Wednesday 18 January 2017

Buah dan Sayur dengan Kandungan Vitamin C Tinggi

Image result for Gambar buah Jambu
Sumber gambar : http://manfaat buah.com
Vitamin C ternyata ditemukan di banyak sumber makanan alami buah-buahan. Ada sekitar 21 macam buah yang mengandung vitamin C yang cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian Anda. Sebagian besar orang menganggap vitamin C hanya banyak terkandung di buah jeruk. Bahkan dibeberapa kasus, banyak yang tidak ingin memenuhi konsumsi vitamin C nya karena tidak senang mengkonsumsi jeruk. Atau saat tidak mendapatkan buah jeruk, tidak mencoba mengkonsumsi buah lain yang mengandung vitamin C. Artikel ini akan membahas tentang sayuran dan buah apa saja yang mengandung vitamin C. Sehingga Anda punya banyak pilihan untuk mengkonsumsinya. Buah apa sajakah yang mengandung vitamin C?

Kandungan Vitamin C pada Jambu Biji

Kandungan vitamin C pada jambu biji adalah dua kali lipat dibandingkan dengan jeruk manis. Jika jeruk saja kandungan vitamin C nya 54 miligram setiap 100 gram buah jeruk, maka pada jambu biji sekitar 108 miligram setiap 100 gram buah jambu biji. Buah ini bermanfaat untuk menurunkan berat badan, mencegah kulit wajah berjerawat, menurunkan kolesterol, serta mengobati diare. Jambu biji adalah buah dengan kandungan vitamin C tertinggi.

Kandungan Vitamin C pada Kiwi

Kandungan vitamin C pada kiwi ini ternyata sebanding dengan kandungan vitamin C pada jambu biji. Kandungan vitamin C pada kiwi adalah 100 miligram per 100 gram buah kiwi. Buah ini termasuk pada buah yang mengandung vitamin c tinggi. Buah ini berkhasiat untuk mencegah penyakit jantung dan hipertensi, mengobati gejala impotensi, dan menjaga stamina tubuh. Khasiat lainnya adalah dapat menjaga kesehatan kulit dan cocok sebagai nutrisi untuk ibu hamil.

Kandungan Vitamin C pada Kelengkeng

Kandungan vitamin C pada kelengkeng sekitar 84 miligram per 100 gram kelengkeng. Kadar vitamin C pada kelengkeng membuat buah ini termasuk buah yang kaya akan vitamin C. Buah ini berkhasiat untuk obat insomnia. Karena buah ini menimbulkan efek ketagihan, jadi vitamin C cepat terpenuhi dengan mengkonsumsi buah ini (tanpa sadar akan mencapai takaran per 100 gramnya karena ketidaksengajaan dari efek ketagihan ini) tapi aman dikonsumsi secara banyak untuk orang dewasa.

Kandungan Vitamin C pada Pepaya

Kadar vitamin C pada buah diatas diberbagai referensi bisa berbeda-beda, tapi jangan khawatir, perbedaannya tidak masalah. Karena tetap saja rata-rata kandungan vitamin C pada buah yang telah disebutkan diatas dua kali lebih banyak daripada buah jeruk. Seperti vitamin C pada pepaya yang mengandung 78 miligram per 100 gram buah pepaya. Buah pepaya berkhasiat untuk mengurangi penimbunan lemak di tubuh, membantu proses pencernaan protein, dan meningkatkan kualitas sperma.

Kandungan Vitamin C pada Paprika Merah

Kandungan vitamin C pada paprika merah ini mengandung sekitar 190 miligram dari 100 gram paprika merah. Empat kali lebih banyak dari kandungan jeruk. Namun paprika merah bukanlah tergolong buah yang bisa dikonsumsi layaknya jeruk. Karena paprika merah lebih dikenal sebagai bumbu dapur atau komposisi dari beberapa campuran makanan. Sehingga pemenuhannya tetap lebih baik buah jeruk untuk dikonsumsi langsung. Khasiatnya paprika merah dapat mencegah katarak pada mata.

