BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1
dijelaskan bahwa, “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”. Dapat dijelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
yang dilakukan melalui proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan
seluruh potensi yang ada pada diri manusia baik dalam aspek kognitif, afektif,
maupun psikomotorik
Pada pembelajaran
IPA kondisi awal peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1
Weru semester 1 tahun pelajaran 2016/2017
menunjukkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup yang
rendah. Ini dapat dilihat dari pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti. Dari 26
peserta didik kelas VII-D diperoleh hasil aktivitas belajar IPA sebagai berikut
: 3 peserta didik memperoleh predikat amat baik (A) atau 11,54%, 12 peserta
didik memperoleh predikat baik (B) atau 46,15%, 10 peserta didik memperoleh
predikat cukup (C) atau 38,46% dan 1 peserta didik memperoleh predikat kurang
(D) atau 3,85%. Hasil ini menunjukkan kalau aktivitas belajar IPA kelas VII-D
masih rendah karena peserta didik yang memperoleh predikat cukup (C) dan kurang
(D) berjumlah 11 peserta didik atau 42,31%. Untuk aspek pengamatan aktivitas
belajar diperoleh hasil sebagai berikut : (1) memperhatikan apa yang
disampaikan guru 80 (B); (2) menjawab pertanyaan dari guru 70 (C); (3)
mengerjakan LKS yang diberikan guru 80 (B); (4) kerjasama dengan teman satu
kelompok 79 (B); (5) berdiskusi terhadap masalah yang dihadapi dalam kegiatan
belajar mengajar 78 (B); (6) mempresentasikan jawaban di depan kelas 66 (C);
dan (7) merespons jawaban teman 63 (C). Dari aspek-aspek aktivitas belajar yang diamati masih terdapat 3 aspek aktivitas
belajar yang memperoleh predikat cukup (C) yaitu menjawab pertanyaan dari guru,
mempresentasikan jawaban di depan kelas dan merespons jawaban teman. Sedangkan
jika dilihat hasil belajar IPA dari 26 peserta didik kelas VII-D diperoleh
nilai rata-rata 68,00, nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 90. Dilihat dari
ketuntasannya dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 71 dari 26 peserta didik
kelas VII-D terdapat 10 peserta didik tuntas belajar atau 38,46% dan 16 peserta
didik tidak tuntas belajar atau 61,54%. Dengan hasil ini menunjukkan kalau
hasil belajar IPA juga masih rendah.
Aktivitas dan hasil belajar IPA peserta
didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 masih
rendah, mungkin karena peneliti belum menggunakan discovery learning dalam pembelajarannya. Sebelumnya peneliti masih
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab, pembelajaran
masih berpusat pada guru dan belum banyak melibatkan peserta didik untuk meningkatkan
aktivitas belajarnya.
Harapan yang akan dicapai oleh
peneliti setelah penelitian adalah meningkatnya aktivitas dan hasil belajar IPA
konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP
Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017,
sebab jika tidak ditingkatkan peserta didik diberi soal yang berbedapun sudah
tidak mampu mengerjakan.
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta diidk kelas
VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017,
diharapkan peneliti menggunakan discovery
learning. Dengan discovery learning
peserta didik akan terlibat dalam pembelajaran lebih banyak, sehingga
pembelajaran lebih mengena dan bermakna.
Dari uraian di atas dapat diperoleh bahwa kenyataannya aktivitas dan
hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten
Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 masih rendah, sedangkan
yang diharapkan aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP
Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017
akan meningkat.
Dalam pembelajaran sebelumnya peneliti
juga belum menggunakan discovery learning,
tetapi masih menggunakan metode pembelajaran konvensional, sedangkan harapannya
peneliti sudah menggunakan discovery
learning dalam proses pembelajarannya.
Untuk menyelesaikan masalah
kesenjangan antara kenyataan dengan harapan yaitu perlu adanya discovery learning yang dilakukan
sendiri oleh peneliti dengan tindakan pertama menggunakan discovery learning kelompok besar dan tindakan kedua menggunakan discovery learning kelompok kecil.
Tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas
VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas diajukan identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Mengapa aktivitas belajar IPA peserta didik kelas
VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 rendah?
2. Mengapa hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D
SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 rendah?
3. Mengapa aktivitas dan hasil belajar IPA peserta
didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 rendah?
4. Faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan aktivitas
belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun
pelajaran 2016/2017?
5. Faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan hasil
belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun
pelajaran 2016/2017?
6. Faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester
1 tahun pelajaran 2016/2017?
7. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar IPA peserta
didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
8. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPA peserta
didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
9. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPA peserta didik VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun
pelajaran 2016/2017?
C.
Pembatasan Masalah
Dalam penelitian tidak akan membahas
semua masalah dalam identifikasi masalah di atas tetapi peneliti membatasi
masalah yang akan diteliti yaitu aktivitas dan hasil belajar IPA menggunakan discovery learning. Yang dimaksud aktivitas
belajar dalam penelitian ini adalah memperhatikan apa yang disampaikan guru,
menjawab pertanyaan dari guru, mengerjakan LKS yang diberikan guru, kerjasama
dengan teman satu kelompok, berdiskusi terhadap masalah yang dihadapi dalam
kegiatan belajar mengajar, mempresentasikan jawaban di depan kelas dan merespons
jawaban teman. Dikatakan berhasil jika dapat memperoleh predikat minimal baik
(B). Sedangkan yang dimaksud hasil belajar IPA akan tuntas belajar jika dalam
ulangan memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu
71.
Jadi dalam penelitian ini ada dua
variabel yaitu variabel masalah dan variabel tindakan. Variabel masalah terdiri
dari aktivitas dan hasil belajar IPA, sedangkan variabel tindakannya adalah discovery learning. Aktivitas dan hasil
belajar IPA merupakan variabel masalah karena kondisi peserta didik yang masih
rendah. Discovery learning merupakan
variabel tindakan karena dipilih peneliti untuk menyelesaikan masalah tersebut
agar motivasi dan hasil belajar IPA dapat meningkat.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah melalui discovery
learning dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA konsep klasifikasi materi
dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten
Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
2. Apakah melalui discovery
learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan
perubahannya bagi peserta didik kelas
VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
3. Apakah melalui discovery
learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA konsep klasifikasi
materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten
Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
E.
Tujuan Penelitian
Dari uraian di atas, maka dalam
penelitian ini ditetapkan 2 tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA bagi
seluruh peserta didik kelas VII.
b. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA bagi seluruh peserta
didik kelas VII.
c. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA
bagi seluruh peserta didik kelas VII.
2. Tujuan Khusus
a. Melalui discovery
learning untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA konsep klasifikasi materi
dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten
Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
b. Melalui discovery
learning untuk meningkatkan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan
perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten
Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
c. Melalui discovery
learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA konsep klasifikasi
materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten
Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
F.
Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan akan
memberikan manfaat kepada dunia pendidikan.
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar IPA.
c. Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
IPA.
2. Manfaat bagi peneliti
a. Melalui discovery
learning dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA bagi peserta didik.
b. Melalui discovery
learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi peserta didik.
c. Melalui discovery
learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA bagi peserta
didik.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada
ulangan harian.
b. Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada
ulangan akhir semester.
c. Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada
ulangan kenaikan kelas.
d. Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada
ujian sekolah.
e. Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada
ujian akhir nasional.
4. Manfaat bagi teman sejawat :
a. Dapat dijadikan sebagai motivator untuk menyelesaikan berbagai
masalah serta gejala yang ditimbulkan oleh para peserta didik dalam memberikan pemahaman secara
lebih terhadap pembelajaran IPA.
b. Mendorong melakukan penelitian di bidang
pendidikan.
5. Manfaat bagi perpustakaan sekolah :
Menambah koleksi perpustakaan dari
hasil penelitian.