HIKMAH MEMPUNYAI PUTRA-PUTRI
SALIH-SALIHAH
BAGI orang tua, putra-putri menjadi tumpuan masa tuanya. Bahkan,
pascaorangtua wafat, keberadaan mereka sangat berharga. Itulah sebabnya,
mendidik putra-puri kita, membina akhlaknya, membesarkan dalam ketakwaaan
sehingga mereka menjadi salih-salihah adalah suatu kebutuhan. Pun pula,
kewajiban dari Allah atasnya.
KETIKA putra-putri kita tumbuh dewasa dengan kesalihan, orang tua akan memperoleh pahala dari amal salihnya. Maksudnya, amal-amal salih yang dikerjakan putra-putri mereka, orang tuanya mendapatkan pahala seperti yang didapatkan anaknya.
SUNGGUH luar biasa jika
orang tuanya memiliki andil menunjukkan putra-putri mereka pada kebaikan. Pun
pula, orangtua membiayai pendidikannya,
atau mendoakannya.
HAL itu didasarkan pada
sabda Nabi Muhammad SAW seperti yang berikut ini.
مَن دعا إلى هُدًى، كان له من الأجْر مثلُ أُجُور مَن تبِعَه لا ينقص
ذلك من أجورهم شيئًا، ومَن دعا إلى ضلالة، كان عليْه من الإثْم مثلُ آثام مَن تبِعه
لا ينقص ذلك من آثامِهِم شيئًا
“Siapa menyeru kepada petunjuk, ia mendapatkan pahalanya seperti
pahala yang diperoleh orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun dari
pahala mereka. Dan siapa yang menyeru kepada kesesatan, ia mendapatkan dosa
seperti dosa yang didapatkan pengikutnya tanpa dikurangi sedikit pun dari
dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim).
KETIKA putra-putri kita tumbuh dewasa dengan kesalihan, orang tua
akan memperoleh pahala. Pahala dari amal
salihnya tanpa dikurangi sedikit pun.
APABILA orangtua tidak pernah mengarahkan putra-putrinya menjadi
baik dan tidak mengajarkan persoalan agama kepada mereka, orang tua tidak mendapatkan pahala atas
amal-amal salih mereka.
KENAPA demikian itu? Jawabannya adalah bahwa karena orangtua tidak memiliki andil dalam kesalihan
putra-putri mereka.
LEBIH dari itu, putra-putri yang salih dan salihah mendoakan
kebaikan untuk orangtuanya, memintakan ampunan dan rahmat untuknya. Inilah yang
paling dibutuhkan seseorang di kuburnya.
ABU HURAIRAH Radhiyallahu 'Anhu menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda seperti yang di bawah ini.
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ
: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ
يَدْعُو لَهُ
“Apabila seseorang meninggal dunia maka (pahala) amalnya terputus
kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah
jariah, ilmu yang bermanfaat, atau anak salih yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
PADA hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa tujuh amalan
yang pahala akan terus mengalir kepada hamba saat ia berada di kuburnya setelah
wafatnya di antaranya adalah yang berikut ini.
a. Hadis pertama.
أو ترك ولداً يستغفر
له بعد موته
“Atau meninggalkan anak yang memintakan ampunan untuknya setelah
meninggalnya.” (HR. Al-Bazzar).
b. Hadis kedua.
وَرَجُلٌ تَرَكَ وَلَدًا
صَالِحًا فَهُوَ يَدْعُو لَهُ
“Dan laki-laki yang meninggalkan anak salih, anak itu mendoakan
kebaikan untuknya.” (HR. Ahmad dan
Al-Thabrani).
DOA anak untuk orang tuanya
memiliki keistimewaan karena anaknya termasuk dari usahanya. Hal itu
berdasarkan firman Allah yang di bawah ini.
ORANGTUA menjadi sebab adanya anak dan membesarkannya, maka amal
anak termasuk dari usahanya sendiri. Berbeda dengan suadara, paman, keponakan
dan selainnya, doa mereka bermanfaat untuk yang didoakan.
BAHKAN, doa orang lain yang bukan kerabat juga bermanfaat. Akan
tetapi, doa tersebut bukan dari hasil usahanya sendiri. Berbeda dengan doa anak
kandungnya yang telah dididiknya dengan baik.
DOA anak salih mendatangkan keberkahan untuk orangtuanya.
Diriwayatkan dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu. Ia menyatakan bahwa
Rasulullah SAW bersabda begini.
إن الله ليرفع الدرجة للعبد الصالح في الجنة فيقول: يا رب، أنى لي هذه؟
فيقول: باستغفار ولدك لك
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seoang hamba salih di
surga, lalu ia berkata, 'Wahai Tuhanku, dari mana aku dapatkan semua ini?'
Kemudian Allah menjawab, 'Dengan sebab
istighfar anakmu untuk dirimu.'” (HR. Ahmad).
YUK kita berdoa agar putra-putri kita menjadi putra-putri yang salih dan salihah.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ
لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا
وَاْلآخِرَةِ
"Allahummaj ‘al awladana awladan shalihiin haafizhiina lil
qur’ani wa sunnati fuqaha fid diin mubarakan hayatuhum fid dun-ya wal
akhirah."
"Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang salih salihah,
orang-orang yang hafal Alquran dan Sunah, orang-orang yang paham dalam agama
diberkahi kehidupan mereka di dunia dan di akhirat."