Kandungan Vitamin C pada Brokoli

Kandungan vitamin C pada brokoli adalah 118 miligram setiap 100 gram brokoli. Layaknya paprika merah, brokoli adalah sayuran. Sehingga dihidangkan dalam bentuk komposisi makanan lainnya. Brokoli ini berkhasiat untuk mencegah kanker, detoksifikasi, mencegah gangguan lambung, dan mencegah penyakit jantung. Khasiat lainnya adalah mampu merawat kulit, dan mencegah anemia.

Kandungan Vitamin C pada Kubis

Kandungan vitamin C pada kubis adalah 160,8 miligram setiap 2 cangkir kubis. Berarti setiap satu cangkir mengandung setidaknya 80,4 miligram vitamin C. Kubis secara segar bisa menjadi lalapan. Jika ingin diolah bisa menjadi komposisi makanan capcay. Khasiatnya dapat mencegah penyakit kanker. Selain itu juga dapat mencegah sariawan karena banyak mengandung vitamin C.

Kandungan Vitamin C pada Stroberi

Kandungan vitamin C pada stroberi adalah 56,7 miligram per 100 gram buah stroberi. Setera dengan konsumsi 8 buah stroberi setiap hari maka kebutuhan kan vitamin C Anda terpenuhi. Khasiatnya dapat memutihkan gigi, mengatasi panas dalam, serta sebagai obat jerawat alami. Namun jangan tertipu penampilannya, biasanya buah ini cukup kecut untuk dikonsumsi (bukan manis seperti jus).

Kandungan Vitamin C pada Kembang Kol

Pada kembang kol kandungan vitamin C-nya mencapai 50 miligram per 100 gram kembang kol. Mirip dengan kandungan vitamin C pada sayuran kubis. Selain itu, kembang kol ini juga mencegah terjadinya kanker. Seperti kanker usus, kanker payudara, dan tumor. Karena banyaknya vitamin C yang terkandung, maka sayuran ini bisa melengkapi vitamin C Anda tanpa perlu buah bervitamin C pun tidak masalah.

Kandungan Vitamin C pada Jeruk

Kandungan vitamin C pada jeruk adalah 30 sampai 50 miligram dalam 100 gram buah jeruk. Kandungannya memang yang paling sedikit, namun buah inilah yang paling mudah ditemui. Apalagi saat ini banyak sekali produk minuman olahan yang selalu menggunakan buah jeruk sebagai bahan dasar vitamin C-nya. Manfaatnya buah jeruk ini bisa meningkatkan imunitas dan mengobati penyakit flu.

Kandungan Vitamin C pada Tomat

Kandungan vitamin C pada tomat adalah 34 miligram per 100 gram buah tomat. Sayuran ini biasanya pelengkap bumbu sambal. Karena rasanya yang kecut mengurangi rasa pedas pada cabe.

Kandungan Vitamin C pada Cabe

Kandungan vitamin C pada cabai sekitar 84 miligram per 100 gram cabe. Cabe memiliki rasa pedas ini jarang dimakan langsung apalagi dalam dosis 100 gram. Biasanya dibuat pada komposisi bersama tomat. Jenis cabe sangat banyak dan rata-rata mengandung vitamin C yang tinggi. Seperti cabe merah, cabe hijau, cabe rawit, dan lainnya.

Kandungan Vitamin C pada Apel

Kandungan vitamin C pada buah apel adalah 5 miligram pada 100 gram buah apel. Khasiatnya dapat mengeluarkan racun dalam tubuh. Kemudian menstabilkan imunitas tubuh. Serta mengurangi adanya alergi pada tubuh.
Semoga informasi ini menambah pengetahuan Anda tentang sayuran buah apa saja yang mengandung vitamin C. Tentunya selain buah jeruk yang sering dikonsumsi dibandingkan buah lainnya.

