Saturday, 5 December 2020

KELUARGA SAKINAH DUNIA MENUJU SAKINAH AKHIRAT





KELUARGA SAKINAH DUNIA MENUJU SAKINAH AKHIRAT

 

RUMAH tangga yang sakinah merupakan dambaan  setiap orang. Jika keluarga sakinah di dunia sudah terwujud maka akan dapat mengantarkan pada keluarga sakinah dalam semua aspek kehidupan. Bahkan, sakinah tersebut mengantarkannya pada sakinah di akhirat.

 

ALLAH berirman, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS ar-Rum: 21).

 

ITULAH sebabnya, setiap pasangan (suami dan istri) hendaknya berusaha untuk menjaga maghligai rumah tangganya agar tetap langgeng. Dalam hal ini, kecukupan materi dalam kebutuhan rumah tangga menjadi kunci utama.

 

SELAIN itu, agar dapat melestarikan keluarga yang sakinah di dunia hingga di akhirat, ada hal yang hendaknya dirawat oleh suami dan istri. Yakni yang di bawah ini.

 

Pertama, menjaga ta’awun (kerja sama). Setelah ta’aruf (saling mengenal) dan tafahum  (saling memahami), selanjutnya adalah suami dan istri dalam membangun keluarga hendaknya selalu dapat menjaga kerja sama dalam hal kebajikan.

 

ALLAH  berfirman, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS Al-Maidah: 2).

 

KETIKA Aisyah RA ditanya, "Apa yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad  SAW ketika di rumah?"

 

IA menjawab, "Beliau adalah seorang manusia biasa; beliau adalah seorang yang mencuci bajunya sendiri, memerah susu kambingnya sendiri, dan melayani dirinya sendiri.” (HR Tirmidzi).

 

Kedua, menjaga penampilan. Suami dan istri hendaknya selalu menjaga penampilan di hadapan pasangannya. Menjaga penampilan tidak mesti mahal. Rasulullah  SAW bersabda, “Cucilah pakaianmu, pangkaslah rambutmu, bersiwaklah, berhiaslah, dan bersihkan dirimu.”  (HR Dailami).

 

Ketiga, panggilan yang terbaik. Untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga, hendaknya dalam hal panggil memanggil menggunakan panggilan kesayangan.

 

DALAM sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memanggil Aisyah dengan panggilan yang sangat mesra "Aisy" dan terkadang dengan sebutan "Ya Humaira" (wahai yang memiliki pipi yang putih kemerah-merahan).

 

Keempat,  saling menasihati dan mengingatkan. Suami dan istri hendaknya senantiasa membiasakan untuk saling menasihati dan saling mengingatkan.

 

SALING  menasihati dan saling mengingatkan ini sesuai dengan firman Allah ini. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salih dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS al-Ashr: 1-3).

 

APABILA pasangan (suami dan istri) dapat menjaga dan melestarikan hal tersebut maka akan dapat mengantarkan langgengnya sebuah rumah tangga yang sakinah di dunia dan sakinah di akhirat. Bukan itu saja. Mereka pun  berkumpul kembali di surga-Nya.

 

Rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā.  “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al Furqan ayat 74) 

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...