MALU ITU SEBAGIAN DARI IMAN
DALAM ajaran agama, rasa malu
merupakan sifat yang harus dimiliki dan dijaga serta merupakan bagian dari
iman.. Itulah sebabnya, rasa malu
merupakan fitrah sekaligus salah satu akhlak mulia.
DALAM sebuah kesempatan Rasulullah
SAW bertemu dengan seorang dari Ansar yang sedang menasihati saudaranya yang
pemalu. Mendengar itu, Rasulullah SAW bersabda seperti yang di bawah ini.
“Biarkan dia demikian karena rasa
malu itu bagian dari iman.” (HR Bukahri-Muslim).
DALAM hadis lain, Rasulullah SAW
juga bersabda, “Rasa malu tidak pernah mendatangkan kecuali kebaikan.” (HR Bukhari-Muslim).
SECARA umum, rasa malu ada dua macam, yaitu (1) malu sebagai sebuah tabiat atau pembawaan yang dianugerahkan Allah sejak manusia lahir. (2) Malu yang tumbuh sebagai hasil usaha.
SABDA RASULULLAH SAW dalam hadis
tadi lebih merujuk pada malu dalam bentuk kedua. Maka, kita wajib merawat dan
mengembangkan rasa malu ini dengan berusaha untuk mengenal siapa Allah dan
siapa diri kita.
RASA malu adalah menjadi sumber
kebaikan. Pun pula, rasa malu adalah sumber pembentuk akhlak mulia. Selain itu,
rasa malu pun adalah merupak warisan dari para utusan Allah terdahulu.
ITULAH sebabnya, rasa malu menjadi salah satu pangkal keimanan seseorang.
Betapa tidak, jika seseorang sudah tidak
memiliki rasa malu, maka ia berpotensi melakukan berbagai hal yang dilarang .
Ya Allah. Sesungguhnya aku telah
menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa
mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka, ampunilah aku dengan ampunan dari
sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Zat Maha Pengampun lagi Penyayang
JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI
TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.