Sumber : wikivitamin.com

Sunday 15 January 2017

PTK = Bab III : Metode Penelitian



BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Setting Penelitian
1.        Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini disesuaikan dengan peneliti mengajar yaitu di SMP Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo sampai saat ini. Alamat SMP Negeri 1 Weru berada pada Jl. Kapten Pattimura No. 03, Desa Karangmojo, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo dan Propinsi Jawa Tengah Kode Pos 57562 dengan nomor telepon (0272) 3102450. SMP Negeri 1 Weru Kabupaten Sukoharjo juga sudah memiliki alamat website yaitu www.smpwerusatu.blogspot.com dan alamat e-mail yaitu smpwerusatu_sukoharjo@yahoo.com. Saat ini SMP Negeri 1 Weru terdiri dari 26 ruang kelas, dengan rincian kelas 7 ada 8 kelas dengan jumlah peserta didik 225, kelas 8 ada 9 kelas dengan jumlah peserta didik 270 dan kelas 9 ada 9 kelas dengan jumlah peserta didik 271, sehingga jumlah seluruh peserta didik SMP Negeri 1 Weu Kabupaten Sukoharjo adalah 766. Peneliti tidak mengajar semua kelas tetapi mengajar kelas VII-A, VII-B, VII-C, VII-D dan VII-E dengan jumlah jam mengajar 25 jam pelajaran. Peneliti tidak meneliti seluruh kelas yang diajar, tetapi hanya kelas VII-D.
Berikut ini denah ruang kelas SMP Negeri 1 Weru seperti tampak pada Gambar 3.1 :


 










Gambar 3.1.
Denah Ruang Kelas SMP Negeri 1 Weru

2.        Waktu Penelitian
Waktu dalam penelitian ini dilakukan mulai bulan September sampai bulan November 2016. Kegiatan dalam waktu tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :  (a) bulan September 2016  untuk menyusun proposal dan instrumen penelitian, mengumpulkan data kondisi awal dan siklus I; (b) bulan Oktober 2016 untuk mengumpulkan data siklus II, analisis data yang diperoleh dari kegiatan siklus I dan siklus II, pembahasan/diskusi dengan teman-teman sejawat untuk membahas kegiatan analisis yang telah dilakukan; dan (c) bulan November 2016 untuk menyusun laporan hasil penelitian. Seperti tampak dalam Tabel 3.1.



Tabel 3.1. Alokasi Waktu Penelitian
No
Uraian Kegiatan
September 2016
Oktober 2016
November 2016
01
Menyusun proposal PTK
 


02
Menyusun instrumen penelitian
              


03
Pengumpulan data :
a. Kondisi awal
b. Siklus 1
c. Siklus 2

     
           √√



                                          
√√

04
Analisis data

     

05
Pembahasan/diskusi

         
        
06
Menyusun laporan hasil penelitian


√√√√

B.       Subjek dan Objek Penelitian
1.        Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII-D yang berjumlah 26 peserta didik terdiri 14 laki-laki dan 12 perempuan. Berikut daftar nama peserta didik kelas VII-D dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Daftar Peserta Didik Kelas VII-D
No
NIS
Nama
L/P
Urut
1
11959
ADITYA YUDHA RIANDANA
L
2
11960
AFRIANA
P
3
11961
AMELIA WAHYU HASTUTI
P
4
11962
ANANDA GILANG GUNAWAN KUNCORO SUKMO
L
5
11963
ANDREAN FIKHRI FAUZIE
L
6
11964
AYUDYA SEFTIANA SALSABILA
P
7
11965
DARAJATUL ULIA
P
8
11966
DARMAWAN AGUNG NUGROHO
L
9
11967
DWI YULIANTI
P
10
11968
ERLANGGA ADHI MURDIYANTO
L
11
11969
FENDI RHOSID THOHAROH
L
12
11970
GESANG RISQI ADJI
L
13
11971
HAGISTYA HAVIANANDA
L
14
11972
IBNU SURYA ARDHIANSYAH
L
15
11973
KRISMA YOGA AL KHADAFI
L
16
11974
LENI APRILIYA
P
17
11975
MUHAMMAD FIRDA ALLAM
L
18
11976
NABELA FATMA RAMADHANI
P
19
11977
NABILA KHOIRUNNISA
P
20
11978
NANDA GITA PRATIWI
P
21
11979
OCTAVIA NUR HANDAYANI
P
22
11980
REZA ADI NUGROHO
L
23
11981
RISMA AZZAHRA RAMADHANI
P
24
11982
RONI MAHENRA
L
25
11983
SIDIQ DWI PRASETYO
L
26
11984
SINTA
P
2.        Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini yaitu : (a)  peningkatan aktivitas belajar IPA; (b) peningkatan hasil belajar IPA; dan (c) penggunaan discovery learning dalam pembelajaran IPA.

