MEMPERSIAPKAN DIRI MENUJU KE KEMATIAN
Setiap mukmin memandang dirinya
sedang dalam perjalanan yang tanpa henti.
Dan Al-Qur'an mengisyaratkan hal
itu dalam firman-Nya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ
إِلَىٰ رَبِّكَ كَدۡحٗا فَمُلَٰقِيهِ
"Wahai manusia! Sesungguhnya
kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui-Nya." (QS.Al-Insyiqaq:6)
Manusia berjalan dari suatu tempat
ke tempat yang lain dan kematian hanyalah salah satu pos yang harus di lalui
setiap manusia.
Setiap perjalanan memerlukan bekal, apalagi perjalanan menuju alam barzakh adalah sebuah perjalanan yang menegangkan, maka tentu manusia memerlukan bekal yang akan menemani dan membantunya dalam perjalanan.
Bekal itu telah dipesankan oleh
Allah Swt dalam firman-Nya :
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ
"Bawalah bekal, karena
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS.Al-Baqarah:197)
Manusia sering dilanda takut dan
kegelisah dalam urusan kehidupannya.
Dalam urusan bisnisnya,
keluarganya, masa depannya, kesuksesannya dan banyak lagi lainnya.
Apabila hal-hal ini mendatangi
pikiran kita, maka seharusnya kita lebih memikirkan masa depan yang pasti.
Bahwa didepan ada pintu kematian,
ada alam barzakh, ada hari mahsyar, apakah semua itu pernah kita pikirkan?
Satu-satunya kunci untuk mengingat
kematian adalah kesadaran bahwa setiap kita lebih banyak mengingat kematian
maka kita akan semakin bersemangat untuk menyiapkan bekal.
Dan disaat kita alpa tentang
kematian maka akan semakin sedikit persiapan kita dalam menyambutnya.
Dari sini kita memahami sabda
Baginda Nabi Saw:
"Perbanyaklah mengingat
sesuatu yang menghancurkan seluruh kenikmatan (yaitu kematian)."
Karena itu orang yang selalu
mengingat kematian akan meraih beberapa hal :
1. Akan cepat bertaubat ketika
melakukan kesalahan.
2. Akan lebih qona'ah (merasa
cukup) dalam menerima ketentuan Allah.
3. Akan bersungguh-sungguh dalam
beramal dan beribadah.
Dan sebaliknya, siapa yang lupa
dengan kematian akan membuat hatinya keras, menunda-nunda taubat dan akan
terjerumus dalam kecintaan dunia.
Karena itu mari kita siapkan diri
untuk menyambut kematian dan siapkan bekal sebanyak-banyaknya.
Jangan sampai kita menyesal ketika
waktu telah habis dan kesempatan telah sirna, seperti yang diceritakan oleh
Allah dalam Firman-Nya :
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ
رَبِّ ٱرۡجِعُونِ - لَعَلِّيٓ أَعۡمَلُ صَٰلِحٗا فِيمَا تَرَكۡتُۚ كَلَّآۚ إِنَّهَا
كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَاۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرۡزَخٌ إِلَىٰ يَوۡمِ ييُبۡعَثُونَ
(Demikianlah keadaan orang-orang
kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia
berkata,
“Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke
dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.”
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu
adalah dalih yang diucapkannya saja.
Dan di hadapan mereka ada barzakh
sampai pada hari mereka dibangkitkan." (QS.Al-Mu'minun:99-100)