Sunday, 20 December 2020

HIKMAH MEMPUNYAI PUTRA-PUTRI SALIH-SALIHAH

 

HIKMAH MEMPUNYAI PUTRA-PUTRI  SALIH-SALIHAH

 

BAGI orang tua, putra-putri menjadi tumpuan masa tuanya. Bahkan, pascaorangtua wafat, keberadaan mereka sangat berharga. Itulah sebabnya, mendidik putra-puri kita, membina akhlaknya, membesarkan dalam ketakwaaan sehingga mereka menjadi salih-salihah adalah suatu kebutuhan. Pun pula, kewajiban dari Allah atasnya.

 

KETIKA putra-putri kita tumbuh dewasa dengan kesalihan, orang tua akan memperoleh pahala dari amal salihnya. Maksudnya, amal-amal salih yang dikerjakan putra-putri mereka, orang tuanya mendapatkan pahala seperti yang didapatkan anaknya. 

 

SUNGGUH luar biasa  jika orang tuanya memiliki andil menunjukkan putra-putri mereka pada kebaikan. Pun pula, orangtua  membiayai pendidikannya, atau mendoakannya.

 

HAL itu  didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW seperti yang berikut ini.

 

مَن دعا إلى هُدًى، كان له من الأجْر مثلُ أُجُور مَن تبِعَه لا ينقص ذلك من أجورهم شيئًا، ومَن دعا إلى ضلالة، كان عليْه من الإثْم مثلُ آثام مَن تبِعه لا ينقص ذلك من آثامِهِم شيئًا

 

“Siapa menyeru kepada petunjuk, ia mendapatkan pahalanya seperti pahala yang diperoleh orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan siapa yang menyeru kepada kesesatan, ia mendapatkan dosa seperti dosa yang didapatkan pengikutnya tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka.”  (HR. Muslim).

 

KETIKA putra-putri kita tumbuh dewasa dengan kesalihan, orang tua akan memperoleh pahala. Pahala  dari amal salihnya tanpa dikurangi sedikit pun.

 

APABILA orangtua tidak pernah mengarahkan putra-putrinya menjadi baik dan tidak mengajarkan persoalan agama kepada mereka,  orang tua tidak mendapatkan pahala atas amal-amal salih mereka.

 

KENAPA demikian itu? Jawabannya adalah bahwa karena orangtua  tidak memiliki andil dalam kesalihan putra-putri mereka.

 

LEBIH dari itu, putra-putri yang salih dan salihah mendoakan kebaikan untuk orangtuanya, memintakan ampunan dan rahmat untuknya. Inilah yang paling dibutuhkan seseorang di kuburnya.

 

ABU HURAIRAH Radhiyallahu 'Anhu menyatakan bahwa  Rasulullah SAW  bersabda seperti yang di bawah ini.

 

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

 

“Apabila seseorang meninggal dunia maka (pahala) amalnya terputus kecuali tiga  perkara, yaitu: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, atau anak salih yang mendoakannya.” (HR. Muslim).

 

PADA hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa tujuh amalan yang pahala akan terus mengalir kepada hamba saat ia berada di kuburnya setelah wafatnya di antaranya adalah yang berikut ini.

 

a. Hadis pertama.

 

            أو ترك ولداً يستغفر له بعد موته

 

“Atau meninggalkan anak yang memintakan ampunan untuknya setelah meninggalnya.” (HR. Al-Bazzar).

 

b. Hadis kedua.

 

            وَرَجُلٌ تَرَكَ وَلَدًا صَالِحًا فَهُوَ يَدْعُو لَهُ

“Dan laki-laki yang meninggalkan anak salih, anak itu mendoakan kebaikan untuknya.”  (HR. Ahmad dan Al-Thabrani).

 

DOA  anak untuk orang tuanya memiliki keistimewaan karena anaknya termasuk dari usahanya. Hal itu berdasarkan  firman Allah  yang di bawah ini.

 

ORANGTUA menjadi sebab adanya anak dan membesarkannya, maka amal anak termasuk dari usahanya sendiri. Berbeda dengan suadara, paman, keponakan dan selainnya, doa mereka bermanfaat untuk yang didoakan.

 

BAHKAN, doa orang lain yang bukan kerabat juga bermanfaat. Akan tetapi, doa tersebut bukan dari hasil usahanya sendiri. Berbeda dengan doa anak kandungnya yang telah dididiknya dengan baik.

 

DOA anak salih mendatangkan keberkahan untuk orangtuanya. Diriwayatkan dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu. Ia menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda begini.

 

إن الله ليرفع الدرجة للعبد الصالح في الجنة فيقول: يا رب، أنى لي هذه؟ فيقول: باستغفار ولدك لك

 

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seoang hamba salih di surga, lalu ia berkata, 'Wahai Tuhanku, dari mana aku dapatkan semua ini?' Kemudian Allah menjawab,  'Dengan sebab istighfar anakmu untuk dirimu.'” (HR. Ahmad).

 

YUK kita berdoa agar putra-putri kita menjadi  putra-putri yang salih dan salihah.

 

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

 

"Allahummaj ‘al awladana awladan shalihiin haafizhiina lil qur’ani wa sunnati fuqaha fid diin mubarakan hayatuhum fid dun-ya wal akhirah."

 

"Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang salih salihah, orang-orang yang hafal Alquran dan Sunah, orang-orang yang paham dalam agama diberkahi kehidupan mereka di dunia dan di akhirat."

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...