Penilaian
Sikap
1.
Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian
sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan
sosial peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar
kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui
capaian/perkembangan sikap peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku
peserta didik sesuai butir-butir nilai sikap dari KI-1 dan KI-2.
2.
Teknik Penilaian
Penilaian
sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang relevan,
Teknik penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar observasi,
atau buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Teknik penilaian lain yang
dapat digunakan adalah penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian diri
dan penilaian antar teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah
satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
a.
Observasi
Penerapan
teknik observasi dapat dilakukan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi
merupakan instrumen yang dapat digunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam
membuat laporan hasil pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang berkaitan
dengan sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap yang diamati adalah sikap yang
tercantum dalam indikator pencapaian kompetensi pada KD untuk mata pelajaran
PABP dan PPKn. Pada mata pelajaran selain PABP dan PPKn, sikap yang diamati
tercantum pada KI-1 dan KI-2.
Lembar
observasi yang digunakan untuk mengamati sikap dapat berupa:
Observasi
terbuka, yaitu pendidik mengamati perilaku secara langsung peserta didik yang
diobservasinya. Pendidik dapat mencatat butir-butir inti dari perilaku peserta
didik yang diamati secara terbuka. Hasil catatan tersebut kemudian dikonstruksi
kembali di akhir pengamatan. Cara terbaik untuk melakukan observasi adalah
menyusun catatan sefaktual mungkin dan tidak melakukan
interpretasi
apa pun sehingga hasil observasi valid.
Observasi
tertutup, yaitu pendidik mengamati peserta didik melalui panduan yang sudah
disiapkan sebelum pengamatan. Panduan tersebut dapat berupa rating scale (skala
rentang) atau daftar cek dsb. Dalam melakukan observasi terhadap sikap, hal
yang perlu direkam adalah suasana atau keadaan ketika suatu perilaku terekam.
Informasi tersebut penting karena perilaku itu terekam dalam suasana bebas
tetapi terencana. Suasana terencana yang dimaksud adalah suasana yang tercipta
sebagai kegiatan dalam proses pembelajaran yang direncanakan oleh pendidik, seperti
pada proses pembelajaran di kelas atau ulangan.
Hasil
pengamatan sikap dituangkan dalam bentuk catatan anekdot (anecdotal record),
catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi lain yang valid
dan relevan yang dikenal dengan jurnal. Jurnal adalah catatan yang
dibuat pendidik selama melakukan pengamatan terhadap peserta didik pada waktu kegiatan
pembelajaran tertentu. Jurnal biasanya digunakan untuk mencatat perilaku
peserta didik yang “ekstrim.” Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang
dilihat langsung oleh pendidik, walikelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain
yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.
Pengamatan
dengan jurnal mencatat perilaku peserta didik yang muncul secara alami selama
satu semester. Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam jurnal pada
dasarnya adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan
butir sikap yang terdapat dalam aspek sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap
catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi dengan waktu teramatinya
perilaku tersebut, serta perlu dicantumkan tanda tangan peserta didik.
Apabila
seorang peserta didik pernah memiliki catatan sikap yang kurang baik, jika pada
kesempatan lain peserta didik tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap
(menuju atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud,
maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah
(menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik. Dengan demikian, yang
dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat baik,
tapi juga setiap perkembangan menuju sikap yang diharapkan.
Berdasarkan
kumpulan catatan tersebut pendidik membuat deskripsi penilaian sikap untuk satu
semester. Berikut ini contoh lembar observasi selama satu semester. Pendidik
dapat menggunakan lembar observasi dengan format lain, misalnya dengan
menambahkan kolom saran tindak lanjut.
Tabel
Jurnal Perkembangan Sikap.
No
|
Tanggal
|
Nama Peserta Didik
|
Catatan Perilaku
|
Butir Sikap
|
Tindak Lanjut
|
1.
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
Berikut
adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian (mengikuti
perkembangan) sikap dengan teknik observasi:
1)
Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru mata pelajaran,
dan guru BK selama periode satu semester.
2)
Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya;
bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas yang
diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
3)
Perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik dapat dicatat dalam
satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah.
4)
Peserta didik yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang menunjukkan
perilaku yang sangat baik atau kurang baik secara alami (peserta didik yang
menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal).
5)
Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut tidak
terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan melalui
pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP,
tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang ditumbuhkan dalam semester itu
selama sikap tersebut ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya secara
alami.
