KITA SAMBUT KEDATANGAN RAMADHAN
DENGAN GEMBIRA
DALAM beberapa hari ke depan,
Ramadhan akan segera tiba. Satu bulan yang penuh rahmat dan keberkahan sehingga di dalamnya
ada pengampunan dan doa dikabulkan. Pada bulan itu juga ada jaminan pembebasan
dari api neraka bagi mereka yang mengisi bulan suci tersebut dengan penuh
keikhlasan.
RAMADHAN merupakan sekolah untuk
menggembleng spiritualitas kita. Sebulan penuh kita menjalaninya.
SALAH satu tanda keimanan seorang muslim adalah bergembira akan datangnya bulan Ramadhan. Ibarat akan
menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, maka ia persiapkan segalanya dan
tentu hati menjadi senang karena tamu Ramadhan akan datang. Tentu lebih senang
lagi jika kita bisa menjumpai Ramadhan.
ITULAH sebabnya, seyogianya seorang muslim khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan datangnya Ramadhan. Jangan sampai malah ia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa.
BISA jadi ia terluput dari kebaikan
yang banyak. Karena ini adalah karunia dari Allah dan seorang muslim harus
bergembira.
ALLAH berfirman,
ﻗُﻞْ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ
ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ
“Katakanlah, ‘Dengan kurnia Allah
dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan
rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan'.” (QS. Yunus:
58).
RAMADHAN adalah bulan istimewa
sehingga ibadah puasa menjadi milik Sang Penguasa Alam Semesta. Rasulullah SAW
bersabda, “Semua amal manusia adalah miliknya kecuali puasa, sesungguhnya ia
adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya.” (HR Bukhari).
SEBAGAI muslim, yuk kita sambut
Ramadhan dengan gembira karena banyak kemuliaan di dalamnya. Yuk kita
persiapkan jasmani dan ruhani kita. Mantapkan keimanan serta luruskan
niat. Kita sambut Ramadhan dengan
terlebih dahulu menyucikan diri dari dosa dan bertobat dari semua kesalahan
masa lalu.
KITA bersihkan hati sebelum bertemu
dengan bulan suci. Dengan begitu, Ramadhan tidak hanya menjadi sarana untuk
meningkatkan kuantitas ibadah, tapi juga kualitas penghambaan kita kepada
Allah.
IBADAH puasa Ramadhan menjadi
sarana untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah. Allah berfirman
“Wahai orang-orang yang beriman!
Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa.” (QS
Al-Baqarah:183).
BUAH dari puasa adalah takwa.
Derajat takwa tidak akan bisa dicapai jika hanya mengandalkan puasa jasmani
semata, puasa yang dimensinya hanya ritual formal saja.
BARANGKALI puasa seperti inilah
yang diwanti-wanti oleh Rasulullah SAW, “Banyak orang berpuasa, tetapi ia tidak
mendapatkan apa pun dari puasanya kecuali rasa lapar saja.” (HR Imam Ahmad).
DALAM berpuasa, kita tidak hanya
berfokus pada dimensi ritual formal saja. Akan
tetapi, kita juga harus
memperhatikan dimensi spiritual.
DALAM berpuasa, kita harus mampu
menahan lapar, dahaga, nafsu, pancaindra, dan juga menghindari apa saja yang
dilarang hati nurani. Di tahap itulah akal dan pikiran kita juga mesti ikut
berpuasa.
Ya Allah. Selamatkanlah dan
sehatkanlah aku dari penyakit serta uzur demi ibadah bulan Ramadhan. Pun pula,
selamatkanlah aku, ya Allah, dari maksiat bulan Ramadhan.
JANGAN LUPA PAKAI MASKER ,CUCI
TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.