Sunday, 4 April 2021

Berbicara dengan Kata-kata yang Baik

 

SAMA-SAMA NGOMONG (BERBICARA), HENDAKNYA DENGAN KATA-KATA YANG BAIK SAJA

SEBUAH kata mempunyai makna yang  layaknya senjata tajam. Lewat kata, manusia dapat meneguk penghormatan ataupun kebahagiaan.  Namun sebaliknya, dengan kata pula, manusia dapat terjerembab dalam lubang nista yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Maka, sebagai manusia beriman, kita dituntut untuk menjaga kata yang keluar dari mulut kita.

PEPATAH mengatakan, "Mulutmu, harimaumu" . Selain menjaga mulut, manusia juga dituntut untuk memanfaatkan kata-katanya yang terucap  dengan mengeluarkan kata-kata atau kalimat yang bermanfaat dan baik.

SEBAGAI muslim, ketika berbicara dengan orang lain juga harus memperhatikan etika. Jangan sampai saat kita berbicara membuat orang lain tersinggung, sakit hati bahkan sampai terjadi perkelahian.

ALLAH  memerintahkan kita untuk berbicara yang benar (baik), “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar."  (QS Al-Ahzab: 70)

RASULULLAH SAW bersabda,  “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.”  (HR At-Tirmidzi).

PERKARA yang tidak bermanfaat banyak ragamnya. Bisa berupa perkataan atau perbuatan yang haram, makruh, atau perkara yang mubah yang kecil manfaatnya. Juga bisa berupa perkataan yang tidak baik.

OLEH karena itu, kita dituntut untuk  selalu mengucapkan kata-kata yang mengandung manfaat. Pun pula,  kita dituntut untuk selalu mengucapkan kata dan kalimat yang baik dan menghindari kesalahan.

APABILA kita merasa  ragu-ragu atau meragukan, sebaiknya diam. Rasulullah SAW berpesan, 

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

''Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan yang baik-baik atau diam.'' (HR Bukhari).

DI samping dituntut untuk selalu berkata-kata yang kaya akan  manfaat, agama juga melarang kita untuk melakukan perdebatan yang dapat membangkitkan emosi, permusuhan, murka, atau menimbulkan dendam.

HAL mendasar lainnya yang dapat menjerumuskan manusia adalah melakukan percandaan yang kelewat batas. Kendati demikian, bukan berarti agama  melarang bercanda, berhumor, atau menghibur diri masih bisa ditoleransi.

ITULAH sebabnya, dalam berbicara, yuk kita pergunakan kata-kata yang baik untuk suatu hal yang banyak mandatangkan manfaat serta berkah bagi banyak orang. Dengan begitu, niscaya kita akan terhindar dari kebutaan hati dan hampa pahala.

Rabbisyrahlii shadrii wa yassirlii amrii wahlul ‘uqdatan min lisaani yafqahuu qaulii Wahai Tuhanku. Lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan  lisanku, supaya mereka mengerti perkataanku. (QS. Thoha : 25-28).

JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.

Soal dan Jawaban Listrik Dinamis

  LISTRIK DINAMIS   1.        Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar! Jawab : Faktor yang mempengaruhi h...