6)
Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan) sikap
peserta didik segera setelah mereka menyaksikan dan/atau memperoleh informasi
terpercaya mengenai perilaku peserta didik sangat baik/kurang baik yang
ditunjukkan peserta didik secara alami.
7)
Apabila peserta didik tertentu PERNAH menunjukkan sikap kurang baik, ketika
yang bersangkutan telah (mulai) menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan),
sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal.
8)
Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK meringkas perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkan ringkasan
tersebut kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut.
Contoh
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual oleh Walil Kelas dan Guru BK
Nama
Sekolah : SMP Negeri 1 Weru
Kelas/Semester : VII/1
Tahun
pelajaran : 2016/2017
No
|
Tanggal
|
Nama
Peserta Didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir
Sikap
|
Ttd
|
Tndak
Lanjut
|
1.
|
15/09/16
|
Bahtiar
|
Tidak mengikuti
sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.
|
Ketaqwaan
|
|
Pembinaan
|
|
|
Rumonang
|
Mengganggu teman
yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin
|
Ketaqwaan
|
|
Pembinaan
|
2.
|
20/09/16
|
Burhan
|
Mengajak temannya
untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah
|
Ketaqwaan
|
|
Teruskan
|
|
|
Andreas
|
Mengingatkan
temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah.
|
Toleransi
beragama
|
|
Teruskan
|
3.
|
10/10/16
|
Dinda
|
Ikut membantu
temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya
di sekolah.
|
Toleransi
beragama
|
|
Teruskan
|
4.
|
12/10/16
|
Rumonang
|
Menjadi anggota
panitia perayaan keagamaan di sekolah.
|
Ketaqwaan
|
|
Teruskan
|
5.
|
5/11/16
|
Ani
|
Mengajak temannya
untuk berdoa sebelum praktik memasak di ruang keterampilan.
|
Ketaqwaan
|
|
Teruskan
|
Contoh
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK
Nama
Sekolah : SMP
Negeri 1 Weru
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun
pelajaran : 2016/2017
No
|
Tanggal
|
Nama
Peserta Didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir
Sikap
|
Ttd
|
Tndak
Lanjut
|
1.
|
15/09/16
|
Bahtiar
|
Menolong
orang lanjut usia
untuk
menyeberang jalan di
depan
sekolah
|
Kepedulian
|
|
Teruskan
|
2.
|
20/09/16
|
Burhan
|
Berbohong
ketika ditanya
alasan
tidak masuk sekolah
di
ruang guru.
|
Kejujuran
|
|
Pembinaan
|
3.
|
05/10/16
|
Andreas
|
Menyerahkan
dompet yang
ditemukannya
di halaman
sekolah
kepada Satpam
sekolah.
|
Kejujuran
|
|
Teruskan
|
4.
|
10/10/16
|
Dinda
|
Tidak
menyerahkan “surat
ijin
tidak masuk sekolah” dari
orangtuanya
kepada guru.
|
Tanggung
jawab
|
|
Pembinaan
|
5.
|
12/10/16
|
Rumonang
|
Terlambat
mengikuti upacara
di
sekolah.
|
Kedisiplinan
|
|
Pembinaan
|
6.
|
5/11/16
|
Ani
|
Mempengaruhi
teman untuk
tidak
masuk sekolah.
|
Kedisiplinan
|
|
Pembinaan
|
7.
|
15/11/16
|
Dinda
|
Memungut sampah
yang berserakan di halaman
sekolah.
|
Kebersihan
|
|
Teruskan
|
8.
|
17/11/16
|
Dinda
|
Mengkoordinir
teman-teman
sekelasnya
mengumpulkan
bantuan
untuk korban
bencana
alam.
|
Kepedulian
|
|
Teruskan
|
Apabila
catatan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu
ditambahkan satu kolom KETERANGAN di sebelah kanan kolom butir sikap untuk
menuliskan apakah perilaku tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL.
