Tuesday, 29 December 2020

MANUSIA PALING BERUNTUNG: SEGALA KEBUTUHANNYA DICUKUPI ALLAH

 

MANUSIA PALING BERUNTUNG: SEGALA KEBUTUHANNYA DICUKUPI ALLAH

 

ORANG yang kehidupannya dicukupi Allah  dalam segala hal sejatinya adalah orang yang paling beruntung. Orang seperti itu tidak akan merisaukan aneka urusan dunia. Pasalnya, Allah sudah menjamin kehidupannya. Allah telah menjadikannya sebagai hamba yang berkecukupan.

 

LANTAS, bagaimana supaya kita bisa menjadi manusia yang segala urusannya dicukupi oleh Allah?

 

UNTUK menjadi orang yang kehidupannya dicukupi Allah, syaratnya bukanlah menjadi orang yang bekerja keras, melainkan orang yang hatinya senantiasa tawakal kepada Allah atas segala urusannya.

 

DALAM hal ini, Allah berfirman, "Wa man yatakillah fahuwa hasbuh"  (Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. (QS At-Thalaq ayat  3).

 

JADI, bukan perkara kerja keras.  Itu saja  tidak cukup. Akan tetapi, yang membuat kehidupan  seseorang  dicukupi oleh Allah adalah hati yang tawakal.

 

ORANG yang memasrahkan dirinya kepada Allah akan dicukupi kehidupannya serta mendapatkan tuntunan dan petunjuk dari Allah. Dalam arti bahwa segala urusannya dijamin Allah.

 

ORANG tersebut dicukupi perihal hartanya, ilmunya, dan keamanannya. Pun pula dicukupi  kehidupan lahir dan batinnya.

 

ORANG yang tidak berserah diri kepada Allah akan menjadi manusia yang menderita dalam mengarungi kehidupan. Kendati orang tersebut mati-matian berusaha dalam mencapai suatu hal, usahanya tersebut akan menjadi sulit tanpa adanya tawakal.

 

APABILA  seseorang telah mendapatkan petunjuk dan perlindungan dari Allah karena rasa tawakal, setan pun kesulitan menyesatkan orang tersebut.

 

ORANG yang bertawakal adalah orang yang benar-benar bertauhid, yakni meyakini segalanya milik Allah. Hamba tersebut yakin bahwa tidak akan datang nikmat sekecil apa pun tanpa izin Allah.

 

APABILA  yang bertawakal tersebut adalah seorang pedagang, hamba itu akan menjadi pedagang yang baik terhadap pembelinya. Pun pula, ia tidak  akan menghalalkan segala cara demi menarik pembeli.

 

IA pun tidak akan kecewa atau bersedih hati apabila dagangannya tidak jadi dibeli.  Sebab,  ia yakin bahwa rezekinya telah diatur oleh Allah.

 

SANGAT berbeda dengan pedagang yang menganggap bahwa pembeli itu sumber rezeki. Dia akan berusaha keras agar orang itu membeli.

 

AKAN tetapi, orang yang tawakal akan berusaha keras berdagang dengan cara terbaik agar Allah ridha. Apakah Allah memberi rezeki lewat pembeli itu atau tidak, itu tidak masalah.

 

DIBELI barang dagangannya, alhamdulilah. Tidak dibeli dagangannya  pun, alhamdulilah. Karena dia sudah berbuat baik pada pembeli.

 

ALLAH telah membuat ketentuan bagi segala sesuatu. Sebab itu, tawakal atas segala ketentuan Allah menjadi kunci dari turunnya pertolongan Allah untuk mencukupi segala hal dalam kehidupan hamba tersebut.

 

ITULAH sebabnya, yuk kita  terus berbuat kebaikan. Orang yang bertawakal tidak berputus asa apabila ikhtiarnya belum menuai hasil, tetapi akan terus berusaha dan berbuat baik.

 

Ya Allah,  Tuhan ksmi.  Aku berserah diri kepada-Mu. Aku beriman kepada-Mu. Aku bertawakal kepada-Mu. Aku bertobat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...