Wednesday, 24 March 2021

TEMAN YANG BAIK BAGI SIAPA SAJA

 TEMAN YANG BAIK BAGI SIAPA SAJA

TEMAN yang baik bukan mereka yang selalu membenarkan setiap tindakan yang kita lakukan. Sebab, manusia tempatnya salah dan lupa. Maka, marilah kita berusaha menjadi teman yang baik dan  benar, teman yang mampu memberikan kenyamanan, membantu di kala susah, yang berani berkorban, mampu menjaga rahasia, menutupi aib dan celanya, ikut bergembira atas kesuksesannya, serta mendoakan kebaikan tatkala jauh darinya.

SEBAGAIMANA kita sadari bahwa sejatinya kita merupakan makhluk sosial. Kita tidak akan mampu hidup seorang diri.

Di mana pun berada, baik di alam nyata maupun alam maya, sebagaimana banyak terjadi sekarang ini, kita selalu berinteraksi dengan orang lain, termasuk dengan teman yang baik.  Teman yang baik bukan yang selalu membenarkan setiap tindakan yang kita lakukan.

ADA kalanya kita merasa sendiri, meski sebenarnya kita tidak benar-benar seorang diri. Ingatlah bahwa Allah  selalu mengawasi diri kita.

BEGITU pula Malaikat Rakib dan ‘Atid yang siap sedia mencatat segala amal yang kita kerjakan. Selain itu, juga ada setan yang selalu berusaha menjerumuskan kita kepada kemaksiatan.

JIKA kita ingin orang lain bersikap baik kepada kita,  kita pun harus berusaha menjadi orang yang baik kepada siapa pun. Alquran telah menegaskan bahwa jika kita berbuat baik,  pada hakikatnya kebaikan itu adalah untuk diri kita sendiri.

HAL itu sesuai dengan firman Allah di bawah ini.

…إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu untuk dirimu sendiri pula… " (QS. Al-Isra’: 7).

DARI ayat tersebut kita dapat mengambil pelajaran.  Di antaranya ialah agar kita menjadi teman yang baik bagi siapa saja.

DALAM sebuah riwayat disebutkan:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ialah ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sementara itu,  pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim).

TEMAN yang baik juga bukan mereka yang selalu membenarkan setiap tindakan yang kita lakukan. Sebab, manusia tempatnya salah dan lupa.

ADA kalanya seseorang berbuat khilaf dan dosa, di sinilah pentingnya teman yang baik, yang mampu mengingatkan, menyadarkan, dan mengajak kembali kepada jalan yang benar.

MAKA, marilah kita berusaha untuk menjadi teman yang benar, teman yang mampu memberikan kenyamanan, membantu di kala susah, yang berani berkorban, mampu menjaga rahasia, menutupi aib dan celanya, ikut bergembira atas kesuksesannya, serta mendoakan kebaikan tatkala jauh darinya.

Ya Allah, bimbinglah aku untuk bersahabat dengan orang-orang yang berbuat kebajikan. Jauhkan aku dari persahabatan dengan orang-orang yang berbuat kejelekan. Curahkan kepadaku rahmat-Mu sampai hari kiamat, dengan Ilahiyah-Mu wahai Tuhan semesta alam.

JANGAN LUPA PAKAI 

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...