Jurnal
Sikap Spiritual dan Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK
Nama
Sekolah : SMP
Negeri 1 Weru
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun
pelajaran : 2016/2017
No
|
Tanggal
|
Nama
Peserta Didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir
Sikap
|
Ket
|
Ttd
|
Tndak
Lanjut
|
1.
|
15/09/16
|
Bahtiar
|
Tidak mengikuti sholat
Jumat yang diselenggarakan di
sekolah
|
Ketaqwaan
|
Spiritual
|
|
Pembinaan
|
2.
|
20/09/16
|
Burhan
|
Menolong
orang
lanjut
usia untuk
menyeberang
jalan di
depan
sekolah..
|
Kepedulian
|
Sosial
|
|
Teruskan
|
3.
|
05/10/16
|
Andreas
|
Mempengaruhi
teman
untuk
tidak masuk
sekolah..
|
Kedisiplinan
|
Sosial
|
|
Pembinaan
|
4.
|
10/10/16
|
Dinda
|
Mengingatkan
temannya
untuk
melaksanakan
sholat
Dzuhur
di sekolah..
|
Toleransi
beragama
|
Spiritual
|
|
Teruskan
|
5.
|
12/10/16
|
Rumonang
|
Ikut
membantu temannya untuk mempersiapkan
perayaan
keagamaan
yang
berbeda dengan
agamanya
di sekolah.
|
Toleransi
beragama
|
Spiritual
|
|
Teruskan
|
6.
|
5/11/16
|
Ani
|
Menjadi
anggota panitia perayaan keagamaan di
sekolah..
|
Ketakwaan
|
Spiritual
|
|
Teruskan
|
7.
|
15/11/16
|
Dinda
|
Memungut
sampah yang
berserakan
di halaman
sekolah.
|
Kebersihan
|
Sosial
|
|
Teruskan
|
Jurnal
Sikap Spiritual dan Sosial oleh Pendidik
Nama
Sekolah : SMP
Negeri 1 Weru
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun
pelajaran : 2016/2017
No
|
Tanggal
|
Nama
Peserta Didik
|
Catatan
Perilaku
|
Butir
Sikap
|
Ket
|
Positif/
Negatif
|
Tndak
Lanjut
|
1.
|
15/09/16
|
Bahtiar
|
Meninggalkan
laboratorium tanpa
membersihkan meja,
alat, dan bahan
yang
sudah
dipakai
|
Tanggung
jawab
|
Sosial
|
-
|
Diberi
pembinaan dan dipanggil untuk membersihkan meja, alat, dan bahan yang
sudah
dipakai
|
2.
|
20/09/16
|
Burhan
|
Mengambil
cerita dari internet dan diakui sebagai karyanya sendiri.
|
Kejujuran
|
Sosial
|
-
|
Diberi
pembinaan
agar
tidak melakukan
plagiarisme
|
3.
|
05/10/16
|
Andreas
|
Melarang
teman yang
beragama
lain untuk
beribadah.
|
Toleransi
beragama
|
Spiritual
|
-
|
Diberi
pembinaan
agar
menjadi lebih toleran
|
4.
|
10/10/16
|
Dinda
|
Menjadi
petugas
pengibar
bendara saat
upacara
kemerdekaan..
|
Nasionalisme
|
Sosial
|
+
|
Diberi
apresiasi atas kegiatannya dalam kelompok kesenian tersebut
|
b.
Penilaian Diri
Penilaian
diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri
(peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam
berperilaku. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai data
konfirmasi perkembangan sikap peserta didik. Selain itu penilaian diri peserta
didik juga dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan
meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri.
Instrumen
penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi BUTIR-BUTIR
PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG DIHARAPKAN dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan Likert
Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap
spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Lembar Penilaian
Diri Peserta didik
Nama
: ………………………………….
Kelas
: ………………………………….
Semester
: ………………………………….
Petunjuk:
Berilah
tanda centang (√)
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Saya
selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
|
|
|
2.
|
Saya
sholat lima waktu tepat waktu.
|
|
|
3.
|
Saya
tidak mengganggu teman saya yang bergama lain berdoa sesuai agamanya.
|
|
|
4.
|
Saya
berani mengakui kesalahan saya.
|
|
|
5.
|
Saya
menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
|
|
|
6.
|
Saya
berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.
|
|
|
7.
|
Saya
mengembalikan barang yang saya pinjam.
|
|
|
8.
|
Saya
meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
|
|
|
9.
|
Saya
melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.
|
|
|
10.
|
Saya
datang ke sekolah tepat waktu.
|
|
|
Keterangan:
Pernyataan
dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai.
Lembar
Penilaian Diri Peserta didik
Nama
: ………………………………….
Kelas
: ………………………………….
Semester
: ………………………………….
