ALLAH MEMBERIKAN PILIHAN KEPADA
MANUSIA: MENJADI BAIK ATAU BURUK
MANUSIA adalah makhluk Allah yang
istimewa dibanding makhluk lainnya. Sebab, selain memiliki fisik atau raga
(badan), manusia juga memiliki jiwa (nafs), Dan sungguh, Kami telah memuliakan
anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri
mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak
makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS Al-Isra’: 70).
MANUSIA adalah komponen paling
halus yang tersusun atas jiwa (nafs) dan jasmani (badan). Jiwa manusia adalah
jiwa yang paling mulia yang ada di dunia.
PUN pula dengan jasmani manusia.
Ciri manusia yang sangat penting, adalah
kekuatan intelektual yang dapat mengetahui hakikat dari segala sesuatu.
DENGAN jiwanya, manusia menjadi makhluk mulia. Namun, dengan jiwanya pula, manusia bisa menjadi makhluk sebaliknya.
DALAM Alquran disebutkan bahwa
Allah mengilhamkan atau melekatkan potensi buruk atau jahat dan baik atau
terpujinya, “Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, Dia mengilhamkan
kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya” (QS Asy-Syams: 7-8).
PEMILIK jiwalah yang akan
membangkitkan dan mengarahkannya kepada jalan yang buruk atau jalan yang baik.
Anggota tubuh lalu menjalankan apa yang diarahkan oleh jiwa tadi.
DI sinilah nilai manusia dalam kehidupannya ditentukan.
Jika manusia terus mengarahkan jiwa kepada hal-hal yang baik, perilakunya di
dunia pun akan baik dan mulia.
PUN pula sebaliknya. Apabila
manusia terus mengarahkan jiwa kepada hal-hal yang buruk, perilakunya di dunia
juga akan buruk dan hina-dina.
ALLAH memberikan pilihan. Semuanya
kemudian bergantung pada manusia dengan konsekuensi masing-masing.
APAKAH manusia akan memilih jalan yang baik untuk menuju
kepada kebahagiaan hakiki. Ataukah manusia memilh jalan yang buruk untuk menuju
kepada penderitaan dan kesengsaraan abadi.
ALLAH Mahabaik dan menyukai hal-hal
yang baik. Dia menyuruh manusia untuk hidup di jalan yang baik karena jalan
itulah yang mengantarkan manusia meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan di
akhirat.
JALAN itu pula yang membuat manusia
selalu disertai Allah di mana pun dan kapan pun berada. “Sungguh, Allah beserta
orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS An-Nahl:
128).
MAKA, Allah mendorong manusia untuk
membangkitkan dan mengembangkan potensi jiwa yang baik dan menekan potensi jiwa
yang buruk tadi. Untuk melakukan itu, bukan perkara mudah, tetapi juga tidak
begitu sulit.
POTENSI jiwa yang buruk sering kali
amat kuat dan sulit ditekan, dijinakkan, bahkan ditaklukkan. Perlu tekad yang
kuat dan sungguh-sungguh untuk itu. Nabi Muhammad SAW menyebutnya dengan
istilah jihad nafs atau berjihad melawan
hawa nafsu.
ALLAH berfirman, “Dan berjihadlah
kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya." (QS Al-Hajj: 78). Jihad melawan hawa nafsu, kata Nabi Muhammad SAW adalah
jihad yang paling besar.
DENGAN keberhasilan mengalahkan dan
menekan hawa nafsu, yang tumbuh kemudian adalah potensi baik dan perilaku kita
yang merupakan arahan dari jiwa kita pun akan baik.
Ya Allah, jadikanlah batinku lebih
baik daripada lahirku dan jadikanlah anggota lahirku beramal salih.
JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI
TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.