Thursday, 3 December 2020

ANTARA JODOH DAN CINTA

 


ANTARA JODOH DAN CINTA

 

"WANITA-WANITA yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (QS. An-Nur ayat 26).   

                

 

SETELAH membaca tafsir ayat di atas, ada beberapa hal yang bisa digarisbawahi.  Bahwa ternyata ada  hikmah  di balik  memahami jodoh dan cinta.

 

Hikmah Pertama,  terkait dengan jodoh.

 

BANYAK di antara kita beranggapan bahwa jodoh itu dicari. Padahal, kalau kita baca secara saksama, kita diciptakan Allah itu mutlak berpasang-pasangan. Maka, jangan galau ketika belum mendapatkan jodoh. Jangan frustrasi ketika jodoh belum tampak hilalnya.

 

NAMUN, teruslah memantaskan diri agar jodoh itu mendekati kita, bukan malah menjauhi kita. Bagaimana caranya?  Cintailah Allah terlebih dahulu dibanding mencintai makhluk-makhluk-Nya.

 

SEBAB,  yang memiliki hati manusia itu Allah.  Maka, sebaiknya kita minta kepada-Nya agar didekatkan dengan jodoh yang kita harapkan, bukan malah mengejar jodohnya dengan menjauhi-Nya. 

 

DARI  sinilah kita sering salah kaprah. Ketika kita menyukai seseorang, tidak dengan cara-cara yang benar (berbuat dosa), Allah akan jauhkan bahkan pisahkan kita darinya. Meski akhirnya menikah pun akan berujung pada perceraian.

 

INILAH hakikat dari tafsir Surah An-Nur di atas. Jadi, setelah menikah pun kita belum disebut berjodoh ketika cara-cara yang ditempuh sebelum proses pernikahan itu tidak benar.

 

Hikmah kedua adalah tentang cinta. Perkara yang satu ini senantiasa akan terus dan selalu menarik untuk dibahas sepanjang kehidupan manusia.

 

MENGAPA menarik untuk dibahas? Sebab, segala yang ada di bumi ini akan terasa indah, ringan, dan mudah ketika didekati dengan pendekatan cinta.

 

CINTA di sini bukan berkaitan dengan lawan jenis. Akan tetapi, cinta di sini berkaitan dengan pekerjaan, bisnis, profesi, dan sejenisnya.

 

DARI sini, cinta menjadi energi yang luar biasa dahsyatnya. Cinta menjadi adrenalin yang mampu mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi sesuatu yang mungkin.

 

BAHKAN,  bisa disimpulkan bahwa apa pun pekerjaan, bisnis, profesi kita, jika dilakukan dengan landasan cinta, hal tersebut akan menjadi lebih  mudah dan kekal abadi.

 

Hikmah  ketiga  adalah tentang ampunan dan rezeki. Ini adalah buah dari kesabaran kita berproses, baik dalam masalah jodoh maupun cinta.

 

BANYAK yang cinta, tetapi tak berjodoh. Tidak sedikit pula yang baru dipertemukan (meski tidak cinta sebelumnya), tetapi langsung berjodoh.

 

HAL tersebut menunjukkan betapa kuasanya Allah dan betapa lemahnya kita manusia sebagai makluk-Nya. Maka, pendekatan mujarabnya dengan melayani-Nya.

 

MELAYANI hamba-Nya yang terbaik. Takut berbuat dosa dan mudah sekali berbuat baik kepada siapa saja dan di mana saja.

 

ITULAH sebabnya, pada masa pandemi virus  korona yang serbasulit ini, yang bisa kita lakukan hanya satu, yakni terus mendakati-Nya dan mengurangi melakukan hal-hal yang berakibat dosa agar kita selalu mendapatkan pertolongan-Nya.

 

Ya Allah, aku mohon padaMu, cintaMu, dan cinta orang yang mencintaiMu, amalan yang mengantarkanku menggapai cinta-Mu. Ya Allah, jadikan kecintaanku kepada-Mu lebih aku cintai daripada cintaku pada diriku sendiri, keluargaku, dan air dingin.  (HR. Ahmad dan Turmudzi)

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...