Petunjuk:
Berilah
tanda centang (√)
pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu)
sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
No
|
Pernyataan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Saya
selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
|
|
|
|
|
2.
|
Saya
sholat lima waktu tepat waktu.
|
|
|
|
|
3.
|
Saya
tidak mengganggu teman saya yang bergama lain berdoa sesuai agamanya.
|
|
|
|
|
4.
|
Saya
berani mengakui kesalahan saya.
|
|
|
|
|
5.
|
Saya
menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
|
|
|
|
|
6.
|
Saya
berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.
|
|
|
|
|
7.
|
Saya
mengembalikan barang yang saya pinjam.
|
|
|
|
|
8.
|
Saya
meminta maaf jika saya melakukan kesalahan.
|
|
|
|
|
9.
|
Saya
melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.
|
|
|
|
|
10.
|
Saya
datang ke sekolah tepat waktu.
|
|
|
|
|
Hasil
penilaian diri perlu ditindak lanjuti oleh pendidik dengan melakukan fasilitasi
terhadap peserta didik yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
c.
Penilaian Antar Teman
Penilaian
antar teman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang peserta
didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan sikap/perilaku
peserta didik yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antar
teman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian antar teman
juga dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran,
tenggang rasa, dan saling menghargai.
Instrumen
penilaian antar teman dapat berupa lembar penilaian antar teman yang berisi
BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG DIHARAPKAN dengan kolom YA dan TIDAK
atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian antar teman dapat digunakan
untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Lembar
Penilaian Antar Teman
Nama
Teman yang Dinilai : ………………………………….
Nama
Penilai : ………………………………….
Kelas
: ………………………………….
Semester
: ………………………………….
Petunjuk:
Berilah
tanda centang (√)
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Teman
saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
|
|
|
2.
|
Teman
saya sholat lima waktu tepat waktu.
|
|
|
3.
|
Teman
saya tidak mengganggu teman saya yang bergama lain berdoa sesuai agamanya.
|
|
|
4.
|
Teman
saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
|
|
|
5.
|
Teman
saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas..
|
|
|
6.
|
Teman
saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya..
|
|
|
7.
|
Teman
saya melaporkan data atau informasi apa adanya.
|
|
|
8.
|
Teman
saya meminta maaf jika melakukan kesalahan.
|
|
|
9.
|
Teman
saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.
|
|
|
10.
|
Teman
saya datang ke sekolah tepat waktu.
|
|
|
Jumlah
|
|
|
Keterangan:
Pernyataan
dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang dinilai.
Lembar
Penilaian Antar Teman
Nama
: ………………………………….
Kelas
: ………………………………….
Semester
: ………………………………….
Petunjuk:
Berilah
tanda centang (√)
pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu)
sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.
No
|
Pernyataan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Teman
saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
|
|
|
|
|
2.
|
Teman
saya sholat lima waktu tepat waktu.
|
|
|
|
|
3.
|
Teman
saya tidak mengganggu teman saya yang bergama lain berdoa sesuai agamanya.
|
|
|
|
|
4.
|
Teman
saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
|
|
|
|
|
5.
|
Teman
saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas..
|
|
|
|
|
6.
|
Teman
saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya..
|
|
|
|
|
7.
|
Teman
saya melaporkan data atau informasi apa adanya.
|
|
|
|
|
8.
|
Teman
saya meminta maaf jika melakukan kesalahan.
|
|
|
|
|
9.
|
Teman
saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.
|
|
|
|
|
10.
|
Teman
saya datang ke sekolah tepat waktu.
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
Hasil
penilaian antar teman perlu ditindak lanjuti oleh pendidik dengan memberikan bantuan
fasilitasi terhadap peserta didik yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
3.
Perencanaan Penilaian
a.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Budi Pekerti dan PPKn
Berdasarkan
Permendikbud No. 24 Tahun 2016, mengenai kompetensi inti dan kompetensi dasar,
diketahui bahwa KD dari KI-1 dan KI-2 hanya ada pada mata pelajaran PABP dan
PPKn, sedangkan pada mata pelajaran lainnya tidak dikembangkan KD. Penilaian
sikap pada mapel PABP dan PPKn akan diturunkan dari KD pada KI-1 dan KI-2, yang
kemudian dirumuskan indikatornya. Indikator sikap ini diamati dan dicatat pada
jurnal seperti pada mata pelajaran lainnya.
Nilai-nilai
yang akan diobservasi terkait dengan KD dan indikator yang dikembangkan di
mapel PABP dan PPKn. Selanjutnya pendidik menentukan teknik penilaian sikap,
yaitu terutama teknik observasi. Teknik penilaian diri dan penilaian antar
teman juga dapat dipilih. Penentuan teknik penilaian harus diikuti dengan
mempersiapkan instrumen penilaian.
b.
