Monday, 8 March 2021

MENGGUNAKAN KESEMPATAN SEBELUM KESEMPITAN

 

MENGGUNAKAN KESEMPATAN SEBELUM  KESEMPITAN

"GUNAKANLAH lima masa (kesempatan) sebelum tiba lima masa (kesempitan). Masa mudamu sebelum tuamu. Masa sehatmu sebelum sakitmu. Masa kayamu sebelum fakirmu. Masa luangmu sebelum sibukmu. Masa hidupmu sebelum *kematianmu."  (HR. Al Hakim).

SUATU ketika, Rasulullah SAW memberi petuah soal hakikat dan pentingnya waktu atau masa. Meski begitu, hanya sedikit yang menjaganya dengan baik.

RASULULLAH SAW melalui hadis tersebut hendak mengajarkan  bahwa segala sesuatu ada masanya dan akan berakhir pada saatnya. Artinya,  segala sesuatunya tidak ada yang abadi di dunia ini. Sebab,  semua akan berakhir seiring bergantinya waktu.

KELIMA nikmat tersebut (sebagaimana hadis di atas) sering melalaikan manusia. Padahal, semua  itu akan sirna.

MASA muda, sehat, kaya, luang, dan hidup adalah kesempatan yang mesti dimanfaatkan untuk beramal kebajikan. Sebab, kesempatan ini suatu saat akan berubah menjadi kesempitan, yakni tua, sakit, fakir, sibuk, hingga kematian.

TIDAK selamanya kita muda, sehat, kaya, luang, apalagi hidup. Siapa yang pandai menggunakan kelima nikmat tersebut akan beruntung. Begitu pula sebaliknya. Bagi yang melalaikan kelima nikmat tersebut pasti merugi dan menyesali.  Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam Alquran, Surah  Al Ashr ayat 1-3  di bawah

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar benar berada dalam kerugian. Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal salih dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”

MASA atau waktu adalah modal utama manusia. Apabila  waktu tersebut tidak diisi dengan kegiatan, maka waktu akan berlalu dengan begitu saja.

KETIKA waktu berlalu begitu saja, jangankan keuntungan yang diperoleh. Modal pun telah hilang dengan sia-sia.

REZEKI yang tidak diperoleh hari ini masih dapat diharapkan perolehannya lebih banyak di hari esok. Akaan tetapi, waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali lagi hari esok.

MESKIPUN  begitu, kebanyakan manusia tidak menggunakan waktu tersebut dengan baik. Setelah tua, baru menyadari untuk belajar mengaji dalam kepayahan.

SETELAH sibuk, baru mau bersama anak-anak belajar. Setelah fakir, baru bicara sedekah. Dalam hal ini. RASULULLAH SAW bersabda seperti yang di bawah ini.

“Ada dua nikmat yang paling sering diabaikan atau melenakan kebanyakan manusia dari ketaatan kepada Allah, yakni nikmat sehat dan nikmat sempat atau luang.” (HR Bukhari).

MENGAPA nikmat sehat dan nikmat  sempat sering membuat manusia terlena? Sebab, watak manusia itu cepat lupa akan kebaikan yang diperolehnya.

APABILA dalam kesakitan dan kesulitan, rajin mengiba dan memohon pertolongan kepada Allah. Namun, setelah lepas dari penderitaan, ia lupa seakan tak pernah meminta.

DALAM hal ini, manusia dapat dibedakankan menjadi  empat kelompok yakni yang di bawah ini.

1.      Manusia yang sehat dan sempat berbuat baik.

2.      Manusia yang sehat, tetapi tidak sempat berbuat baik.

3.      Manusia yang tidak sehat, tetapi sempat berbuat baik.

4.      Manusia yang tidak sehat dan tidak sempat berbuat baik.

LALU, kita termasuk kelompok manusia  yang mana? Selagi sehat dan sempat, maka yuk kita bersegera mengisi sisa umur kita dengan ketaatan agar meraih husnul khatimah. Jangan sampai larut dalam kemaksiatan hingga ajal tiba karena akan termasuk su`ul khatimah. Na'udzubillahi min dzalik.

 

Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal salih yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang salih.

JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...