Tuesday 2 October 2018

Tsunami dan Macam-macamnya

 
Sumber gambar : wartainfo.com

Kata Tsunami sendiri berasal dari istilah Jepang yakni tsu yang berarti pelabuhan dan nami yakni gelombang. Secara umum, Tsunami merupakan gelombang yang biasanya ditimbulkan guncangan macam gempa dan longsor di dasar laut.

Tak hanya sejarah, Unesco dalam rangkuman itu juga menjelaskan sejumlah klasifikasi Tsunami berdasarkan dampaknya. Peristiwa pertama yang tercatat adalah Tsunami Banda pada 1674 silam. Setelah itu, sekitar 173 Tsunami berskala besar dan kecil terjadi sepanjang 1674-2016.

Berikut sejumlah kategori Tsunami.

Mikrotsunami
Jenis Tsunami ini tak bisa dideteksi oleh mata dan relatif berbahaya. Jenis ini memiliki amplitudo yang kecil sehingga sulit dideteksi lebih awal dan harus menggunakan alat tertentu.


Tsunami Lokal
Jenis ini memiliki dampak menghancurkan terbatas pada radius 100 km dari sumber gempa. Pada umumnya, Tsunami lokal timbul karena gempa bumi, tanah longsor, dan aliran lahar vulkanik.


Tsunami Regional
Tsunami jenis ini lebih besar 10 kali lipat dari Tsunami lokal dan dampaknya mencapai mencapai 1.000 km dari sumbernya. Tsunami ini memiliki waktu perjalanan 1-3 jam dari titik sumbernya.


Tsunami Jauh
Bermula sebagai Tsunami lokal, teletsunami atau Tsunami jauh merupakan gabungan gelombang lokal yang melintasi samudera dengan energi besar. Dampak kehancuran dapat mencapai radius lebih dari 1.000 km, salah satunya terjadi di Aceh pada 2004 lalu.


Tsunami Atmosfer
Bukan hanya berdampak di daratan, Tsunami juga menimbulkan tekanan atmosfer melaju cepat di atas laut dangkal. Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan gelombang sehingga keduanya berkemungkinan beriringan.

Peneliti Geofisika Kelautan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nugroho Dwi Hananto sebelumnya menjelaskan Tsunami sangat memengaruhi kondisi pesisir dan bawah laut karena gelombangnya bersifat menghantam.


Khusus Palu, Nugroho juga mengatakan Teluk Palu juga memiliki geomorfologi yang unik. Pasalnya daerah teluk ini memiliki bentuk yang sangat curam. Sehingga gelombang Tsunami bisa berdampak lebih parah.

"Kawasan Teluk Palu hingga Donggala juga mempunyai bentuk mirip kanal tertutup dengan bentuk dasar laut yang curam. Akibatnya jika ada massa air laut datang, gelombangnya lebih tinggi dan kecepatannya lebih cepat," jelas Nugroho. (asa)


Sumber : cnnindonesia.com 

SOAL DAN JAWABAN STRUKTUR BUMI DAN PERKEMBANGANNYA IPA KELAS 8 KURMER

  Struktur Bumi dan Perkembangannya   1.      Ilmu Geologi merupakan cabang-cabang ilmu Sains yang mempelajari tentang bumi dan perubaha...