Mata pelajaran selain Pendidikan Agama Budi Pekerti dan PPKn
Penilaian
sikap pada mata pelajaran selain Pendidikan Agama Budi Pekerti (PABP) dan PPKn
tetaplah harus melalui perencanaan. Perencanaan diawali dengan mengidentifikasi
sikap yang ada pada KI-1 dan KI-2 serta sikap yang diharapkan oleh sekolah yang
tercantum dalam KTSP. Sikap yang dinilai oleh guru mata pelajaran selain PABP
dan PPKn adalah sikap spiritual dan sikap sosial yang muncul secara alami selama
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
Berikut
ini contoh sikap spiritual yang dapat digunakan dan dinilai pada semua mata
pelajaran:
a)
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
b)
menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
c)
memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan;
d)
bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
e)
mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri;
f
) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu;
g)
berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau berusaha;
h)
memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
i)
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia;
j)
menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai agamanya.
Berikut
contoh sikap sosial untuk semua mata pelajaran:
a)
Jujur, yaitu
perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, misalnya:
•
tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
•
tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumber);
•
mengungkapkan perasaan apa adanya;
•
menyerahkan barang yang ditemukan kepada yang berwenang;
•
membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
•
mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
b)
Disiplin, yaitu
tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan, misalnya:
•
datang tepat waktu;
•
patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah;
•
mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti
kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
c)
Tanggung jawab, yaitu
sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa,misalnya:
•
melaksanakan tugas individu dengan baik;
•
menerima resiko dari tindakan yang dilakukan;
•
tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
•
mengembalikan barang yang dipinjam;
•
mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
•
menepati janji;
•
tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan karena tindakan dirinya sendiri;
•
melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
d)
Santun, yaitu
sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma
kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan
waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain, misalnya:
•
menghormati orang yang lebih tua;
•
tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur;
•
tidak meludah di sembarang tempat;
•
tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;
•
mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
•
bersikap 3S (salam, senyum, sapa);
•
meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan
barang
milik orang lain;
•
memperlakukan orang lain seperti diri sendiri ingin diperlakukan
e)
Percaya diri, yaitu
suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau
tindakan, misalnya:
•
berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu;
•
mampu membuat keputusan dengan cepat;
•
tidak mudah putus asa;
•
tidak canggung dalam bertindak;
•
berani presentasi di depan kelas;
•
berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
f
) Peduli, adalah
sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki penyimpangan
dan kerusakan (manusia, alam, dan tatanan), misalnya:
•
Membantu orang yang memerlukan
•
Tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan merugikan orang lain
•
Melakukan aktivitas sosial untuk membantu orang-orang yang memerlukan
•
Memelihara lingkungan sekolah
•
Membuang sampah pada tempatnya
•
Mematikan kran air yang mengucurkan air
•
Mematikan lampu yang tidak digunakan
•
Tidak merusak tanaman di lingkungan sekolah
Indikator
untuk setiap butir sikap dapat dikembangkan sesuai keperluan satuan pendidikan.
Indikator-indikator tersebut dapat berlaku untuk semua mata pelajaran.
Guru
mata pelajaran selain PABP dan PPKn dapat memilih teknik penilaian observasi,
tetapi juga dapat memilih teknik penilaian diri maupun penilaian antar teman.
Penggunaan penilaian diri dan penilaian antar teman dapat digunakan minimal
satu kali dalam satu semester. Penentuan teknik penilaian sikap harus diikuti
dengan penentuan instrumen penilaian. Pendidik dapat memilih jurnal sebagai
instrumen penilaian atau instrumen lain yang relevan.
4.
Pelaksanaan Penilaian
Penilaian
sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam
pelajaran) dan/atau di luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK),
dan wali kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran). Penilaian sikap
spiritual dan sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester.
Penilaian sikap spiritual dan sosial di dalam kelas maupun diluar jam pembelajaran
dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK. Guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan sikap spiritual dan
sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik
dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan
tentang perilaku peserta didik.
Sebagaimana
disebutkan pada uraian terdahulu, apabila seorang peserta didik pernah memiliki
catatan sikap yang kurang baik, jika pada kesempatan lain peserta didik
tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada
aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis
bahwa sikap peserta didik tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau
bahkan sangat baik. Dengan demikian, untuk peserta didik yang punya catatan
kurang baik, yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik
dan sangat baik saja, tetapi juga setiap perkembangan sikap menuju sikap yang
diharapkan.
