TEMAN YANG BAIK BAGI SIAPA SAJA
TEMAN yang baik bukan mereka yang
selalu membenarkan setiap tindakan yang kita lakukan. Sebab, manusia tempatnya
salah dan lupa. Maka, marilah kita berusaha menjadi teman yang baik dan benar, teman yang mampu memberikan
kenyamanan, membantu di kala susah, yang berani berkorban, mampu menjaga
rahasia, menutupi aib dan celanya, ikut bergembira atas kesuksesannya, serta
mendoakan kebaikan tatkala jauh darinya.
SEBAGAIMANA kita sadari bahwa
sejatinya kita merupakan makhluk sosial. Kita tidak akan mampu hidup seorang
diri.
Di mana pun berada, baik di alam
nyata maupun alam maya, sebagaimana banyak terjadi sekarang ini, kita selalu
berinteraksi dengan orang lain, termasuk dengan teman yang baik. Teman yang baik bukan yang selalu membenarkan
setiap tindakan yang kita lakukan.
ADA kalanya kita merasa sendiri,
meski sebenarnya kita tidak benar-benar seorang diri. Ingatlah bahwa Allah selalu mengawasi diri kita.
BEGITU pula Malaikat Rakib dan
‘Atid yang siap sedia mencatat segala amal yang kita kerjakan. Selain itu, juga
ada setan yang selalu berusaha menjerumuskan kita kepada kemaksiatan.
JIKA kita ingin orang lain bersikap baik kepada kita, kita pun harus berusaha menjadi orang yang baik kepada siapa pun. Alquran telah menegaskan bahwa jika kita berbuat baik, pada hakikatnya kebaikan itu adalah untuk diri kita sendiri.
HAL itu sesuai dengan firman Allah
di bawah ini.
…إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ
ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
"Jika kamu berbuat baik
(berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat,
maka (kejahatan) itu untuk dirimu sendiri pula… " (QS. Al-Isra’: 7).
DARI ayat tersebut kita dapat
mengambil pelajaran. Di antaranya ialah
agar kita menjadi teman yang baik bagi siapa saja.
DALAM sebuah riwayat disebutkan:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ
كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ
، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً
، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا
خَبِيثَة
"Permisalan teman yang baik
dan teman yang buruk ialah ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang
pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau
engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan
bau harum darinya. Sementara itu, pandai
besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau
tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim).
TEMAN yang baik juga bukan mereka
yang selalu membenarkan setiap tindakan yang kita lakukan. Sebab, manusia
tempatnya salah dan lupa.
ADA kalanya seseorang berbuat
khilaf dan dosa, di sinilah pentingnya teman yang baik, yang mampu
mengingatkan, menyadarkan, dan mengajak kembali kepada jalan yang benar.
MAKA, marilah kita berusaha untuk
menjadi teman yang benar, teman yang mampu memberikan kenyamanan, membantu di
kala susah, yang berani berkorban, mampu menjaga rahasia, menutupi aib dan
celanya, ikut bergembira atas kesuksesannya, serta mendoakan kebaikan tatkala
jauh darinya.
Ya Allah, bimbinglah aku untuk
bersahabat dengan orang-orang yang berbuat kebajikan. Jauhkan aku dari
persahabatan dengan orang-orang yang berbuat kejelekan. Curahkan kepadaku
rahmat-Mu sampai hari kiamat, dengan Ilahiyah-Mu wahai Tuhan semesta alam.