Shirath, Neraka dan Haudl
Oleh: Ust. Asy'ari Masduki, MA
As Shirath adalah jembatan yang
dibentangkan di atas neraka jahannam, salah satu ujungnya ada di al ardl al
mubaddalah (bumi pengganti setelah bumi ini dihancurkan) dan ujung yang lain di
tempat sebelum surga.
As Shirath lebar tetapi licin
menggelincirkan (دحض مزلة), maksud perkataan sebagian sahabat bahwa shirat
lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang adalah ungkapan untuk
menunjukkan bahayanya melewati shirath
Yang memperjalankan manusia di atas
shirath adalah amalnya
Ketika menyeberangi Shirath umat
Islam terbagi menjadi dua:
1.
Tidak
menginjak shirat; terbang di udara shirat. Meraka adalah para nabi dan orang-orang
sholih
2.
Menginjak
shirath; sebagian diselamatkan oleh Allah dan sebagian Allah jatuhkan ke
neraka.
Orang-orang kafir terpelesat dan jatuh ke dasar neraka jahannam yang jarak tempuhnya 70 tahun perjalanan
Neraka adalah tempat penyiksaan abadi
bagi orang kafir dan penyiksaan sementara waktu bagi sebagian orang mukmin
pelaku dosa besar.
Neraka bukan tempat penyembuhan dan
penyucian dosa tetapi tempat penyiksaan sebagai balasan atas kekufuran dan
kemaksiatan manusia
Neraka sekarang sudah ada dan akan
abadi selamanya, tidak berakhir.
Allah تَعَالَى berfirman:
(إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ
وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا * خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا
نَصِيرًا)
[Surat Al-Ahzab 64 - 65]
Haudl adalah tempat yang Allah
persiapkan di dalamnya minuman untuk para penduduk surga sebelum masuk surga.
Setiap nabi memiliki haudl, dan
haudl yg terbesar adalah haudlnya nabi Muhammad shallallahu alayhi wasallam
Setiap orang yg telah minum dari
air haudl tidak akan pernah merasakan rasa haus lagi, karena air haudl dialirkan
dari dalam surga
Penduduk surga minum di dalam surga
tidak karena haus tetapi untuk bersenang senang dan berlezat-lezat.