C.      Data dan Sumber Data
Dalam penelitian yang dilakukan sebanyak 2 siklus terdapat 6 data dan sumber data, yaitu : (1) data aktivitas belajar IPA yang diperoleh dari sumber data kondisi awal; (2) data aktivitas belajar IPA yang diperoleh dari sumber data siklus I; (3) data aktivitas belajar IPA yang diperoleh dari sumber data siklus II; (4) data hasil belajar IPA yang diperoleh dari sumber data kondisi awal; (5) data hasil belajar IPA yang diperoleh dari sumber data siklus I; dan (6) data hasil belajar IPA yang diperoleh dari sumber data siklus II.

D.      Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik dan alat pengumpul data pada penelitian ini yaitu :
1)        Data aktivitas belajar IPA kondisi awal dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi dengan alat/instrumen berupa dokumen catatan jurnal proses pembelajaran kondisi awal.
2)        Data hasil belajar IPA kondisi awal dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi alat/instrumen berupa dokumen catatan daftar nilai kondisi awal.
3)        Data aktivitas belajar IPA siklus I dikumpulkan menggunakan teknik observasi dengan alat/instrumen berupa lembar observasi aktivitas belajar IPA siklus I.
4)        Data hasil belajar IPA siklus I dikumpulkan menggunakan teknik tes tertulis uraian dengan alat/instrumen berupa butir soal tes uraian siklus I.
5)        Data aktivitas belajar IPA siklus II dikumpulkan menggunakan teknik observasi dengan alat/instrumen berupa lembar observasi aktivitas belajar IPA siklus II.
6)        Data hasil belajar IPA siklus II dikumpulkan menggunakan teknik tes tertulis uraian dengan alat/instrumen berupa butir soal tes uraian siklus II.





E.       Validasi Data
Validasi data dalam penelitian ini adalah :
1)        Validasi data aktivitas belajar IPA
Data aktivitas belajar IPA siklus I maupun data aktivitas belajar IPA siklus II diperoleh menggunakan teknik observasi dengan alat berupa lembar observasi. Supaya datanya valid perlu divalidasi dengan cara melibatkan observer teman sejawat yang dikenal dengan berkolaborasi.
2)        Validasi data hasil belajar IPA
Data hasil belajar IPA siklus I maupun data hasil belajar IPA siklus II dikumpulkan menggunakan teknik tes tertulis dengan alat berupa butir soal tes uraian. Supaya datanya valid perlu divalidasi isinya dengan cara membuat kisi-kisi sebelum butir soal disusun.

