ANTARA JODOH DAN CINTA
"WANITA-WANITA yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (QS. An-Nur ayat 26).
SETELAH membaca tafsir ayat di atas, ada beberapa hal yang bisa
digarisbawahi. Bahwa ternyata ada hikmah
di balik memahami jodoh dan
cinta.
Hikmah Pertama, terkait
dengan jodoh.
BANYAK di antara kita beranggapan bahwa jodoh itu dicari. Padahal,
kalau kita baca secara saksama, kita diciptakan Allah itu mutlak
berpasang-pasangan. Maka, jangan galau ketika belum mendapatkan jodoh. Jangan
frustrasi ketika jodoh belum tampak hilalnya.
NAMUN, teruslah memantaskan diri agar jodoh itu mendekati kita,
bukan malah menjauhi kita. Bagaimana caranya?
Cintailah Allah terlebih dahulu dibanding mencintai makhluk-makhluk-Nya.
SEBAB, yang memiliki hati
manusia itu Allah. Maka, sebaiknya kita
minta kepada-Nya agar didekatkan dengan jodoh yang kita harapkan, bukan malah
mengejar jodohnya dengan menjauhi-Nya.
DARI sinilah kita sering
salah kaprah. Ketika kita menyukai seseorang, tidak dengan cara-cara yang benar
(berbuat dosa), Allah akan jauhkan bahkan pisahkan kita darinya. Meski akhirnya
menikah pun akan berujung pada perceraian.
INILAH hakikat dari tafsir Surah An-Nur di atas. Jadi, setelah
menikah pun kita belum disebut berjodoh ketika cara-cara yang ditempuh sebelum
proses pernikahan itu tidak benar.
Hikmah kedua adalah tentang cinta. Perkara yang satu ini
senantiasa akan terus dan selalu menarik untuk dibahas sepanjang kehidupan
manusia.
MENGAPA menarik untuk dibahas? Sebab, segala yang ada di bumi ini
akan terasa indah, ringan, dan mudah ketika didekati dengan pendekatan cinta.
CINTA di sini bukan berkaitan dengan lawan jenis. Akan tetapi,
cinta di sini berkaitan dengan pekerjaan, bisnis, profesi, dan sejenisnya.
DARI sini, cinta menjadi energi yang luar biasa dahsyatnya. Cinta
menjadi adrenalin yang mampu mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi
sesuatu yang mungkin.
BAHKAN, bisa disimpulkan
bahwa apa pun pekerjaan, bisnis, profesi kita, jika dilakukan dengan landasan
cinta, hal tersebut akan menjadi lebih
mudah dan kekal abadi.
Hikmah ketiga adalah tentang ampunan dan rezeki. Ini adalah
buah dari kesabaran kita berproses, baik dalam masalah jodoh maupun cinta.
BANYAK yang cinta, tetapi tak berjodoh. Tidak sedikit pula yang
baru dipertemukan (meski tidak cinta sebelumnya), tetapi langsung berjodoh.
HAL tersebut menunjukkan betapa kuasanya Allah dan betapa lemahnya
kita manusia sebagai makluk-Nya. Maka, pendekatan mujarabnya dengan
melayani-Nya.
MELAYANI hamba-Nya yang terbaik. Takut berbuat dosa dan mudah
sekali berbuat baik kepada siapa saja dan di mana saja.
ITULAH sebabnya, pada masa pandemi virus korona yang serbasulit ini, yang bisa kita
lakukan hanya satu, yakni terus mendakati-Nya dan mengurangi melakukan hal-hal
yang berakibat dosa agar kita selalu mendapatkan pertolongan-Nya.
Ya Allah, aku mohon padaMu, cintaMu, dan cinta orang yang
mencintaiMu, amalan yang mengantarkanku menggapai cinta-Mu. Ya Allah, jadikan
kecintaanku kepada-Mu lebih aku cintai daripada cintaku pada diriku sendiri,
keluargaku, dan air dingin. (HR. Ahmad
dan Turmudzi)