Kisah Hikmah: ORANG YANG BERSYUKUR
AKAN MERAIH KEBERKAHAN
SYUKUR merupakan ucapan atau sikap
dan perbuatan terima kasih manusia atas
nikmat dan karunia dari Allah yang
diterimanya. Nikmat tersebut sangat
banyak dan bentuknya pun berbagai macam.
Orang yang pandai bersyukur dalam bentuk keyakinan, ucapan, dan
perbuatan atau perilaku akan semakin
dilimpahkan keberkahan, kebahagiaan, dan ketenangan hati serta kemuliaan di
hadapan Allah. Begitu juga sebaliknya.
AGAMA mengajarkan umatnya agar selalu mengingat
Allah dan bersyukur kepada-Nya dalam menghadapi berbagai problematika
kehidupan. Hal itu sesuai dengan firman Allah
di bawah ini.
"Maka, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat) -Ku. (QS Al-Baqarah: 152).
BERSYUKUR merupakan ungkapan keimanan dan ketakwaan seseorang dalam bentuk terima kasih kepada Allah. Terima kasih atas segala bentuk karunia nikmat yang Allah anugerahkan.
BUAH dari rasa syukur tersebut
adalah bahwa seseoarang akan meraih
ketenteraman, kebahagiaan dan kesuksesan serta keberkahan kehidupan. Baik
kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat.
TERKAIT dengan hal tersebut, terdapat kisah teladan yang tertuang dalam
dialog antara Nabi Musa AS dengan si miskin dan si kaya. Kisahnya seperti yang berikut ini.
DIKISAHKAN bahwa pada suatu hari
Nabi Musa AS didatangi oleh orang miskin dengan pakaian lusuh dan
compang-camping. Si miskin berkata kepada Nabi Musa, "Wahai Nabi Allah,
doakanlah untukku agar Allah menjadikan aku orang yang kaya raya."
NABI MUSA AS pun tersenyum
mendengar permintaan itu. Lalu, beliau berkata pelan, "Wahai Saudaraku,
perbanyaklah bersyukur kepada Allah.”
LALU si miskin tadi berkata
"Bagaimana aku bisa bersyukur, sedangkan kondisiku seperti ini."
Akhirnya si miskin meninggalkan Nabi Musa AS dengan perasaan kecewa.
PADA kesempatan lain, ada orang
kaya yang juga menghadap Nabi Musa AS, dan berkata, "Wahai Nabi Allah,
tolong sampaikan kepada Allah, agar aku dijadikan orang miskin sehingga aku
tidak terganggu dengan hartaku.”
NABI MUSA AS pun tersenyum. Lalu
beliau berkata pelan, "Wahai Saudaraku, mulai saat ini berhentilah
bersyukur kepada Allah.”
ORANG kaya tadi menyatakan,
"Wahai Nabi Allah, bagaimana mungkin aku tidak bersyukur kepada Allah
dengan semua karunia-Nya yang dilimpahkan kepadaku?”'
LANJUT orang kaya tadi, “Allah telah memberikan aku mata yang
dengannya aku dapat melihat. Memberiku telinga yang dengannya aku dapat
mendengar. Allah juga telah menganugerahkan aku tangan yang dengannya aku dapat
bekerja, dan memberikan aku kaki yang dengannya aku dapat berjalan."
PADA akhir pertemuan tersebut
terjadi perubahan yang berlebihan pada Si Miskin. Si Miskin yang tidak mau
bersyukur tersebut semakin miskin hidupnya dan Allah mengambil semua karunia
kenikmatannya. Sementara itu, kondisi kehidupan Si Kaya menjadi semakin kaya,
hidup bahagia dan menggapai ketenteraman hati karena selalu bersyukur kepada
Allah.
HIKMAHNYA, bersyukur merupakan
jalan untuk menggapai perubahan nasib hidup yang lebih baik. Orang yang pandai
bersyukur dalam bentuk keyakinan, ucapan, dan perbuatan atau perilaku akan semakin dilimpahkan keberkahan,
kebahagiaan dan ketenangan hati serta kemuliaan di hadapan Allah. Begitu juga
sebaliknya.
DALAM hadis qudsi-Nya, Allah pun
menyatakan, "Wahai anak Adam. Selama engkau mengingat Aku, berarti engkau
mensyukuri Aku, dan selama engkau melupakan Aku, berarti engkau telah
mendurhakai Aku!” (HR Thabrani).
Wahai Tuhan kami. Tunjukkanlah aku
untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku, kepada ibu bapakku,
kepada anak cucuku, dan kepada Saudaraku yang membaca ini
JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI
TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR