BELAJAR DARI PUASANYA KUPU-KUPU
SEJATINYA puasa tidak hanya
dimonopoli oleh manusia. Beberapa makhluk hidup lainnya dalam fase tertentu
kehidupannya dijalani dengan puasa. Salah satu di antaranya adalah kupu-kupu.
PERINTAH puasa adalah dari Allah
sebagaimana firman-Na, “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agarY kamu
bertakwa,” (QS. Al-Baqarah ayat 183).
PADA dasarnya kewajiban puasa
bertujuan untuk mempertahankan posisi manusia sebagai makhluk terbaik. Sebagai
makhluk terbaik, manusia seyogianya selalu berada di jalan yang diridhai Allah.
MANUSIA terbaik. Itulah yang disebut takwa. Takwa sebagai
sikap hidup untuk selalu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya.
PUASA tidak sebatas ritual
keagamaan yang dilakukan dalam rangka mencari “pahala” . Akan tetapi, puasa
juga menjadi sebuah bentuk pelatihan mental dan ujian bagi jiwa manusia untuk
selalu berkecenderungan baik. Dengan proses semacam itu, manusia dituntut mampu mengendalikan hawa nafsunya.
KARENA itu, puasa pada hakikatnya mengandung dimensi tauhid yang amat dalam. Manusia dituntut mampu mendekatkan ruhaninya kepada Allah sebagai makhluk yang bertakwa, yang mengeesakan Allah. Pun pula, puasa menghindarkan manusia dari unsur-unsur kemusyrikan sebagai dosa terbesar yang tidak terampuni oleh Allah.
SEJATINYA puasa tidak hanya
dimonopoli oleh manusia. Beberapa makhluk hidup lainnya dalam fase tertentu
kehidupannya dijalani dengan puasa. Ada yang dilakukan secara terpaksa karena
kekurangan makanan, atau kerasnya habitat hidup seperti musim panas dan musim
dingin yang terlalu.
DENGAN kata lain, secara
sunnatullah berpuasa itu sesungguhnya
tidak hanya diwajibkan kepada orang mukmin saja. Beberapa jenis makhluk hidup
melakukan juga puasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.
CONTOH makhluk lain yang juga
berpuasa di antarnya adalah
ular dan ulat sebelum menjadi kupu-kupu. Ketika saatnya tiba,
binatang-binatang itu pun harus berpuasa
karena kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya. Kisaran waktu ular berpuasa
beraneka ragam. Sebagian ular berpuasa hingga 2 -3 bulan. Sementara itu, ulat
membutuhkan waktu kira-kira 5 pekan untuk berpuasa.
ULAT termasuk hewan paling rakus.
Sebab, hampir sepanjang waktunya
dihabiskan untuk makan. Tetapi begitu sudah bosan makan, ulat melakukan
perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk
mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus
rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tidak mungkin lagi
melampiaskan hawa nafsu makannya. Setelah berminggu-minggu puasa, maka
keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama kupu-kupu..
KETIKAmenjadi kupu-Kupu, jadilah ia
mahluk yang Indah dipandang mata, hinggap di dahan dan tidak pernah ada dahan
yang patah karena dihinggapi oleh kupu-kupu, Terbang kian kemari membantu
proses penyerbukan tanaman, hanya memakan makanan yang baik untuk dirinya.
Pendek kata setelah menjalani “puasa” maka jadilah ia mahluk yang banyak
memberi manfaat bagi mahluk lainnya.
HIKMAH yang bisa diambil dari
puasanya ulat adalah berikut ini. ✅ Sebelum berpuasa namanya ulat, setelah
berpuasa namanya menjadi kupu-kupu.
✅ Sebelum
berpuasa makanannya daun, setelah berpuasa makanannya nektar bunga.
✅ Sebelum
berpuasa bentuknya menjijikkan, setelah berpuasa bentuknya menjadi indah.
✅ Sebelum
berpuasa sifatnya rakus, setelah berpuasa makannya pilih-pilih.
✅ Sebelum
berpuasa berjalan dengan perut, setelah berpuasa dia bisa terbang.
✅ Sebelum
berpuasa menjadi musuh petani, setelah berpuasa menjadi pembantu petani dalam
penyerbukan.
ITULAH sebuah metamorfosis, yang
dalam bahasa manusianya sedang menjalani puasa, menjauhkan diri dari makan dan
minum, menutup dirinya dari hiruk pikuk kehidupan dunia. Ia begitu mirip dengan
cara kita beriktikaf, yaitu merenung diri dan melakukan pertobatan, sehingga
keluar menjadi kupu-kupu yang indah, disayang semua orang dan mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi.
ITULAH barangkali salah satu gambaran
dan harapan puasa Ramadhan yang dilakukan oleh orang-orang beriman.
Kita, umat manusia yang banyak berbuat salah dan dosa, hendaknya bisa belajar
dari ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.
Dengan berpuasa, manusia mengubah
diri menjadi manusia yang bertakwa dan disayang Allah, sebagaimana firman-Nya
di bawah ini.
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang
baik.” (QS Al-Furqan: 63).
ORANG yang berhasil dalam pusanya,
ia akan memilih makanannya dari yang halal dan yang baik-baik saja, layaknya
kupu-kupu yang hanya memilih sari madu bunga sebagai makanannya. Orang yang
berpuasa dan mukmin sejati, akan senantiasa menjauhkan diri dari yang haram,
baik makanannya maupun perbuatannya, sebagaimana firman Allah di bawah ini.
“Hai sekalian manusia, makanlah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah setan. Sebab, sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah: 168).
Ya Allah. Sesungguhnya aku meminta
kepada-Mu sehal wal ‘afiyat di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku
meminta kepada-Mu maaf dan sehat wal ‘afiyat pada agamaku, dan duniaku dan
keluargaku, serta harta bendaku. Ya
Allah, berikanlah kesehatan untuk badanku
sehingga aku bisa menjalankan ibadah puasa sebulan penuh dan amalan-amalan ibadah
lainnya selama bulan Ramadhan.
JANGAN LUPA PAKAI MASKER, CUCI
TANGAN, JAGA JARAK DAN MAKAN TERATUR.