggap bahwa dunia ini tidak
akan berakhir. Mereka mengira lama dan kekal di dunia ini, sampai tidak
terpikir bahwa dunia akan sirna berganti akhirat.
SESUNGGUHNYA kita tinggal di dunia ini hanya sesaat saja. Yakni
dalam hitungan menit dan detik saja Hal ini baru kita sadari setelah berada di
padang Mahsyar kelak.
ALLAH berfirman seperti
yang di bwah ini.
"Dia (Allah) berfirman, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di Bumi?’” (QS. Al-Mu’minun: 112).
“Mereka menjawab, 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah
hari, maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung.” (QS. Al-Mu’minuna; 113).
“Dia (Allah) berfirman, 'Kamu tinggal (di bumi) hanya sebentar
saja, jika kamu benar-benar mengetahui.”
(QS. Al-Mu’minun:114).
JADI, sudah sepantasnya dunia ini tidak layak disandingkan dengan
akhirat. Sebab, kita hanya numpang lewat di dunia, sekadar menjawab satu atau
dua soal ujian saja, lalu pergi dan menyaksikan bagaimana hasil ujian kita.
PADA ayat lain, Allah berfirman, "Dan (ingatlah) pada hari
(ketika) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa) seakan-akan tidak pernah
berdiam (di dunia) kecuali sesaat saja pada siang hari, (pada waktu) mereka
saling berkenalan. Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan
Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk.” (QS. Yunus 45).
NABI MUHAMMAAD SAW telah membuat perbandingan antara dunia dan
akhirat. Perbandingan antara keduanya bagaikan seseorang yang mencelupkan
jarinya ke dalam lautan.
MAKA, dunia bagaikan
setetes air yang melekat pada jari-jarinya itu. Rasulullah SAW bersabda,
"Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah
seorang dari kamu yang mencelupkan jari tangannya ini–perawi bernama Yahya
menunjuk jari telunjuk- ke lautan, lalu hendaklah dia perhatikan apa yang
didapat pada jari tangannya." (HR Muslim, no. 2858)
UNTUK itu ketahuilah bahwa hidup di dunia ini singkat. Sudahkah
kita menyadarinya?
APABILA kia sudah
menyadarinya, apakah kita telah cukup mempersiapkan bekal untuk kehidupan
selanjutnya? Yakni dengan melakukan amal ibadah dan amal salih?
JANGAN sampai kita salah strategi dalam mengisi hidup yang singkat
ini, hanya untuk memuaskan nafsu mata, perut, syahwat, dengan rumah mewah,
kendaraan bagus, pakaian dan sepatu branded. Pun pula segala hal lain yang
tidak akan kita bawa ke akhirat.
Rabbanā ātinā mil ladunka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā
rasyadā. “Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini.” (QS.
Al-Kahfi: 10).