Friday, 26 March 2021

ALLAH MEMBERIKAN PILIHAN KEPADA MANUSIA MENJADI BAIK ATAU BURUK

 

ALLAH MEMBERIKAN PILIHAN KEPADA MANUSIA: MENJADI BAIK ATAU BURUK

MANUSIA adalah makhluk Allah yang istimewa dibanding makhluk lainnya. Sebab, selain memiliki fisik atau raga (badan), manusia juga memiliki jiwa (nafs), Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS Al-Isra’: 70).

MANUSIA adalah komponen paling halus yang tersusun atas jiwa (nafs) dan jasmani (badan). Jiwa manusia adalah jiwa yang paling mulia yang ada di dunia.

PUN pula dengan jasmani manusia. Ciri manusia yang sangat penting,  adalah kekuatan intelektual yang dapat mengetahui hakikat dari segala sesuatu.

DENGAN jiwanya, manusia menjadi makhluk mulia. Namun, dengan jiwanya pula, manusia bisa menjadi makhluk sebaliknya.

DALAM Alquran disebutkan bahwa Allah mengilhamkan atau melekatkan potensi buruk atau jahat dan baik atau terpujinya, “Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya” (QS Asy-Syams: 7-8).

PEMILIK jiwalah yang akan membangkitkan dan mengarahkannya kepada jalan yang buruk atau jalan yang baik. Anggota tubuh lalu menjalankan apa yang diarahkan oleh jiwa tadi.

DI sinilah  nilai manusia dalam kehidupannya ditentukan. Jika manusia terus mengarahkan jiwa kepada hal-hal yang baik, perilakunya di dunia pun akan baik dan mulia.

PUN pula sebaliknya. Apabila manusia terus mengarahkan jiwa kepada hal-hal yang buruk, perilakunya di dunia juga akan buruk dan hina-dina. 

ALLAH memberikan pilihan. Semuanya kemudian bergantung pada manusia dengan konsekuensi masing-masing.

APAKAH manusia  akan memilih jalan yang baik untuk menuju kepada kebahagiaan hakiki. Ataukah manusia memilh jalan yang buruk untuk menuju kepada penderitaan dan kesengsaraan abadi.

ALLAH Mahabaik dan menyukai hal-hal yang baik. Dia menyuruh manusia untuk hidup di jalan yang baik karena jalan itulah yang mengantarkan manusia meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat.

JALAN itu pula yang membuat manusia selalu disertai Allah di mana pun dan kapan pun berada. “Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS An-Nahl: 128).

MAKA, Allah mendorong manusia untuk membangkitkan dan mengembangkan potensi jiwa yang baik dan menekan potensi jiwa yang buruk tadi. Untuk melakukan itu, bukan perkara mudah, tetapi juga tidak begitu sulit.

POTENSI jiwa yang buruk sering kali amat kuat dan sulit ditekan, dijinakkan, bahkan ditaklukkan. Perlu tekad yang kuat dan sungguh-sungguh untuk itu. Nabi Muhammad SAW menyebutnya dengan istilah jihad nafs atau berjihad melawan  hawa nafsu.

ALLAH berfirman, “Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya."  (QS Al-Hajj: 78). Jihad melawan  hawa nafsu, kata Nabi Muhammad SAW adalah jihad yang paling besar.

DENGAN keberhasilan mengalahkan dan menekan hawa nafsu, yang tumbuh kemudian adalah potensi baik dan perilaku kita yang merupakan arahan dari jiwa kita pun akan baik.

Ya Allah, jadikanlah batinku lebih baik daripada lahirku dan jadikanlah anggota lahirku beramal salih.

JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...