F.       Analisis Data
Analaisis data pada penelitian ini, yaitu :
1)        Analisis data aktivitas belajar IPA
Terdapat 3 data aktivitas belajar IPA yaitu : (a) data aktivitas belajar IPA kondisi awal; (b) data aktivitas belajar IPA siklus I; dan (c) data aktivitas belajar IPA siklus II, dianalisis menggunakan teknik diskriptif komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi. Diskriptif komparatif yaitu membandingkan secara deskripsi data aktivitas belajar IPA kondisi awal dengan data aktivitas belajar IPA siklus I, membandingkan data aktivitas belajar IPA siklus I dengan data aktivitas belajar IPA siklus II, dan membandingkan data aktivitas belajar IPA kondisi awal dengan data aktivitas belajar IPA kondisi akhir (siklus II). Refleksi yaitu membuat simpulan berdasarkan hasil diskriptif komparatif kemudian memberi ulasan atas simpulan tersebut untuk menentukan perlu tidaknya tindakan siklus berikutnya.
2)        Analisis data hasil belajar IPA
Terdapat 3 data hasil belajar IPA yaitu : (a) data hasil belajar IPA kondisi awal; (b) data hasil belajar IPA siklus I; dan (c) data hasil belajar IPA siklus II, dianalisis menggunakan teknik diskriptif komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi. Diskriptif komparatif yaitu membandingkan secara deskripsi data hasil belajar IPA kondisi awal dengan data hasil belajar IPA siklus I, membandingkan data hasil belajar IPA siklus I dengan data hasil belajar IPA siklus II, dan membandingkan data hasil belajar IPA kondisi awal dengan data hasil belajar IPA kondisi akhir (siklus II). Refleksi yaitu membuat simpulan berdasarkan hasil diskriptif komparatif kemudian memberi ulasan atas simpulan tersebut untuk menentukan perlu tidaknya tindakan siklus berikutnya.

G.      Indikator Kinerja
Indikator kinerja yaitu target yang dicapai pada kondisi akhir. Terdapat 2 indikator kinerja yaitu :
1)        Indikator kinerja untuk aktivitas belajar IPA.
Kondisi awal aktivitas belajar IPA yang rendah sebanyak 11 peserta didik ditargetkan ke kondisi akhir tidak ada peserta didik yang aktivitas belajar IPA nya rendah. Pada kondisi awal aspek pengamatan aktivitas belajar IPA yang rendah sebanyak 3 aspek dari 7 aspek yang diamati ditargetkan ke kondisi akhir tidak ada aspek aktivitas yang rendah.
2)        Indikator kinerja untuk hasil belajar IPA.
Kondisi awal hasil belajar IPA rata-rata hasilnya 68,00 ditargetkan ke kondisi akhir rata-ratanya di atas KKM yaitu 71,00. Demikian juga untuk ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal terdapat 10 peserta didik yang tuntas belajar ditargetkan ke kondisi akhir seluruh peserta didik sejumlah 26 dapat mencapai batas tuntas belajar mencapaai KKM sebesar 71.

H.      Prosedur Tindakan
Prosedur tindakan merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti. Langkah-langkahnya  yaitu :
Langkah pertama.
Peneliti menentukan metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian tindakan kelas.
Langkah kedua.
Peneliti menentukan tindakan yang dilakukan dalam penelitian yaitu discovery learning. Tindakan siklus I discovery learning kelompok besar (5-6 peserta didik tiap kelompok) dan tindakan siklus II discovery learning kelompok kecil (3-4 peserta didik tiap kelompok).
Langkah ketiga.
Peneliti menentukan tahapan-tahapan dalam tiap siklus.
Pada siklus I terdapat 4 tahapan tindakan yaitu : (1) membuat perencanaan tindakan (planning); (2) melakukan tindakan sesuai yang direncanakan (acting); (3) melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan (observing); dan (4) melakukan analisis dengan diskriptif komparatif dilanjutkan refleksi terhadap data hasil pengamatan (reflecting).
Pada siklus II juga terdapat 4 tindakan yaitu : (1) membuat perencanaan tindakan (planning); (2) melakukan tindakan sesuai yang direncanakan (acting); (3) melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan (observing); dan (4) melakukan analisis dengan diskriptif komparatif dilanjutkan refleksi terhadap data hasil pengamatan (reflecting).
Perhatikan Gambar 3.2 alur penelitian tindakan kelas dalam 2 siklus.












Siklus I
 



Siklus II
 




Laporan
 


Gambar 3.2.
Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Dalam 2 Siklus

 
 










Pengembangan Kompetensi Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Mengajar

  Pada tanggal 19 Desember 2023 GTK Kemdikbudristek telah merilis Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Meng...