Sumber : ebiologi.com
Pengertian Biotik dan Abiotik
Pengertian Biotik
Lingkungan
biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen
mahluk hidup di permukaan bumi. Komponen lingkungan biotik, misalnya
tumbuhan, hewan dan manusia.
Pengertian Abiotik
Lingkungan
abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan
berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. contoh
lingkungan abiotik, misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari.
Komponen Biotik dan Abiotik
Komponen Biotik
Komponen
biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain
komponen abiotik (tidak bernyawa). Komponen biotik terdiri dari 3, yakni
Produsen, Konsumen, dan Pengurai.
1. Produsen
Produsen
adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui
proses fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen ditempati
tumbuhan yang berklorofil.
2. Heterotrof / Konsumen
Komponen
heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik
yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen
heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang
dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia,
hewan, jamur, dan mikroba.
3. Pengurai / dekomposer
Pengurai
atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro
(sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme
pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula
pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan
sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi
ada tiga, yaitu:
- aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
- anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
- fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
Komponen Abiotik
Komponen Abiotik
meliputi berbagai komponen-komponen yang berperan dalam keseimbangan
lingkungan. Komponen-komponen abiotik adalah sebagai berikut.
1. Udara
Udara
adalah sekumpulan gas yang membentuk atmosfer dan menyelimuti bumi.
Udara bersih dan udara kering yang ada di atmosfer mengandung gas dengan
komposisi permanen, yaitu 21,94% oksigen (O2); 78,09% Nitrogen (N2) ;
0,032% karbon dioksida (CO2); dan gas lain (Ne, He, Kr, Xe, H2, CH4,
N2O). Selain dari itu, udara juga mengandung gas yang jumlahnya dapat
berubah-ubah seperti sulfor dioksida (SO2), uap air (H2O), nitrogen
dioksida (NO2), ozon (O3). Fungsi Udara adalah
untuk menunjang kehidupan bagi seluruh penghuni ekosistem. Contohnya
gas O2 yang digunakan untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 yang
digunakan untuk proses fotosintesis tumbuhan.
2. Air
Air
mengandung berbagai jenis unsur atau senyawa kimia dalam jumlah
bervariasi, contohnya natrium, fosfat, kalsium, nitrit, amonium. Jumlah
unsur yang terkandung dalam air bergantung dengan kualitas udara dan
tanah yang dilalui air. Air dapat berubah wujud menjadi bentuk uap,
cairan atau es; yang bergantung pada suhu lingkungan disekitarnya.
Volume air yang ada dibumi mencapai 1.400.000.000 km kubik, yang dirinci
sekitar 97% berupa air laut, 2% berupa gunung es yang ada dikedua kutub
bumi, 0,75% yang berupa air tawar (mata air, sungai, danau, air tanah),
dan selebihnya itu berupa uap air.
3. Cahaya matahari
Intensitas
dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap
cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar
permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya
yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan
4.Tanah
Tanah terbentuk karena proses destruktif (pelapukan batuan, pembusukan senyawa organik) dan sintesis (pembentukan
mineral). Komponen tanah yang utama, yaitu bahan organik, air, bahan
mineral, dan udara. Tumbuhan mengambil air dan garam-garam mineral yang
ada di dalam tanah. Sementara manusia memanfaatkan tanah sebagai lahan
pemukiman, peternakan, perkantoran, pertanian, pertambangan,
perindustrian, dan kegiatan transportasi.
5. Suhu
Suhu
adalah derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar, terutama
yang bersumber dari matahari. Suhu udara berbeda-beda disetiap ekosistem
yang bergantung pada garis lintang (latitude) dan ketinggian tempat (altitude). Makin
dekat kutub, suhu udara pun makin dingin dan kering. Suhu merupakan
faktor pembatas bagi kehidupan dan memengaruhi keanekaragaman hayati
disuatu ekosistem. Umumnya, makhluk hidup dapat bertahan hidup
dilingkungan yang memiliki suhu 0°C-40°C. Pada suhu rendah,beberapa
jenis makhluk hidup akan melakukan hibernasi (tidak aktif), namun akan
aktif jika suhu kembali normal.
6. Garam Mineral
Konsentrasi
garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis.
Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam tinggi.
7. Kelembapan
Kelembapan
dipengaruhi oleh intensitas, angin, cura hujan, dan sinar matahari.
Kelembapan memengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Daerah yang memiliki
tingkat kelembapan berbeda akan menghasilkan sebuah ekosistem yang
memiliki komposisi yang berbeda.
8. Derajat Keasaman (pH)
Keadaan
pH tanah berpengaruhi terhadap kehidupan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh
dengan baik bila memiliki pH optimun, yaitu berkisar 5,8-7,2. Nilai pH
tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan pupuk, aktivitas akar
tanaman dan penguraian mineral tanah.
Demikianlah artikel mengenai Pengertian Biotik dan Abiotik beserta Komponennya, semoga bermanfaat.
Sumber : artikelilmu.net