Sikap
dan perilaku peserta didik yang teramati oleh pendidik ini dan tercacat dalam
jurnal, akan lebih baik jika dikomunikasikan kepada peserta didik yang bersangkutan
dan kepadanya diminta untuk paraf di jurnal, sebagai bentuk “pengakuan”
sekaligus merupakan upaya agar peserta didik yang bersangkutan segera menyadari
sikap dan perilakunya serta berusaha untuk menjadi lebih baik.
5.
Pengolahan Hasil Penilaian
Langkah-langkah
untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama satu semester:
1)
Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing mengelompokkan (menandai)
catatan-catatan sikap pada jurnal yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan
sikap sosial (apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
2)
Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing membuat rumusan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk
setiap peserta didik.
3)
Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan
guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari
guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas
menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
peserta didik.
4)
Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi.
Berikut
adalah rambu-rambu rumusan predikat dan deskripsi perkembangan sikap selama satu
semester:
a)
Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya:
... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih
perlu bimbingan dalam hal ...
b)
Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku peserta didik yang
sangat baik dan/atau baik dan yang mulai/sedang berkembang.
c)
Deskripsi sikap spiritual “dijiwai” oleh deskripsi pada mata pelajaran PABP, sedangkan
deskripsi mata pelajaran lainnya menjadi penguat.
d)
Deskripsi sikap sosial “dijiwai” oleh deskripsi pada mata pelajaran PPKn, sedangkan
deskripsi mata pelajaran lainnya menjadi penguat.
e)
Predikat dalam penilaian sikap bersifat kualitatif, yakni: Sangat Baik, Baik, Cukup,
dan Kurang.
f
) Predikat tersebut ditentukan berdasarkan judgement isi deskripsi oleh pendidik.
g)
Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik
tersebut diasumsikan BAIK.
h)
Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai/perkembangan
sikap peserta didik didasarkan pada sikap peserta didik pada masa akhir
semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan,
guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara
keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang
menunjukkan bahwa sikap peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik,
atau mulai berkembang.
i)
Apabila peserta didik memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan
peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi
sikap peserta didik tersebut dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir
semester. Rapat dewan guru menentukan kesepakatan tentang predikat dan
deskripsi sikap KURANG yang harus dituliskan, dan juga kesepakatan tindak
lanjut pembinaan peserta didik tersebut. Tindak lanjut pembinaan sikap KURANG
pada peserta didik sangat bergantung pada kondisi sekolah, guru dan keterlibatan
orang tua/wali murid.
Berikut
adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial.
Sikap spiritual:
Predikat
|
Deskripsi
|
Sangat
baik
|
Selalu
bersyukur, selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan, dan toleran pada pemeluk
agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.
|
Sikap sosial:
Predikat
|
Deskripsi
|
Baik
|
Santun,
peduli, dan percaya diri; kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab
meningkat..
|
Cukup
|
Santun,
kurang peduli, percaya diri, tidak jujur, kurang disiplin, dan tanggungjawab
mulai meningkat. Perlu pendampingan dan pembinaan secara intensif.
|
Keterangan:
Meskipun
sikap BAIK peserta didik pada aspek spiritual dan sosial tidak dicatat dalam
jurnal, pendidik tetap menuliskan deskripsinya dalam rapor.
6.
Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Perilaku
sikap spiritual dan sosial yang teramati dan tercatat dalam jurnal guru, wali
kelas maupun guru BK harus menjadi dasar untuk tindak lanjut oleh pihak sekolah.
Bila perilaku sikap yang kurang termasuk dalam sikap spiritual maupun sikap
sosial, maka tindak lanjut berupa pembinaan terhadap peserta didik dapat
dilakukan oleh semua pendidik di sekolah.
Hasil
penilaian sikap sebaiknya segera ditindak lanjuti, baik saat pembelajaran maupun
setelah pembelajaran. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi bentuk penguatan
bagi peserta didik yang telah menunjukkan sikap baik, dan dapat memotivasi
peserta didik untuk memperbaiki sikap yang kurang baik.
Guru
BK secara terprogram dapat mengembangkan layanan konseling dan pendampingan pada
peserta didik yang memiliki kekurangan pada perilaku sikap spiritual maupun
sikap sosial. Pembinaan terhadap perilaku sikap yang tergolong kurang,
sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah perilaku diamati.