Sunday 8 January 2017

PTK = Bab I Pendahuluan



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Di dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa,  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dapat dijelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan melalui proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri manusia baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik
Pada pembelajaran IPA kondisi awal peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 menunjukkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup yang rendah. Ini dapat dilihat dari pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti. Dari 26 peserta didik kelas VII-D diperoleh hasil aktivitas belajar IPA sebagai berikut : 3 peserta didik memperoleh predikat amat baik (A) atau 11,54%, 12 peserta didik memperoleh predikat baik (B) atau 46,15%, 10 peserta didik memperoleh predikat cukup (C) atau 38,46% dan 1 peserta didik memperoleh predikat kurang (D) atau 3,85%. Hasil ini menunjukkan kalau aktivitas belajar IPA kelas VII-D masih rendah karena peserta didik yang memperoleh predikat cukup (C) dan kurang (D) berjumlah 11 peserta didik atau 42,31%. Untuk aspek pengamatan aktivitas belajar diperoleh hasil sebagai berikut : (1) memperhatikan apa yang disampaikan guru 80 (B); (2) menjawab pertanyaan dari guru 70 (C); (3) mengerjakan LKS yang diberikan guru 80 (B); (4) kerjasama dengan teman satu kelompok 79 (B); (5) berdiskusi terhadap masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar 78 (B); (6) mempresentasikan jawaban di depan kelas 66 (C); dan (7) merespons jawaban teman 63 (C). Dari aspek-aspek aktivitas belajar  yang diamati masih terdapat 3 aspek aktivitas belajar yang memperoleh predikat cukup (C) yaitu menjawab pertanyaan dari guru, mempresentasikan jawaban di depan kelas dan merespons jawaban teman. Sedangkan jika dilihat hasil belajar IPA dari 26 peserta didik kelas VII-D diperoleh nilai rata-rata 68,00, nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 90. Dilihat dari ketuntasannya dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 71 dari 26 peserta didik kelas VII-D terdapat 10 peserta didik tuntas belajar atau 38,46% dan 16 peserta didik tidak tuntas belajar atau 61,54%. Dengan hasil ini menunjukkan kalau hasil belajar IPA juga masih rendah.
Aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 masih rendah, mungkin karena peneliti belum menggunakan discovery learning dalam pembelajarannya. Sebelumnya peneliti masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab, pembelajaran masih berpusat pada guru dan belum banyak melibatkan peserta didik untuk meningkatkan aktivitas belajarnya.
Harapan yang akan dicapai oleh peneliti setelah penelitian adalah meningkatnya aktivitas dan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017, sebab jika tidak ditingkatkan peserta didik diberi soal yang berbedapun sudah tidak mampu mengerjakan.
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta diidk kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017, diharapkan peneliti menggunakan discovery learning. Dengan discovery learning peserta didik akan terlibat dalam pembelajaran lebih banyak, sehingga pembelajaran lebih mengena dan bermakna.
  Dari uraian di atas dapat diperoleh bahwa kenyataannya aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 masih rendah, sedangkan yang diharapkan aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 akan meningkat.
Dalam pembelajaran sebelumnya peneliti juga belum menggunakan discovery learning, tetapi masih menggunakan metode pembelajaran konvensional, sedangkan harapannya peneliti sudah menggunakan discovery learning dalam proses pembelajarannya.
Untuk menyelesaikan masalah kesenjangan antara kenyataan dengan harapan yaitu perlu adanya discovery learning yang dilakukan sendiri oleh peneliti dengan tindakan pertama menggunakan discovery learning kelompok besar dan tindakan kedua menggunakan discovery learning kelompok kecil. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas diajukan identifikasi masalah sebagai berikut :
1.    Mengapa aktivitas belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 rendah?
2.    Mengapa hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 rendah?
3.    Mengapa aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 rendah?
4.    Faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
5.    Faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
6.    Faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
7.    Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
8.    Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
9.    Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA peserta didik VII-D SMP Negeri 1 Weru pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?

C.      Pembatasan Masalah
Dalam penelitian tidak akan membahas semua masalah dalam identifikasi masalah di atas tetapi peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu aktivitas dan hasil belajar IPA menggunakan discovery learning. Yang dimaksud aktivitas belajar dalam penelitian ini adalah memperhatikan apa yang disampaikan guru, menjawab pertanyaan dari guru, mengerjakan LKS yang diberikan guru, kerjasama dengan teman satu kelompok, berdiskusi terhadap masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar, mempresentasikan jawaban di depan kelas dan merespons jawaban teman. Dikatakan berhasil jika dapat memperoleh predikat minimal baik (B). Sedangkan yang dimaksud hasil belajar IPA akan tuntas belajar jika dalam ulangan memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 71.
Jadi dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel masalah dan variabel tindakan. Variabel masalah terdiri dari aktivitas dan hasil belajar IPA, sedangkan variabel tindakannya adalah discovery learning. Aktivitas dan hasil belajar IPA merupakan variabel masalah karena kondisi peserta didik yang masih rendah. Discovery learning merupakan variabel tindakan karena dipilih peneliti untuk menyelesaikan masalah tersebut agar motivasi dan hasil belajar IPA dapat meningkat.
 
D.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Apakah melalui discovery learning dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
2.    Apakah melalui discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya  bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
3.    Apakah melalui discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?

E.       Tujuan Penelitian
Dari uraian di atas, maka dalam penelitian ini ditetapkan 2 tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1.    Tujuan Umum
a.    Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA bagi seluruh peserta didik kelas VII.
b.    Untuk meningkatkan hasil belajar IPA bagi seluruh peserta didik kelas VII.
c.    Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA bagi seluruh peserta didik kelas VII.
2.    Tujuan Khusus
a.    Melalui discovery learning untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
b.    Melalui discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
c.    Melalui discovery learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA konsep klasifikasi materi dan perubahannya bagi peserta didik kelas VII-D SMP Negeri 1 Weru kabupaten Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

F.       Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada dunia pendidikan.
1.    Manfaat bagi peserta didik
a.    Dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA.
b.    Dapat meningkatkan hasil belajar IPA.
c.    Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA.
2.    Manfaat bagi peneliti
a.    Melalui discovery learning dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA bagi peserta didik.
b.    Melalui discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi peserta didik.
c.    Melalui discovery learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA bagi peserta didik.
3.    Manfaat bagi sekolah
a.    Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada ulangan harian.
b.    Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada ulangan akhir semester.
c.    Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada ulangan kenaikan kelas.
d.   Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada ujian sekolah.
e.    Meningkatnya hasil belajar peserta didik pada ujian akhir nasional.
4.    Manfaat bagi teman sejawat :
a.    Dapat dijadikan sebagai motivator untuk menyelesaikan berbagai masalah serta gejala yang ditimbulkan oleh para peserta didik dalam memberikan pemahaman secara lebih terhadap pembelajaran IPA.
b.    Mendorong melakukan penelitian di bidang pendidikan.
5.    Manfaat bagi perpustakaan sekolah :
Menambah koleksi perpustakaan dari hasil penelitian.






                              

Pengembangan Kompetensi Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Mengajar

  Pada tanggal 19 Desember 2023 GTK Kemdikbudristek telah merilis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Meng...