Wednesday, 9 December 2020

BERTUTUR DENGAN KATA YANG MENGANDUNG MANFAAT

 

BERTUTUR  DENGAN KATA YANG MENGANDUNG MANFAAT

 

SEBUAH kata mempunyai arti dan makna yang  layaknya senjata tajam. Lewat kata, manusia dapat meneguk penghormatan ataupun kebahagiaan.  Namun sebaliknya, dengan kata pula, manusia dapat terjerembab ke lubang nista yang tak pernah terbayangkan. Maka, sebagai manusia beriman, kita dituntut untuk menjaga kata yang keluar dari mulut kita membawa manfaat.

 

PEPATAH mengatakan, "mulutmu, harimaumu". Selain menjaga, manusia juga dituntut untuk memanfaatkan kata-katanya, tentu hanya dengan mengeluarkan kata atau kalimat yang bermanfaat.

 

RASULULLAH SAW bersabda, “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (HR At-Tirmidzi).

 

PERKARA yang tidak bermanfaat banyak ragamnya.Perkara tersebut bisa berupa perkataan atau perbuatan yang haram, makruh, atau perkara yang mubah yang kecil manfaatnya.

 

OLEH karena itu, kita dituntut  untuk selalu mengucapkan kata-kata yang mengandung manfaat. Pun pula,  kita dituntut selalu mengucapkan kata dan kalimat dengan menghindari kesalahan.

 

APABILA kita merasa  ragu-ragu atau meragukan, sebaiknya kita diam saja. Dalam hal ini,  Rasulullah SAW bersabda  seperti di bawah ini.

 

''Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan yang baik-baik atau diam.'' (HR Bukhari).

 

DI samping dituntut untuk selalu berkata-kata yang kaya akan  manfaat, agama (Islam) juga melarang untuk melakukan perdebatan yang dapat membangkitkan emosi, permusuhan, murka, atau menimbulkan dendam.

 

HAL mendasar lainnya yang dapat menjerumuskan manusia adalah melakukan percandaan yang kelewat batas. Kendati demikian, bukan berarti agama (Islam) melarang bercanda, berhumor, atau menghibur diri.

 

AKAN tetapi, anjuran agama  adalah jangan menghabiskan keseluruhan waktu hanya untuk bercanda atau membuat orang tertawa. Kenapa demikian itu?

 

SEBAB,  banyak tertawa dapat menimbulkan kematian, sebagaimana hadis yang berikut  ini.

 

''Janganlah kamu memperbanyak tawa, karena sesungguhnya tertawa itu dapat mematikan hati." (HR Ibnu Majah).

 

DENGAN berlebihan melakukan tawa, humor, dan sejenisnya, hati  akan tumpul dan ditakutkan terbuai oleh humorisme semata. Perbuatan-perbuatan tersebut sebaiknya dijauhkan dari kehidupan kita jika ingin menapaki kebahagiaan di akhirat.

 

ITULAH sebabnya, yuk kita gunakan  kata-kata untuk suatu yang banyak mandatangkan manfaat serta barakah. Dengan begitu, niscaya kita akan terhindar dari kebutaan hati dan hampa pahala.

 

 

Rabbisyrahli shadrii wa yassirli amrii wahlul 'uqdatan min lisaani yafqahuu qaulii. "Wahai Tuhanku. Lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan  lisanku, supaya mereka mengerti perkataanku."   (QS. Thoha : 25-28).

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...