Thursday, 15 April 2021

RASULULLAH SAW: UMATKU BERADA DALAM KEBAIKAN SELAMA MENYEGERAKAN BERBUKA DAN MENGAKHIRKAN SAHUR

 

RASULULLAH SAW: UMATKU BERADA DALAM KEBAIKAN SELAMA MENYEGERAKAN BERBUKA DAN MENGAKHIRKAN SAHUR

NABI MUHAMMAD  SAW  bersabda, “Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.” (HR Ath-Thabrani).

HAL itu  berarti bahwa Nabi Muhammad SAW  menyerukan agar orang yang berpuasa  menyegerakan berbuka ketika azan magrib berkumandang. Pun pula, orang berpuasa tersebut dianjurkan untuk mengakhirkan sahurnya  menjelang azan subuh.

ANJURANi di atas  bukan tanpa maksud  karena memang ada tujuannya. Yakni adalah agar  dapat menguatkan fisik dan psikis  seorang muslim dalam melaksanakan ibadah puasanya sejak sahur hingga buka yang waktunya cukup lama.

BERBUKA puasa merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu ketika seseorang berpuasa. Ketika waktu magrib telah tiba, dan azan berkumandang. Itulah waktu berbuka puasa.

KEMUDIAN, timbul pertanyaan. Lebih baik yang  mana: berbuka puasa telebih dahulu atau menunaikan salat magrib terlebih dahulu?  Mari kita simak beberapa hadis mengenai buka puasa yang berikut ini.

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”  (HR. Bukhari dan Muslim).

“Umatku akan senantiasa berada di atas sunahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.”  (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah).

“Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan salat. Jika tidak ada rothb,  beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian, beliau berbuka dengan seteguk air.”  (HR. Abu Daud  dan Ahmad).

DARI beberapa hadis tersebut dapat diketahui bahwa hendaknya orang yang berpuasa menyegerakan berbuka puasa ketika sudah memasuki waktunya walaupun hanya dengan seteguk air. Hadis di atas juga menjadi dalil sunah berbuka puasa dengan makanan yang manis seperti kurma, sebagaimana Rasulullah SAW berbuka dengan kurma.

SEMENTARA itu,  makan sahur sangat disunahkan bagi orang yang berpuasa. Makan sahur merupakan keringanan  bagi orang yang  berpuasa. Menahan haus dan lapar seharian penuh  sangat memberatkan. Maka, Allah  mensyariatkan makan sahur dan buka puasa agar ibadahnya tidak terlalu berat.

RASULULLAH SAW  sangat menganjurkan orang yang berpuasa untuk makan sahur sebelum seseorang berpuasa.  Dalam beberapa hadis  dikatakan seperti berikut ini.

“Makan sahurlah  kalian karena di dalam makan sahur  terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

"Beda antara puasa kami (umat Islam) dan puasa Ahli Kitab ialah makan sahur."  (HR.  Muslim, Abu Daud).

“Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.” (HR. Ahmad).

BERBEDA dengan berbuka puasa. Makan  sahur dianjurkan di akhir waktunya. Hal itu berdasar pada kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana riwayat berikut ini

DIRIWAYATKAN dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Tsabit RA pernah makan sahur. Selesai makan sahur, Rasulullah SAW mempersiapkan diri untuk salat subuh.

KESIMPULANNYA adalah bahwa waktu makan sahur Nabi Muhammad SAW adalah dekat dengan waktu subuh. Artinya, beliau mengakhirkan sahurnya. Sementara itu, waktu berakhirnya makan sahur adalah mendekati azan subuh berkumandang.  Saat sahur sebaiknya diakhiri dengan minum air putih yang cukup, sekitar 2 hingga 3 gelas.

ADAPUN hikmah mengakhirkan makan sahur adalah seperti  yang di bawah ini.

Mempersingkat Waktu Menahan Lapar. Umat muslim diperintahkan untuk berpuasa, menahan nafsu seperti makan dan minum, dari waktu subuh hingga datangnya waktu maghrib. Karena itu, jika kita mulai berpuasa saat mengakhirkan waktu sahur, maka jeda waktu untuk menahan makan bisa dipersingkat.

Bisa Salat Subuh Tepat Waktu.  Jika kita mengakhirkan waktu sahur, pada saat selesai makan, kita akan langsung bertemu dengan adzan subuh. Ini akan memudahkan kita untuk menunaikan salat subuh tepat waktu. Berbeda halnya ketika kita sahur tengah malam atau sebelum tarawih, tentu akan membuat kita tidur dalam keadaan kenyang, hingga akhirnya kesulitan bangun saat subuh.

Agar Tidak Tidur Setelah Makan Sahur. Tidur setelah makan sahur sebenarnya tidak disarankan. Ada banyak kerugian yang akan kita peroleh jika terbiasa tidur setelah sahur. Salah satunya adalah gangguan kesehatan.

TERBIASA tidur setelah sahur bisa membuat makanan yang kita konsumsi menjadi sulit dicerna. Akhirnya, nutrisi yang masuk dalam tubuh sulit untuk diserap.

HAL itu menyebabkan kita akan mengalami gangguan kesehatan, seperti obesitas, hingga penyakit jantung. Nutrisi yang tidak terserap dengan baik juga akan membuat kita lebih lemas saat beraktivitas sampai waktu berbuka.

Ya Allah, berilah aku kekuatan untuk melaksanakan perintah-Mu. Berikan kepadaku  kelezatan berzikir kepada-Mu. Bantulah aku  untuk bersyukur kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Lindungilah aku dengan penjagaan-Mu dan perlindungan-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...